bank umum


Strategi Bank Asing Perkuat Segmen Bisnis Kredit Konsumsi

Standard Post with Image

Bprnews.id - Di tengah persaingan yang kian memanas, pasar perbankan ritel di Indonesia menjadi ajang tarung yang menjanjikan sekaligus menantang. Bangkitnya bank lokal, terutama bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) dan sejumlah bank swasta nasional, telah menciptakan sebuah dinamika baru di mana bank-bank asing mulai terdesak dan kehilangan greget dalam perebutan bisnis ritel.

Namun inilah realita yang mendorong institusi finansial global seperti Citibank dan Standard Chartered Bank untuk restrukturisasi strategi mereka dengan mengalihkan fokus pada layanan wholesale banking, yang menargetkan kerjasama dengan nasabah korporasi besar.

Sementara itu, ada pula bank asing dan bank dengan kepemilikan asing lainnya yang tak beranjak dari kancah ritel, tetap bertahan dan bahkan memperkuat posisi mereka dengan terus menyuntikkan inovasi dan strategi guna mendorong pertumbuhan.

Trioksa Siahaan dari Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) percaya bahwa dengan populasi Indonesia yang besar dan ekonomi yang berkembang, potensi bisnis ritel masih sangat luas dan menarik. Sebagai contoh nyata adalah langkah PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP), yang baru saja melansir identitas merek dan logo 'OCBC' yang baru pada 14 November 2023, sebagai bukti komitmen untuk meraih pasar ritel melalui penguatan layanan terintegrasi bagi nasabah perorangan dan bisnis.

"Perubahan ini merupakan penguatan implementasi dari komitmen tersebut," kata Direktur OCBC Indonesia, Andrae Krishnawan, , Kamis (23/11).

Andrae menyebut dengan Group sinergi ini tentunya akan semakin memaksimalkan konektivitas layanan antar negara melalui kapabilitas Grup OCBC regional yang tersebar di 19 negara dengan jaringan lebih dari 410 cabang, sehingga akan semakin meningkatkan privilege skala Regional bagi nasabah Indonesia.

"Kami akan melanjutkan proses transformasi yang mencakup transformasi yang didukung teknologi, melakukan penyelarasan antara sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki Bank dengan teknologi pendukung untuk 2mencapai target bisnis, memperkuat branding dan komunikasi yang efektif," kata dia

Sementara itu, bank asal Malaysia ini misalnya, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) terbukti masih eksis menjalankan bisnis ritel bank di Indonesia. Bahkan CIMB Niaga menjadi salah satu bank dengan bisnis ritel terbesar.

Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan mengatakan pihaknya lebih aktif menargetkan segment bisnis ritel sejak beberapa tahun terakhir.

"Kami menjadi salah satu retail bank besar di Indonesia, dan telah menyumbangkan profitability dan return yang bagus untuk stakeholders," kata Lani kepada Kontan, Rabu (22/11).

 

Lebih lanjut Lani bilang CIMB Niaga juga telah menyumbang baik sisi profitability, service dan juga inklusifitas  keuangan bagi perekonomian Indonesia lewat berbagai produk ritelnya.

"Ke depannya kami sudah menetapkan strategi untuk untuk fokus di customer experience, produk yang relevant," kata dia.

Lani merinci dalam beberapa tahun ini pertumbuhan kredit ritel CIMB Niaga dikisaran 8%-10% YoY di tahun 2024.

Senada, PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) juga masih terus menggenjot pertumbuhan bisnisnya di segmen ritel saban tahun

 

Direktur Bisnis JTrust Bank Widjaja Hendra mengatakan JTrust Bank akan tetap menjalankan bisnisnya membangun bisnis retail, termasuk di segmen KPR dan Employee Benefit Program (EBP), yakni program kerjasama bank dengan suatu badan usaha perusahaan/instansi/koperasi karyawan yang teraliansi dengan perusahaan.

Hingga saat ini Widjaja mengatakan untuk segmen EBP, JTrust Bank masih akan terus bekerja sama dengan nasabah existing maupun yang berada di bawah naungan nasabah existing.

 

"Bank JTrust Indonesia tetap akan bangun business retail terkait KPR dan EBP dengan bekerja sama dengan developer-developer kuat yang ada di daerah seperti di Jabodetabek dan Bali," kata Widjajaj kepada Kontan, Rabu (22/11).

Widjaja sendiri merinci target pertumbuhan untuk segmen KPR dan EBP JTrust Bank berada di kisaran 15%-20% YoY di tahun 2024 mendatang.

Semantara itu, bank milik Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) yakni PT Bank BTPN Tbk (BTPN) juga akan memanfaatkan sinergi SMBC untuk menggenjot bisnis ritelnya.

"Stakeholder kami dalam hal ini SMBC tentu kita dalam menjalankan bisnis melakukan sinergi jika ada kesempatan baik organik maupun anorganik tetap kita evaluasi jadi tidak membatasi pertumbuhan baik organik maupun anorganik," kata Direktur Utama PT Henoch Munandar kepada Kontan, Rabu (22/11).

 

Share this Post:

TERBARU

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News