Standard Post with Image
BPR

Analisis Kasus Penutupan Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Wijaya Kusuma

bprnews.id - Kasus penutupan Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Wijaya Kusuma terjadi akibat ketidakcukupan dalam tata kelola. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah melakukan pemantauan terhadap bank tersebut sejak pertengahan tahun 2023 karena terdapat kelemahan dalam penyaluran kredit dan pengumpulan dana masyarakat. Setelah menerima permintaan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk tidak melanjutkan proses penyelamatan, OJK mencabut izin usaha BPR Wijaya Kusuma pada awal tahun 2024. Pencabutan izin usaha ini dilakukan berdasarkan Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-1/D.03/2024 tanggal 4 Januari 2024. OJK telah melaksanakan pengawasan secara berkelanjutan hingga akhirnya mencabut izin usaha dan meminta LPS untuk melakukan proses likuidasi.

Kaidah-Kaidah Hukum yang Terkait:

  1. Prinsip Kehati-hatian: BPR wajib menjalankan operasionalnya dengan hati-hati untuk melindungi nasabah dan menjaga stabilitas keuangan.
  2. Kaidah Penyehatan Bank: Memastikan bank memenuhi standar kesehatan dan permodalan yang telah ditetapkan oleh OJK.
  3. Kaidah Likuidasi: Mengatur proses likuidasi bagi bank yang tidak dapat diselamatkan demi melindungi kepentingan nasabah.

Norma-Norma Hukum yang Terkait:

  1. Keadilan dalam Muamalah: Menjamin bahwa setiap transaksi dan operasional bank dilakukan secara adil dan transparan, sesuai dengan prinsip syariah.
  2. Kepentingan Umum: Melindungi kepentingan masyarakat dan nasabah dalam pengelolaan dana perbankan.

Aturan-Aturan Hukum yang Terkait:

Yang pertama, Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, yang mengatur operasional bank syariah dan kewajiban untuk mematuhi prinsip syariah. Yang kedua, peraturan OJK tentang Pengawasan Bank, yang mengatur pengawasan terhadap bank, termasuk penetapan status penyehatan dan pencabutan izin usaha. Terakhir, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), yang mengatur fungsi LPS dalam menjamin simpanan nasabah dan proses likuidasi bank.

Pandangan Aliran Positivisme Hukum dan Sociological Jurisprudence dalam Menganalisis Kasus di Atas:

  1. Positivisme Hukum: Dalam perspektif ini, kasus dianalisis berdasarkan aturan formal yang berlaku, seperti keputusan OJK mengenai pencabutan izin usaha BPR Wijaya Kusuma, tanpa mempertimbangkan konteks sosial atau dampak emosional pada masyarakat.
  2. Sociological Jurisprudence: Pandangan ini menekankan pentingnya memahami peran masyarakat dalam pembentukan hukum, menggunakan hukum sebagai alat rekayasa sosial untuk menciptakan harmoni dan keserasian dalam masyarakat, serta melakukan pengawasan yang berkelanjutan untuk memastikan kepastian dan keamanan keuangan masyarakat.
Standard Post with Image
Bisnis

BRI Ajak Masyarakat Mandalika Wujudkan Zero Waste Jelang MotoGP

BPRNews.id - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berkomitmen untuk mendukung pengelolaan lingkungan berkelanjutan melalui Program BRI Peduli Yok Kita GAS (Gerakan Anti Sampah) di Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka persiapan penyelenggaraan Internasional Indonesian MotoGP yang berlangsung pada 26-29 September 2024.

Dalam momentum peringatan World Clean Up Day pada 20 September, BRI menggelar pelatihan pengelolaan sampah untuk 300 peserta. Mereka akan berperan sebagai petugas pengelola sampah selama event bergengsi tersebut. "Pelatihan ini berfokus pada mekanisme pemilahan dan pengelolaan sampah organik dan anorganik dengan berbagai metode inovatif," ungkap Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto, dalam keterangan resmi.

Pelatihan ini tidak hanya mencakup pemilahan sampah, tetapi juga pembuatan ecoenzym dan Pupuk Organik Cair (POC), yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan sampah secara ekonomis. Selain itu, prinsip 9R (Refuse, Reduce, Reuse, Repair, Recondition, Remanufacture, Repurpose, Recycle, dan Recover) menjadi pedoman dalam pengelolaan sampah.

