bank umum


Bank Mega Syariah Mengatasi Permasalaham Kasus Penipuan

Standard Post with Image

Bprnews.id - Kejahatan keuangan di sektor perbankan menjadi tantangan besar bagi korporasi. Untuk memitigasi risiko tersebut, PT Bank Mega Syariah (BMS) gencar menggalakkan literasi keuangan untuk melindungi nasabahnya dari ancaman yang terus berkembang.

Corporate Secretary Division Head Bank Mega Syariah Ratna Wahyuni mengimbau kepada nasabah agar berhati-hati dengan penipuan yang kerap terjadi dengan mengatas namakan Bank Mega Syariah. Salah satunya penipuan yang menggunakan social engineering.

"Bank Mega Syariah tidak pernah meminta data pribadi atau informasi perbankan melalui pesan atau panggilan telepon. Untuk menghindari penipuan, pastikan selalu memverifikasi setiap komunikasi yang Anda terima dari sumber resmi bank, dan jangan pernah memberikan informasi rahasia kepada pihak yang tidak terpercaya," pesan Ratna, dalam keterangan resminya, pada Rabu, (11/10/2023).

Salah satu jenis penipuan ini adalah rekayasa sosial, sebuah metode yang memanipulasi psikologi korban untuk mengungkapkan data perbankan pribadi dan rahasia. Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Bank Mega Syariah Ratna Wahyuni ​​menghimbau nasabah untuk waspada dan menghindari menjadi korban penipuan yang mengatasnamakan Bank Mega Syariah.

Ia menambahkan, kurangnya tingkat pemahaman masyarakat terkait berbagai produk dan layanan jasa keuangan membuat masyarakat rentan menjadi korban kejahatan keuangan. Terutama di era digital seperti saat ini, para pelaku kejahatan memiliki beragam modus operandi yang semakin canggih.

"Kami percaya bahwa peningkatan literasi keuangan menjadi kunci dalam melindungi masyarakat dari risiko kejahatan keuangan yang semakin beragam," ujarnya.

Oleh sebab itu, Bank Mega Syariah mengadakan kegiatan literasi kepada 127 siswa-siswi dari SMK Bina Mandiri, dan SMK Bakti Mandiri, Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (10/10/2023). Materi literasi keuangan yang disampaikan diantaranya mengenai pemahaman keuangan pribadi, pengelolaan keuangan, hingga mitigasi risiko kejahatan perbankan.

Acara ini juga merupakan langkah perseroan dalam menyambut bulan inklusi keuangan. Kegiatan bertema "Literasi Untuk Negeri" ini rutin dilakukan dengan frekuensi enam kali dalam setahun.

Beliau lebih lanjut menekankan komitmen lembaga untuk meningkatkan literasi keuangan, dengan menyatakan bahwa hal ini merupakan faktor kunci dalam melindungi masyarakat dari berbagai kejahatan keuangan.

Share this Post:

TERBARU

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News