Standard Post with Image
bank umum

Strategi Sejumlah Bank Digital Tekan Laju Kenaikan Risiko Kredit Bermasalah

BPRNews.id  -  Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menyatakan bahwa peningkatan rasio loan to deposit ratio (LDR) menunjukkan bahwa bank semakin optimal dalam memanfaatkan dana yang dimiliki untuk disalurkan sebagai kredit. Menurutnya, meskipun pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit, hal ini tidak menjadi masalah karena DPK masih tumbuh positif. "Itu berarti makin optimal pemanfaatan dana yang ada di perbankan bagi penyaluran pinjaman atau kredit," ujarnya di Balikpapan, pada Sabtu (5/10/2024).

OJK menetapkan batas atas LDR sebesar 92%, namun bisa dilonggarkan hingga 94% jika bank memenuhi aturan tertentu. Saat ini, LDR berada di level 85-86%, mendekati tingkat sebelum pandemi. Mahendra menjelaskan bahwa di Agustus 2024, LDR tercatat mencapai 86,8%, naik dari 86,51% pada Juli 2024, sementara di akhir 2023, LDR berada di 83,83%. Pertumbuhan kredit juga naik 11,4% year-on-year menjadi Rp7.508 triliun, dengan DPK tumbuh 7,01% menjadi Rp8.650 triliun.

Untuk menjaga LDR pada level optimal, Mahendra menyarankan peningkatan DPK melalui literasi dan inklusi keuangan. Hal ini juga disoroti dalam acara Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 di Balikpapan, yang bertujuan memperluas akses ke sektor jasa keuangan bagi masyarakat.

Standard Post with Image
bank umum

Strategi Sejumlah Bank Digital Tekan Laju Kenaikan Risiko Kredit Bermasalah

BPRNews.id  - Bank digital belakangan ini menjadi sorotan, terutama terkait dengan meningkatnya rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL). Namun, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menegaskan bahwa meskipun NPL bank digital naik, angkanya masih dalam batas wajar dan cenderung membaik.

Dian menyoroti pentingnya memperhatikan kredit dengan skema channeling yang melibatkan kemitraan bank dengan fintech lending. Menurutnya, risiko dari skema ini bisa berasal dari faktor internal maupun eksternal. “Bank yang bermitra dengan fintech perlu mempertimbangkan manajemen risiko yang lebih ketat dan berinovasi dalam teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional,” ujarnya.

Salah satu contoh bank digital yang mengalami kenaikan NPL adalah PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI). Pada Juni 2024, rasio NPL gross-nya tercatat mencapai 0,42%, meningkat dari 0,05% pada Juni 2023. Untuk menghadapi hal ini, Direktur Utama Allo Bank, Indra Utoyo, menyatakan bahwa mereka terus melakukan penyesuaian pada proses underwriting kredit untuk meminimalisir risiko kredit, terutama pada produk PayLater dan InstantCash.

Allo Bank juga memanfaatkan teknologi Big Data untuk menganalisis perkembangan bisnis dan potensi risiko keamanan. Selain itu, mereka secara terus-menerus menerapkan prinsip manajemen risiko dan memastikan bahwa portofolio kredit bank sesuai dengan toleransi risiko yang telah ditetapkan. "Kami berkomitmen untuk tumbuh secara berkesinambungan dengan penerapan manajemen risiko yang disiplin," kata Indra.

Standard Post with Image
BPR

Satu Tahun PT BPR Syariah Balerong Bunta Sukses Salurkan Pembiayaan kepada 494 UMKM

bprnews.id - Hari ini, PT BPR Syariah Balerong Bunta, yang berlokasi di Nagari Rao Rao, Kecamatan Sungai Tarab, merayakan satu tahun perjalanannya. Sejak didirikan, BPR Syariah ini terus memperlihatkan komitmen kuat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta berkontribusi pada perekonomian lokal, seperti yang diungkapkan oleh Komisaris Utama PT BPR Syariah Balerong Bunta, Ir. H. Syaiful Zein, yang didampingi oleh Direktur Utama Yuzakki Azwar SE MM.

Dengan menjalankan prinsip-prinsip syariah, BPR Syariah Balerong Bunta berhasil menjadi mitra penting bagi para pelaku usaha, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satu pencapaian yang patut dibanggakan adalah penyaluran pembiayaan sebesar Rp 10,282,542,981 kepada 494 UMKM. Dana ini tidak hanya membantu pengembangan usaha, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selain pembiayaan, BPR Syariah Balerong Bunta juga aktif dalam menjalankan program-program pemberdayaan masyarakat. Program seperti pelatihan kewirausahaan, sosialisasi keuangan syariah, serta kerja sama dengan kelompok tani menjadi bagian dari usaha mereka. Melalui program-program tersebut, BPR Syariah berharap dapat meningkatkan literasi keuangan masyarakat serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

BPR Syariah Balerong Bunta terus melakukan berbagai inovasi sejak berdiri. Salah satu inovasi unggulan adalah pengembangan Aplikasi Android System yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi secara real-time. Nasabah dapat bertransaksi langsung dengan petugas di lapangan, dan sistem ini terkoneksi secara online dengan server di kantor pusat PT BPR Syariah Balerong Bunta.