Sebanyak 300 petugas terlatih akan bertugas di area Sirkuit Mandalika seluas 1.200 hektare. Sampah yang dihasilkan akan ditimbang, dihitung, dan dikelola sesuai jenisnya. Program Yok Kita GAS diharapkan tidak hanya mendukung pelaksanaan MotoGP, tetapi juga menjadi alternatif pendapatan bagi masyarakat.

Catur Budi Harto menambahkan bahwa BRI berkomitmen untuk membangun budaya keberlanjutan melalui program Zero Waste to Landfill, yang mencakup edukasi kepada pekerja mengenai pengelolaan sampah. "Sebagai bagian dari program ini, kami juga memperkenalkan mesin Reverse Vending Machine (RVM) di Mandalika untuk mendaur ulang botol plastik," uja rnya.

Melalui inisiatif ini, masyarakat yang memasukkan botol plastik ke dalam mesin RVM akan mendapatkan poin yang bisa ditukarkan menjadi saldo e-wallet. "Kami percaya bahwa inisiatif ini akan membantu masyarakat lokal dalam mengelola sampah dengan lebih efektif dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan," tambah Catur.

Dengan langkah-langkah ini, BRI tidak hanya meramaikan World Clean Up Day, tetapi juga menunjukkan komitmennya untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan bagi masyarakat Mandalika.

Standard Post with Image
Bisnis

BRI Raih Merdeka Award 2024 untuk Inovasi CSR

BPRNews.id - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) baru saja meraih Merdeka Award 2024 dalam kategori CSR Untuk Negeri. Penghargaan ini diselenggarakan oleh Merdeka.com di Jakarta pada 18 September 2024, sebagai bentuk apresiasi terhadap individu, institusi, dan perusahaan yang berkontribusi terhadap kemajuan masyarakat dan kemanusiaan.

Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang tidak hanya fokus pada keuntungan bisnis, tetapi juga aktif dalam pemberdayaan masyarakat dan lingkungan melalui berbagai program sosial. Dalam hal ini, BRI menonjol dengan inisiatifnya yang mendukung pemberdayaan perempuan dan lingkungan melalui program-program inovatif.

Salah satu inisiatif yang menjadi sorotan adalah Program BRInita (BRI Bertani di Kota). Dalam program ini, BRI berkomitmen untuk menciptakan ekosistem urban farming yang berkelanjutan, khususnya di kawasan padat penduduk. "Kami ingin memberdayakan masyarakat, terutama wanita, dengan menyediakan akses ke pelatihan dan sumber daya yang diperlukan untuk menciptakan kebun urban yang produktif," ujar Catur Budi Harto, Wakil Direktur Utama BRI.

Program ini tidak hanya mencakup pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga melibatkan pelatihan berkelanjutan bagi kelompok perempuan, seperti Kelompok Wanita Tani dan PKK. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Catur menekankan, “Sasaran dari program ini adalah lokasi padat penduduk dan pemukiman kumuh yang memiliki penggiat lingkungan setempat (local heroes) yang merupakan anggota kelompok (Kelompok Wanita Tani atau PKK atau Ibu-ibu)

Dengan penghargaan ini, BRI menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan bukan sekadar kegiatan tambahan, melainkan bagian integral dari strategi bisnis yang berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Program BRInita menjadi contoh nyata bagaimana inovasi dalam CSR dapat menciptakan perubahan yang berkelanjutan.

Standard Post with Image
UMKM

Kunjungan PJS Wali Kota Cilegon untuk Perluasan Program Jumat Jajan

BPRNews.id - Pada 27 September 2024, PJS Wali Kota Cilegon, Nana Supiana, melakukan kunjungan ke lokasi pelaksanaan program Jumat Jajan, didampingi oleh Kepala Dinas dan pejabat lainnya. Kunjungan ini bertujuan untuk mendukung pengembangan UMKM dan membahas kemungkinan memperluas hari pelaksanaan program.

