Standard Post with Image
BPR

BPR Prasta Raih Penghargaan InfoBank Award 2024 untuk Kinerja Keuangan Cemerlang di Tahun 2023

bprnews.id - BPR Prasta kembali mencatatkan prestasi luar biasa dengan meraih penghargaan InfoBank Award 2024 berkat kinerja keuangan yang solid selama tahun 2023. Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa BPR Prasta mampu mengelola bisnis dengan baik dan terus tumbuh secara konsisten, meskipun industri perbankan menghadapi berbagai tantangan.

Keberhasilan ini semakin memperkuat posisi BPR Prasta sebagai salah satu lembaga keuangan yang andal. "Kami merasa sangat bangga bisa meraih penghargaan ini lagi," kata Direktur Utama BPR Prasta, Anak Agung Istri Kartika, SE.MM. Ia melanjutkan, "Penghargaan ini adalah bukti dari komitmen kami untuk selalu memberikan yang terbaik bagi nasabah."

BPR Prasta telah menerima penghargaan serupa sebelumnya, yaitu pada tahun 2017, 2018, 2022, dan kini untuk kinerja di tahun 2023. Penghargaan ini diberikan untuk mengapresiasi kinerja yang sangat baik, yang menunjukkan stabilitas dan komitmen BPR Prasta dalam menyediakan layanan perbankan berkualitas tinggi.

Setelah pandemi Covid-19, banyak bank menghadapi tantangan besar. Namun, BPR Prasta berhasil menyesuaikan diri dengan cepat dan mempertahankan pertumbuhan yang positif. Anak Agung Istri Kartika, yang menerima penghargaan di Shangri-La Hotel, Jakarta, menjelaskan, "Prestasi ini tidak lepas dari kerja keras seluruh tim kami dalam menjaga integritas dan inovasi dalam pengelolaan keuangan."

Keberhasilan BPR Prasta mendapatkan predikat BPR Berkinerja Sangat Baik untuk kinerja tahun 2023 mencerminkan manajemen yang kuat dan strategi bisnis yang tepat. BPR Prasta terus berinovasi dengan menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta menjaga kualitas pelayanan yang fokus pada kepuasan nasabah. 

"Penghargaan ini adalah yang keempat bagi kami dalam ajang InfoBank Award, dan ini menunjukkan bahwa kami memiliki pondasi bisnis yang kuat," tambah Kartika. Keberhasilan ini membuktikan kemampuan BPR Prasta untuk bertahan dan berkembang meski menghadapi kondisi ekonomi yang berfluktuasi.

InfoBank Award merupakan penghargaan yang diberikan kepada bank yang menunjukkan kinerja keuangan terbaik, dengan penilaian ketat dari berbagai aspek, seperti pertumbuhan aset, profitabilitas, kualitas kredit, dan inovasi layanan. "Kami berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik dan menjaga prinsip-prinsip prudential banking dalam setiap langkah yang kami ambil," jelas Kartika.

BPR Prasta terus mengukuhkan posisinya sebagai pemain penting di sektor perbankan dengan menjaga komitmen untuk selalu mengutamakan kepentingan nasabah dan stabilitas perusahaan. "Kami akan terus berinovasi dan menjaga standar tinggi dalam operasional kami," ujar Kartika.

Kartika menegaskan bahwa penghargaan ini tidak hanya sebagai pengakuan atas kinerja masa lalu, tetapi juga sebagai motivasi untuk terus berinovasi dan berkembang. "Ini adalah tanggung jawab besar bagi kami untuk terus memberikan yang terbaik, bukan hanya bagi nasabah, tetapi juga bagi seluruh masyarakat yang kami layani," tutupnya.