Komisaris Utama yang juga merupakan Pemegang Saham Pengendali (PSP) PT BPR Syariah Balerong Bunta mengucapkan, “Saya mengucapkan Selamat Milad Pertama PT BPR Syariah Balerong Bunta. Alhamdulillah, setelah konversi dari konvensional ke syariah, PT BPR Syariah Balerong Bunta mulai memperbaiki seluruh alur kinerja sesuai dengan prinsip syariah,” ujarnya mengakhiri.

Standard Post with Image
Bisnis

Bank Mandiri Raih Penghargaan Digital Experience Terbaik di Asian Experience Awards 2024

BPRNews.id - Memasuki usia ke-26, Bank Mandiri kembali mencatat prestasi gemilang dengan meraih penghargaan sebagai Digital Experience of the Year dalam ajang Asian Experience Awards 2024 yang diselenggarakan oleh Asian Business Review.

Transformasi digital Bank Mandiri, melalui platform unggulan Kopra by Mandiri, mendukung pelaku usaha dari berbagai segmen, termasuk korporasi dan UKM. Hingga Agustus 2024, Kopra by Mandiri berhasil memproses transaksi senilai lebih dari Rp14.000 triliun, meningkat 13 persen secara tahunan, dengan 831 juta transaksi yang melonjak 20 persen.

Di sisi lain, super app Livin' by Mandiri melayani nasabah ritel dalam memenuhi kebutuhan finansial dan gaya hidup. Total nilai transaksi melalui Livin' by Mandiri mencapai Rp2.589 triliun dengan volume 2,4 miliar transaksi hingga Agustus 2024.

Berkat inovasi ini, Bank Mandiri berhasil meraih penghargaan Digital Experience of the Year, yang menjadi hadiah ulang tahun ke-26 bagi seluruh stakeholder, khususnya nasabah setia.

Menurut BD Budi Prasetyo, Senior Vice President Digital Wholesale Banking Bank Mandiri, penghargaan ini mencerminkan komitmen perseroan dalam menyediakan layanan terbaik bagi nasabah dan kontribusi bagi perekonomian nasional. "Keandalan bisnis Wholesale dan Retail Bank Mandiri yang tercermin dalam pencapaian ini, menunjukkan kemampuan adaptif dan solutifnya dalam menghadapi perkembangan teknologi serta kebutuhan pasar," ujarnya.

Bank Mandiri mendapatkan penghargaan ini berkat solusi ekosistem digital yang terintegrasi melalui Kopra, Livin', dan Livin' Merchant, yang berhasil memenuhi berbagai kebutuhan nasabah.

Dengan penerapan konsep customer-oriented, Bank Mandiri terus berupaya memahami kebutuhan nasabah dan mengembangkan ekosistem closed-loop dari supplier hingga retailer, sekaligus meningkatkan layanan digital bagi nasabah perorangan.

"Pengakuan ini sekaligus menjadi esensi kerja keras dan konsistensi seluruh Mandirian dalam komitmennya menyediakan layanan serta produk terbaik bagi nasabah dan masyarakat," pungkas Budi.

Standard Post with Image
Bisnis

Penyaluran KUR Bank Mandiri Capai Rp32,2 Triliun hingga September 2024

BPRNews.id - Bank Mandiri mencatat realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga akhir September 2024 telah mencapai Rp32,20 triliun, yang diberikan kepada lebih dari 293 ribu pelaku usaha di seluruh Indonesia. Capaian ini memperkuat komitmen bank dalam mendukung sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai motor penggerak ekonomi nasional, khususnya melalui penyaluran KUR.

Menurut SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri, Saptari, angka ini telah mencapai 85,87 persen dari target KUR 2024. “Kami berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia,” ujarnya dalam pernyataan resmi pada Jumat, 4 Oktober 2024.

Sebagian besar KUR Bank Mandiri disalurkan ke sektor produksi, dengan total Rp19,34 triliun atau 60,08 persen dari keseluruhan. Sektor pertanian memimpin dengan Rp9,40 triliun, diikuti oleh jasa produksi sebesar Rp6,89 triliun. Sisanya, Rp12,85 triliun, dialokasikan ke sektor non-produksi, terutama perdagangan.

Saptari menambahkan, strategi penyaluran KUR Bank Mandiri dioptimalkan melalui kolaborasi dengan nasabah wholesale, yang memanfaatkan pola closed loop value chain untuk memperkuat sektor-sektor unggulan di berbagai wilayah. Bank Mandiri juga memperkenalkan Livin' Merchant, solusi digital yang membantu UMKM dalam pencatatan transaksi, pengelolaan keuangan, serta mempercepat proses pencairan dana dengan fitur settlement tiga kali sehari.

Dengan Livin' Merchant, pelaku UMKM dapat mengelola bisnis lebih efektif dan memperluas jangkauan pasar melalui pembayaran cash dan non-cash, sehingga memperkuat ekosistem digital UMKM di Indonesia. Bank Mandiri juga memperluas pembiayaan melalui program referral dan edukasi layanan keuangan melalui Mandiri Agen.

“Kami optimis dapat memenuhi target pemerintah dan terus memperkuat ekonomi kerakyatan di Indonesia melalui pengembangan ekosistem UMKM yang berdaya saing tinggi,” tutup Saptari.

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News