Didin, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, mengungkapkan bahwa Nana Supiana memberikan arahan untuk tidak hanya melaksanakan program ini pada hari Jumat, tetapi juga mempertimbangkan hari lain. "Alhamdulillah, Pak PJ Wali Kota hadir langsung dan menyampaikan pentingnya pengembangan ekosistem UMKM. Beliau mengusulkan agar program ini tidak hanya diadakan pada hari Jumat, tetapi juga hari lainnya, agar UMKM kita semakin berkembang," kata Didin.

Jumat Jajan dirancang sebagai pasar mingguan yang menampilkan produk unggulan dari UMKM lokal, memudahkan masyarakat untuk menikmati jajanan khas dari Cilegon. Nana menekankan bahwa kerjasama antara pemerintah, koperasi, dan mitra usaha sangat penting untuk memperkuat ekonomi lokal. Ia berharap penambahan hari pelaksanaan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat.

Nana juga menyoroti pentingnya standar kesehatan dan kualitas produk agar masyarakat merasa nyaman saat berbelanja. Program ini diharapkan tidak hanya menggerakkan ekonomi lokal, tetapi juga membantu mengurangi pengangguran dan memajukan sektor UMKM.

“Kami ingin program ini terus maju, tidak hanya sebagai wadah bagi pelaku usaha, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi daerah. ‘Jumat Jajan, maju bersama UMKM, kuatkan ekonomi lokal’ adalah semangat yang kita bawa bersama,” tutup Nana.

 

Standard Post with Image
UMKM

Dukungan PT Bank Syariah Indonesia bagi UMKM untuk Go Global

BPRNews.id - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) secara terus-menerus mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia untuk meraih pasar internasional. Baru-baru ini, BSI memberangkatkan lima UMKM binaan untuk mengikuti Festival Amazing Indonesia 2024 di Jeddah, Arab Saudi, yang berlangsung dari 26 hingga 28 September 2024.

Kelima UMKM yang diberangkatkan adalah :

1. Mocafine : Penyedia produk sehat gluten free.

2. Ulunowih Gayo Coffee : Produsen kopi specialty asal Aceh.

3. Sweet Sundae : UMKM es krim dari Yogyakarta.

4. Inabee Mukena : Pembuat mukena premium.

5. NRA : Usaha travel umrah dan haji.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menjelaskan bahwa para UMKM ini telah melalui proses seleksi yang ketat. Proses tersebut melibatkan penilaian terhadap keunikan produk, kualitas internasional, kemampuan produksi, dan kesesuaian dengan pasar di Arab Saudi.

“Kelima UMKM ini diharapkan bisa menjadi contoh dan inspirasi bagi UMKM-UMKM binaan BSI lainnya untuk bisa terus naik kelas dan go global. BSI sendiri terus mengupayakan agar semakin banyak UMKM kita yang mampu bersaing di pasar global, khususnya di pasar Timur Tengah, seperti UEA dan Arab Saudi,,” ujar Hery.

Hery menambahkan bahwa BSI berusaha mendorong UMKM untuk meningkatkan kualitas dari berbagai aspek, termasuk prospek usaha, pemasaran, permodalan, dan akses pasar.

Hingga Agustus 2024, pembiayaan UMKM di BSI telah mencapai Rp46,259 triliun, tumbuh 24,7% dibandingkan tahun lalu, dengan lebih dari 42.000 nasabah UMKM. BSI juga menyediakan berbagai kesempatan bagi UMKM untuk masuk ke pasar global melalui business matching dan partisipasi dalam event-event seperti BSI International Expo dan Festival Amazing Indonesia 2024 di Jeddah.

“Ada juga program Talenta Wirausaha BSI dan Aceh Muslimpreneur yang rutin BSI adakan setiap tahun untuk menjaring UMKM-UMKM potensial yang belum masuk ke dalam binaan BSI. Lewat kedua acara tersebut, BSI berharap ada UMKM-UMKM yang fresh dan memiliki uniqueness,” tambah Hery.

Strategi BSI untuk membantu UMKM naik kelas mencakup pelatihan dan pendampingan agar UMKM terbiasa melakukan presentasi saat business matching, serta meningkatkan kesadaran tentang UMKM dengan melibatkan mereka dalam berbagai event BSI dan kegiatan business matching, baik nasional maupun internasional.

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News