Standard Post with Image
BPR

Memantau Kinerja BPR/BPRS di Tengah Tren Bangkrut dan Merger Bank

Bprnews.id - Kinerja Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan BPR Syariah menunjukkan tren yang positif di tengah tantangan penurunan jumlah bank, termasuk langkah agresif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam melakukan konsolidasi sektor perbankan.

Menurut data Statistika Perbankan Indonesia yang dirilis oleh OJK, kinerja BPR menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan pada dua bulan pertama tahun ini. Laba tahun berjalan BPR mencapai Rp966 miliar per Februari 2024, naik 100,62% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari sisi intermediasi, BPR juga meningkatkan penyaluran kredit hingga Rp142,19 triliun per Februari 2024, naik 8,48% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, aset BPR tercatat mencapai Rp193,93 triliun, menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,62% pada periode yang sama.

Di sisi lain, laba tahun berjalan BPRS mencapai Rp45,13 miliar, meskipun mengalami penurunan 25,81% dari tahun sebelumnya.

Namun, pembiayaan BPRS tumbuh 17,01% mencapai Rp17,42 triliun, dengan aset yang meningkat 13,31% menjadi Rp22,97 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) juga meningkat menjadi Rp1,88 triliun, naik 32,46%.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menjelaskan bahwa upaya konsolidasi yang dilakukan OJK bertujuan untuk memperkuat sektor BPR melalui merger dan akuisisi. Meskipun jumlah BPR menurun, konsolidasi telah terbukti memperkuat ketahanan permodalan bank serta tata kelola dan manajemen risiko.

"Saat ini, OJK telah menyetujui penggabungan 43 BPR menjadi 14 BPR dan sedang dalam proses konsolidasi 32 BPR menjadi 10 BPR," kata Dian.

Namun, Dian menegaskan bahwa konsolidasi tidak berarti mengurangi jumlah kantor cabang BPR. Meskipun beberapa BPR digabung, kantor-kantor cabang tetap ada, tetapi dalam status yang berubah.

Sementara itu, BPR yang ditutup oleh OJK adalah yang sudah tidak mungkin diselamatkan atau memiliki masalah keuangan yang signifikan. Terbaru, OJK mencabut izin usaha PT BPR Dananta pada 30 April 2024.

"Pencabutan izin usaha PT BPR Dananta merupakan bagian tindakan pengawasan yang dilakukan OJK untuk terus menjaga dan memperkuat industri perbankan serta melindungi konsumen," ujar OJK dalam pengumumannya.

Meskipun jumlah BPR mengalami penurunan dari 1.623 bank pada Desember 2021 menjadi 1.566 bank pada Maret 2024, kinerja BPR dan BPRS secara keseluruhan menunjukkan pertumbuhan yang positif, memberikan harapan bagi stabilitas sektor perbankan di masa yang akan datang.

 

Standard Post with Image
BPR

OJK Ungkap Sebanyak 43 BPR/S Melakukan Konsolidasi Hingga Maret 2024

Bprnews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa sebanyak 43 Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan/atau BPR Syariah (BPRS) telah melakukan konsolidasi melalui merger hingga Maret 2024, menghasilkan 14 BPR/S yang lebih efisien.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menjelaskan bahwa proses konsolidasi ini berkontribusi pada penguatan sektor keuangan, dengan menekankan peningkatan modal dan tata kelola yang baik.

"Hingga Maret 2024, masih ada 25 BPR/S dalam proses konsolidasi menjadi 8 BPR/S, dan 32 BPR/S sedang dalam pemenuhan kelengkapan dokumen konsolidasi menjadi 10 BPR/S. Ini menandakan bahwa konsolidasi dan penguatan BPR/S akan terus berlanjut," ujar Dian dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) April 2024 secara virtual di Jakarta, Senin.

Meskipun terjadi pengurangan jumlah BPR/S, Dian menegaskan bahwa sektor ini mengalami pertumbuhan yang positif, dengan pertumbuhan aset, kredit, dan dana pihak ketiga (DPK) mencapai angka di atas 7 hingga 9 persen per Maret 2024.

"Konsolidasi BPR/S telah terbukti memperkuat ketahanan permodalan bank, serta memberikan nilai tambah bagi masyarakat, terutama UMKM, dan perekonomian secara keseluruhan," tambahnya.

Dalam upaya meningkatkan modal BPR/S, Dian menyoroti bahwa sebagian besar BPR/S masih belum memenuhi ketentuan permodalan minimum. Namun, dengan penambahan modal oleh pemegang saham dan langkah-langkah merger, diharapkan BPR/S dapat memenuhi persyaratan tersebut.

Dian juga menjelaskan bahwa konsolidasi BPR/S tidak berarti mengurangi jumlah kantor. Kantor-kantor BPR/S yang bertahan akan tetap beroperasi, namun kemungkinan akan menjadi cabang dari BPR yang bertahan.

Lebih lanjut, Dian menyampaikan bahwa BPR/S yang ditutup atau dicabut izin usahanya oleh OJK biasanya sudah tidak mungkin diselamatkan, baik karena fraud maupun kelemahan keuangan yang signifikan.

