bank umum


Hasil Laporan Keuangam 5 Bank Swasta Terbesar RI

Standard Post with Image

Bprnews.id - Hasil laporan keuangan telah tiba. Sejumlah bank besar telah menyampaikan kinerja tahunan mereka hingga September 2023, dengan beberapa bank membanggakan mencetak pertumbuhan laba dua digit sementara ada juga yang harus puas dengan pertumbuhan tipis.

Bank-bank milik pemerintah seperti bank BUMN terus mendominasi industri perbankan, namun hal ini tidak berarti bahwa bank-bank swasta tidak mengambil tindakan.

kinerja lima bank swasta terbesar di Indonesia yang jika digabungkan memiliki aset senilai Rp 2.376,78 triliun dan menghasilkan laba sebesar Rp 49,74 Triliun.

Selengkapnya, berikut rangkuman kinerja kelima bank swasta terbesar di Indonesia :

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA)

Emiten Perbankan milik Keluarga Hartono, yaitu Bank Central Asia (BCA), yang mencatatkan laba bersih mencapai Rp36,4 Triliun hingga akhir kuartal III-2023. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 25,8% dari laba bersih yang dicapai dalam sembilan bulan pertama tahun sebelumnya.

Pencapaian yang mengesankan ini didukung oleh beberapa faktor, termasuk peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 21,3% secara tahunan dan peningkatan pendapatan selain bunga sebesar 9,7%.

Selain itu, BCA juga berhasil meningkatkan kinerjanya melalui penyaluran kredit yang tumbuh semakin baik hingga Rp 766,1 triliun, meningkat 12,3% secara year on year (yoy) dan melebihi rata-rata industri.

Ini semua berujung pada peningkatan aset BCA sebesar 7,2% yoy menjadi Rp 1.381 triliun.

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA)

Bank CIMB Niaga, telah melaporkan hasil laporan keuangan pada September 2023 berdasarkan laporannya bank tersebut mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik kekayaan sebesar Rp 4,9 triliun, yang berarti peningkatan sebesar 27,6% yoy.

Tingkat pertumbuhan ini melampaui peningkatan pendapatan bunga bersih bank. Meskipun terjadi peningkatan beban bunga sebesar 61,2% yoy menjadi Rp 6,5 triliun, pendapatan bunga bersih bank ini hanya meningkat sebesar 2,1% yoy menjadi Rp 10,2 triliun.

Di tengah tekanan finansial ini, salah satu kontributor keuntungan bagi bank adalah pendapatan berbasis biaya (fee based income). Selain itu, fungsi pinjaman bank menyalurkan pinjaman senilai Rp 205,6 triliun, meningkat 5,2% yoy, dengan pertumbuhan tercepat pada segmen UKM, disusul segmen korporasi dan konsumer.

Pertumbuhan kredit ini meningkatkan aset konsolidasi bank menjadi Rp329,1 triliun, meningkat 7,2% yoy.

 

PT Bank Danamon Tbk. (BDMN) 

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), bagian dari MUFG Group mengumumkan kenaikan laba bersih sebesar 1,39% pada kuartal ketiga 2023, bank tersebut mengalokasikan Rp 2,56 triliun kepada pemiliknya.

Hal ini menunjukkan pertumbuhan yang sedikit marjinal dibandingkan periode yang sama tahun lalu ketika bank merealisasikan laba sebesar Rp 2,61 triliun.

Namun, laba kuartal ketiga tahun ini terdampak negatif oleh peningkatan beban bunga yang signifikan sebesar 53,88% YoY, sehingga berjumlah Rp 3,37 triliun alhasil, pendapatan bunga bersih bank hanya tumbuh 8% menjadi Rp 11,29 triliun.

Meskipun terdapat tantangan-tantangan tersebut, Bank Danamon menunjukkan ketahanan dalam fungsi intermediasinya, dengan peningkatan total penyaluran kredit dan trade finance sebesar 18% YoY, sehingga meningkatkan aset bank sebesar 10,07% YoY menjadi Rp 208,28 triliun.

 

PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP)

Bank OCBC NISP menunjukkan pertumbuhan kinerja keuangan yang pesat, dengan melaporkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp3,05 triliun pada kuwartel ketiga tahun 2023, meningkat 20% YoY dari Rp2,54 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Lonjakan laba bersih yang signifikan ini tidak lepas dari kenaikan pendapatan bunga yang meroket 30,45% hingga mencapai Rp 11,4 triliun, namun perlu dicatat bahwa seiring dengan peningkatan pendapatan ini, OCBC NISP mengalami lonjakan beban bunga dan syariah sebesar 69,67% YoY, sehingga menambah beban sebesar Rp 4,70 triliun.

Meski begitu, pendapatan bunga bersih mencatatkan peningkatan yang cukup besar yaitu 17,5% YoY menjadi Rp 7,38 triliun. Selain itu, fee based income mencapai Rp778,84 miliar, naik 6,05% YoY.

Di sisi intermediasi, terdapat pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 10% YoY sehingga mencapai Rp 144,7 triliun pada kuwartel Ketika tahun 2023.

Ekspansi kredit yang menjanjikan ini juga berdampak pada pertumbuhan aset bank yang mencapai Rp 247 triliun pada kuwartel Ketika tahun 2023 sebesar 12% YoY.

 

PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN)

Berdasarkan laporan keuangan terkini, Bank Panin telah mencatat peningkatan laba bersih yang meningkat sebesar 13,01% dari tahun ke tahun menjadi Rp2,83 triliun.

Namun, lembaga keuangan tersebut mengalami penurunan pendapatan bunga bersih pada kuwartel tiga 2023, turun 6,46% dari tahun sebelumnya, menjadi Rp7,02 triliun.

Penurunan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya beban bunga yang membengkak menjadi Rp3,94 triliun dari Rp2,81 triliun pada kuwartel ketiga  2022. Peningkatan laba Bank Panin sebagian besar didorong oleh peningkatan pendapatan berbasis biaya dan penurunan beban penyisihan kerugian kredit.

Bank telah memangkas beban penyisihan kerugian kredit menjadi Rp1,52 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,03 triliun. Selanjutnya, total penyaluran kredit mencapai Rp140,2 triliun melalui fungsi intermediasi.

Outstanding kredit yang diberikan meningkat sebesar 7,41% yoy sehingga meningkatkan total aset konsolidasi pada 30 September 2023 menjadi Rp211,4 triliun.

Share this Post:

TERBARU

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News