Dengan penghargaan yang terus berdatangan, BPR Prasta siap menghadapi tantangan masa depan dan terus berkembang sebagai bank yang kokoh, inovatif, dan berfokus pada keberhasilan jangka panjang. Keberhasilan ini menunjukkan dedikasi BPR Prasta dalam memberikan layanan perbankan yang berkualitas tinggi dan berkontribusi pada industri perbankan Indonesia

Standard Post with Image
BPR

Bank Fianka Konsisten Jaga NPL 0% Selama Empat Tahun Berturut-turut

bprnews.id - BPR Fianka Rezalina Fatma, sebuah bank yang berbasis di Pekanbaru, Riau, baru saja meraih penghargaan dalam ajang 'Banking Mastery Forum 2024' untuk kategori BPR dengan aset antara Rp100 miliar hingga di bawah Rp250 miliar. Dari 103 BPR yang berperingkat sangat bagus, bank ini berhasil mencuri perhatian dengan performa keuangan yang luar biasa selama tahun 2023.

Prestasi yang paling mencolok adalah peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 249,11%, yang kini mencapai Rp24,54 miliar. "Ini adalah pencapaian yang luar biasa dan mencerminkan kepercayaan nasabah terhadap kami," ujar Dedy Febriyanto, Direktur Utama BPR Fianka Rezalina Fatma. Pertumbuhan ini jauh melampaui rata-rata industri, menunjukkan bahwa semakin banyak nasabah yang mempercayai bank ini. Tak hanya itu, bank ini juga berhasil mempertahankan Non-Performing Loan (NPL) di angka 0% selama empat tahun berturut-turut, sebuah prestasi yang sangat jarang terjadi.

Bank ini juga berhasil meningkatkan efisiensi operasionalnya secara signifikan. Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BO/PO) turun dari 71,72% menjadi 66,04%, yang menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengelola biaya dengan lebih baik. "Kami terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi tanpa mengurangi kualitas layanan kepada nasabah," tambah Dedy. Pada akhir 2023, BPR Fianka Rezalina Fatma mencatatkan peningkatan aset sebesar Rp146,58 miliar, tumbuh 46,03% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan total skor penilaian sebesar 99,73%, BPR ini memperoleh predikat 'sangat bagus'.

Penghargaan ini diterima langsung oleh Komisaris Utama dan Pemegang Saham Pengendali (PSP) BPR Fianka Rezalina Fatma, yang menyatakan, "Ini adalah bukti bahwa kami tidak hanya mampu bersaing di industri perbankan, tetapi juga terus berinovasi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah kami.

Standard Post with Image
REGULATOR

OJK Imbau Ibu Rumah Tangga Bijak Gunakan Paylater

BPRNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengajak para perempuan, termasuk ibu rumah tangga, untuk bijak dalam memanfaatkan pinjaman melalui produk "beli sekarang bayar nanti" atau "buy now pay later" (BNPL) agar kesejahteraan keluarga tetap terjaga.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menekankan bahwa produk jasa keuangan seharusnya mendukung kesejahteraan keluarga. "Tujuan utama penggunaan produk jasa keuangan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, bukan sebaliknya," ujar Friderica pada acara OJK bertajuk *Perempuan Pejuang Ekonomi Keluarga* di Surabaya, Jawa Timur, Jumat.

Friderica menyarankan beberapa langkah bijak yang bisa dilakukan oleh perempuan, termasuk ibu rumah tangga, dalam menggunakan layanan paylater. "Penting untuk membuat catatan utang secara berkala agar tidak ada utang yang terlupa atau terlambat dibayar," katanya.

Ia juga mengingatkan bahwa semua jenis utang melalui produk keuangan akan tercatat dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). "Ingatlah jumlah utang, tenggat pembayaran, serta bunga dan biaya lainnya yang harus dibayarkan," tegas Friderica. Selain itu, perempuan harus mampu mengatur keuangan dengan baik, seperti menambah penghasilan, mengurangi pengeluaran, dan menghindari penambahan utang baru.

Friderica menekankan bahwa utang tidak boleh melebihi 30 persen dari total pendapatan agar arus keuangan keluarga tetap stabil. "Jika menghadapi keadaan darurat, lebih baik menjual barang atau mencairkan tabungan untuk melunasi utang daripada mengambil utang baru," sarannya. Hal ini, menurutnya, akan membantu mencegah bunga yang terus bertambah dan potensi kredit macet.

"Yang paling penting adalah mengutamakan pelunasan utang sesuai prioritas," tambahnya.

Friderica juga menegaskan perlunya edukasi yang lebih luas tentang produk-produk jasa keuangan agar perempuan, terutama ibu rumah tangga, bisa membedakan antara produk keuangan yang legal dan ilegal. 