"Dengan penyehatan dan penguatan BPR/S, OJK bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sektor keuangan," ujarnya.

OJK terus mendorong konsolidasi dan penguatan BPR/S sebagai bagian dari upaya untuk menjawab tantangan industri ini. Sebagai langkah lanjutan, OJK akan meluncurkan Peta Jalan Penguatan BPR/S 2024-2027 sebagai landasan kebijakan untuk mengembangkan industri BPR dan BPRS.

 

Standard Post with Image
BPR

Persiapan Terhadap Potensi Penghapusan Ratusan BPR oleh OJK

Bprnews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah melakukan "pembersihan" terhadap Bank Perekonomian Rakyat (BPR) atau Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) untuk memperkuat sektor tersebut.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengungkapkan bahwa sekitar ratusan BPR/BPRS akan mengalami pengurangan dalam proses ini.

Saat ini, jumlah BPR di Indonesia mencapai 1.566 bank pada Maret 2024, menyusut 57 bank dari Desember 2021 yang tercatat masih sebanyak 1.623 BPR.

"Kami akan terus lakukan konsolidasi penguatan terhadap BPR melalui proses merger dan lain-lain," jelas Dian dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK secara virtual, Senin (13/5/2024).

Tindakan ini tidak hanya mencakup pencabutan izin usaha (CIU), tetapi juga merger antara sejumlah BPR/BPRS yang dimiliki oleh satu pemilik, dalam rangka penerapan Single Presence Policy (SPP) untuk memperkuat permodalan BPR/BPRS.

Hingga Maret 2024, OJK telah menyetujui penggabungan 43 BPR/BPRS menjadi 14 BPR/BPRS. Masih ada 25 BPR/BPRS lagi yang akan konsolidasi menjadi 8 BPR/BPRS, serta 32 BPR/BPRS dalam pemenuhan kelengkapan dokumen konsolidasi menjadi 10 BPR/BPRS.

Meskipun terjadi pengurangan jumlah BPR/BPRS, data statistik menunjukkan pertumbuhan positif industri BPR, seperti pertumbuhan kredit sebesar 9,42%, dana pihak ketiga 8,60%, dan aset 7,34% secara tahunan per Maret 2024.

"Dengan konsolidasi BPR, ini terbukti memperkuat ketahanan permodalan dan penerapan tata kelola, sehingga memberikan nilai tambah bagi BPR dan masyarakat," terang Dian.

Penguatan ini sejalan dengan mandat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), yang memberikan BPR/BPRS fungsi serupa dengan bank umum, seperti dapat go public dan berpartisipasi dalam sistem pembayaran.

Dian menekankan bahwa penguatan ini perlu dilakukan karena BPR merupakan garda terdepan dalam pengembangan ekonomi masyarakat, terutama UMKM, usaha perorangan, dan masyarakat kecil. BPR diharapkan dapat menjadi community bank yang melayani masyarakat kelas bawah.

 

 

Standard Post with Image
BPR

BPR Baturaja Berikan Bantuan bagi Korban Banjir di OKU

Bprnews.id - PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, telah menyalurkan bantuan sosial untuk korban banjir di wilayah tersebut. Langkah ini diambil untuk meringankan beban masyarakat yang terkena dampak bencana alam pada Selasa (7/5).

Direktur Utama PT BPR Baturaja (Perseroda), Januar Hertanto, menyatakan bahwa bantuan tersebut adalah bentuk dari komitmen tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) perusahaan BUMD terhadap masyarakat yang mengalami bencana alam. 

"Banjir akibat luapan Sungai Ogan beberapa hari lalu merendam ribuan rumah warga OKU sehingga perlu mendapat uluran tangan dari pemerintah," katanya.

Sebagai bentuk kepedulian, pihak BPR Baturaja menyalurkan bantuan sembako menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) tahun 2023. Hal ini bertujuan untuk sedikit meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir. 

"Bantuan ini disalurkan melalui Pemkab OKU untuk dibagikan kepada masyarakat korban banjir yang membutuhkan," ujarnya.

Penjabat Bupati OKU, Teddy Meilwansyah, mengapresiasi kepada pihak BUMN dan BUMD yang telah peduli terhadap korban banjir di wilayahnya. 

"Sebelumnya, PT Semen Baturaja dan Pertamina Patra Niaga bersama Hiswana Migas juga memberikan bantuan yang sama untuk mengurangi beban korban banjir di OKU," ujarnya.

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, sebanyak 1.695 unit rumah warga tersebar di beberapa desa di wilayah tersebut terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. 

Meskipun tidak ada korban jiwa, namun banjir juga merusak sejumlah fasilitas umum seperti sekolah dan tiga unit jembatan gantung putus diterjang derasnya arus Sungai Ogan.

Wilayah terdampak banjir meliputi beberapa kawasan di Kecamatan Baturaja Barat seperti Kelurahan Tanjung Agung, Talang Jawa, Air Gading, Desa Tanjung Karang, Kelurahan Batu Kuning, Desa Laya, Karang Endah, Batu Putih, Pusar, dan Kelurahan Saung Naga. Di Kecamatan Baturaja Timur seperti Kelurahan Sekarjaya, Baturaja Permai, Baturaja Lama, Kemala Raja, Kelurahan Sukaraya, Desa Air Paoh, dan beberapa desa lainnya di Kecamatan Lubuk Batang serta Peninjauan juga terdampak banjir.