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2024 oleh OJK dan Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Literasi Keuangan penduduk Indonesia tercatat sebesar 65,43 persen, sementara Indeks Inklusi Keuangan sebesar 75,02 persen.

"Kami terus berupaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, terutama bagi ibu rumah tangga," pungkas Friderica.

 

 

 

Standard Post with Image
REGULATOR

Inklusi Keuangan Desa Ekang Anculai Dimulai

BPRNews.id - Program Edukasi Keuangan dan Inklusi (EKI) di Desa Ekang Anculai, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, akan berlangsung dari Mei hingga Desember 2024. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kepri, Sinar Danandjaya, saat berada di Bintan, Kepulauan Riau.

Sinar menyampaikan bahwa program ini disusun untuk melibatkan berbagai kelompok masyarakat, seperti UMKM, petani, peternak, perempuan, dan pelajar, dengan tujuan utama meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di desa tersebut.

Program EKI akan berlangsung dalam tiga tahap utama, dimulai dengan tahap pra-inkubasi, di mana potensi desa akan diidentifikasi dan dipetakan. Pemetaan ini mencakup potensi fisik, alam, manusia, sosial, dan finansial. "Desa Ekang Anculai memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai desa wisata, pertanian, peternakan, dan seni kerajinan tangan," jelas Sinar pada Jumat (30/8/2024).

Pada tahap inkubasi, masyarakat Desa Ekang Anculai akan mendapatkan pendampingan intensif dan edukasi keuangan dari berbagai pemangku kepentingan. "Pendampingan ini melibatkan BNI, Bank Riau Kepri Syariah (BRKS), Pegadaian, BPJS Ketenagakerjaan, BPR Bintan, dan OJK," ujar Sinar.

Pada tahap akhir, yaitu pasca-inkubasi, warga desa diharapkan sudah mampu memanfaatkan produk-produk keuangan secara optimal untuk mendukung usaha atau kegiatan produktif mereka. Optimalisasi ini akan didorong melalui berbagai upaya, termasuk penambahan Agen Laku Pandai dan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Dukungan dari berbagai pihak terhadap Program EKI di Desa Ekang Anculai diharapkan mampu memberikan dampak positif jangka panjang, menjadikan desa ini sebagai contoh keberhasilan program literasi dan inklusi keuangan di pedesaan," tambah Sinar.

 


 

Standard Post with Image
bank umum

Angka Kredit di Kepri Tembus Hingga 51 Triliun Rupiah

BPRNews.id  - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kepulauan Riau, Sinar Danandjaya, menyampaikan bahwa kredit yang disalurkan oleh bank umum di Kepulauan Riau mengalami peningkatan signifikan pada Juni 2024, dengan kenaikan sebesar Rp4,27 triliun sehingga totalnya mencapai Rp51,29 triliun. Pertumbuhan kredit ini terutama didorong oleh peningkatan dalam dua kategori utama, yakni Kredit Produktif yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 9,12 persen (yoy) dan Kredit Konsumtif yang tumbuh sebesar 9,04 persen (yoy).

“Kinerja ini mencerminkan peningkatan aktivitas ekonomi di berbagai sektor di Kepulauan Riau, yang didukung oleh likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat dari bank-bank umum,” ungkap Sinar saat pemaparan materi dalam acara Media Gathering OJK di Bintan, Kamis (29/8/2024).

Lebih lanjut, Sinar menjelaskan bahwa seiring dengan pertumbuhan kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh perbankan di wilayah ini juga menunjukkan tren positif. Pada Juni 2024, DPK tercatat tumbuh sebesar 14,89 persen (yoy) menjadi Rp88,92 triliun. Hal ini menunjukkan tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan di Kepulauan Riau.

Meskipun tren pertumbuhan yang baik ini menunjukkan optimisme, OJK tetap mengingatkan bank-bank umum di Kepulauan Riau untuk terus meningkatkan penerapan manajemen risiko kredit. Ini penting agar pertumbuhan kredit dapat dikelola dengan baik dan stabilitas sistem keuangan di wilayah ini tetap terjaga

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News