 

Standard Post with Image
BPR

BPR Artha Sukapura Tasikmalaya Gelar Undian Hadiah Sukapura Plus

Bprnews.id - Bank Perekonomian  Rakyat (BPR) Artha Sukapura, yang merupakan milik Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, kembali menunjukkan apresiasinya kepada para nasabah dengan menggelar Pesta Pengundian Hadiah Gempita Tabungan Sukapura Plus.

Pesta pengundian hadiah tersebut dilaksanakan di lapangan sepakbola berstandar FIFA Sakti Lodaya, Cisayong Kabupaten Tasikmalaya, pada Minggu, 12 Mei 2024. 

Acara ini dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Tasikmalaya, Fuad Abdul Aziz, bersama Plt. Direktur Utama (Dirut) Bank BPR Artha Sukapura, Agus Bachtiar. Turut hadir pula perwakilan OJK Tasikmalaya serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemda Kabupaten Tasikmalaya.

Pesta pengundian dimulai dengan jalan sehat yang diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah. Kemudian, peserta berkumpul di lapangan Sakti Lodaya untuk menantikan pengundian sambil menikmati pentas hiburan musik bersama artis-artis ternama.

Agus Bachtiar, Plt. Dirut Bank BPR Artha Sukapura Tasikmalaya, menyatakan bahwa Pesta Undian Hadiah Gempita hari ini juga dirangkaikan dengan HUT ke-13 Bank BPR Artha Sukapura Tasikmalaya.

"Ini bentuk rasa syukur perusahaan yang sedang berulang tahun ke-13, dan menggelar pesta Pengundian Hadiah Gempita ini sebagai bentuk apresiasi perusahaan terhadap para nasabah yang selama ini tetap setia menjadi nasabah," ujar Agus Bachtiar kepada wartawan.

Ia menjelaskan bahwa pengundian hadiah Gempita merupakan upaya dalam menjaga loyalitas dan kesetiaan para nasabah untuk bersama-sama maju dan berkembang.

"Pesta hadiah ini digelar setiap tahun sebagai bentuk terima kasih dan apresiasi yang tinggi bagi para nasabah yang selalu setia bersama kami. Mereka telah eksis dalam memberikan pelayanan perbankan untuk masyarakat luas," ungkapnya.

BPR Artha Sukapura Tasikmalaya membagikan hadiah utama berupa 9 unit sepeda listrik, 3 unit sepeda motor Vario CBS 160 CC, serta hadiah utama berupa 1 unit Mobil Toyota Calya Type E.

Selain hadiah utama tersebut, BPR Artha Sukapura Tasikmalaya juga memberikan puluhan hadiah elektronik lainnya seperti mesin cuci, kulkas, dan lain-lain dengan total hadiah mencapai ratusan juta rupiah.

Pemenang hadiah utama, Aang Dohiri, yang merupakan nasabah Kantor Cabang BPR Sukapura Kecamatan Pagerageung Tasikmalaya, mengaku senang dan bahagia mendapatkan hadiah mobil dari BPR Artha Sukapura.

"Alhamdulilah, saya bersyukur sekali tidak menyangka sama sekali dapat hadiah mobil dari Bank, ini sangat luar biasa mendapatkan rezeki yang tidak disangka-sangka," ujarnya.

Ia juga menyatakan kebanggaannya menjadi nasabah BPR Artha Sukapura yang turut berkontribusi dalam memajukan dan menumbuhkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya.

"Saya senang menjadi nasabah Artha Sukapura, pelayanannya prima, saat menabung dan mengambil dana sangat cepat, kita juga bisa booking pelayanan untuk besok misalnya," katanya.

Aang berencana untuk menghadiahkan mobil tersebut kepada istri tercintanya untuk dipergunakan dalam keperluan kerja.

"Terima kasih banyak BPR Sukapura yang terus mengapresiasi nasabah, dan konsisten untuk memberikan pelayanan perbankan yang dibutuhkan masyarakat luas," tandasnya.

Berikut adalah nama-nama pemenang hadiah undian Gempita Artha Sukapura Tasikmalaya tahun 2024:

  • Sembilan Unit Sepeda Listrik masing-masing atas nama Dede Maulida, Yana Priatna, Elis Suryati, Cicih, Idah, Lena Fitriawati, Ai Apriani, PT. Iko Mandiri Perdana, dan Abdul Hakim.
  • Tiga unit sepeda motor Vario CBS 160 CC masing-masing Maesaroh (Nasabah Kantor Cabang Pagerageung), Titin Syarifah (Nasabah Kantor Cabang Singaparna), dan Lisma Maesaroh (Nasabah Kantor Cabang Cisayong).
  • Hadiah Utama 1 Unit Mobil Toyota Calya Type E atas nama Aang Dohiri (Nasabah Kantor Cabang Pagerageung Tasikmalaya).
Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News