Standard Post with Image
REGULATOR

Penetrasi Asuransi Turun, AAUI Perlu Inovasi Produk

BPRNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan penurunan penetrasi sektor perasuransian dari 3,11% pada 2020 menjadi 2,59% pada 2023. Menanggapi hal ini, Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik & Riset, Trinita Situmeang, mengakui adanya penurunan, terutama dalam pembelian asuransi di major class business seperti properti, kendaraan bermotor, dan kredit.

"Memang ada penurunan, terutama dalam hal pembelian asuransi, khususnya untuk major class business," ujarnya dalam acara AAUI di Bali pada Jumat (11/10). Meski asuransi kendaraan bermotor tetap stabil dan asuransi properti masih memiliki permintaan yang besar, Trinita menekankan bahwa pertumbuhan populasi dan Produk Domestik Bruto (PDB) berpengaruh terhadap penetrasi asuransi.

"Jika populasi terus meningkat, maka level penetrasi asuransi akan tetap stagnan meskipun premi mengalami kenaikan," jelasnya. Untuk meningkatkan penetrasi, Trinita mengusulkan agar perusahaan asuransi menciptakan produk yang lebih kreatif dan inovatif, agar masyarakat dapat menempatkan asuransi sebagai prioritas setelah kebutuhan pokok.

"Dampaknya, pembelian asuransi juga akan naik, terutama untuk generasi yang lebih muda," pungkas Trinita.

 

Standard Post with Image
BPR

Persaingan Semakin Ketat, Edy Supriyanta Minta BPR BKK Jepara Tetap Konsisten dan Terus Eksis

BPRNews.id - Penjabat Bupati Jepara, Edy Supriyanta, berharap PT BPR BKK Jepara dapat terus menjaga konsistensi dan eksistensinya di tengah persaingan perbankan yang semakin ketat.

Harapan ini disampaikan Edy Supriyanta ketika menghadiri pengundian hadiah Tamades periode 2023-2024 yang berlangsung di Alun-Alun 2 Jepara, pada Rabu (16/10/2024).

"BPR BKK Jepara telah terbukti mampu bertahan, bahkan ketika perekonomian sedang mengalami guncangan akibat krisis maupun pandemi. Saya berharap eksistensi dan konsistensi ini tetap berlanjut dan berkembang dengan tren yang positif," ujar Pj Bupati Jepara.

Edy juga menambahkan bahwa dari total aset sebesar Rp453 miliar yang dimiliki oleh BPR BKK Jepara, sekitar Rp386 miliar berasal dari dana masyarakat.

Untuk itu, Edy menekankan pentingnya bagi manajemen bank milik daerah ini untuk menjaga kepercayaan nasabah. "Dana masyarakat yang tersimpan di BPR BKK sangat besar, maka kehati-hatian dalam pengelolaannya sangatlah penting. Di tengah persaingan ketat dunia perbankan saat ini, kesetiaan dan kepercayaan nasabah sangatlah berharga," jelas Edy.

Ia juga meminta kepada direksi dan karyawan PT BPR BKK Jepara untuk selalu berintegritas, profesional, menjunjung tinggi transparansi, menjaga kepercayaan nasabah, serta terus berinovasi dengan meningkatkan layanan digital. "Kepada para nasabah yang mendapatkan hadiah, saya ucapkan selamat. Semoga PT BPR BKK Jepara semakin maju dan berkembang, serta terus memperkuat eksistensinya sebagai bank perkreditan yang memberikan manfaat besar bagi masyarakat Jepara," tutupnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT BPR BKK Jepara, Basri, melaporkan bahwa hingga September 2024, total aset bank tersebut mencapai Rp453 miliar, di mana sekitar Rp386 miliar merupakan dana masyarakat, dengan penyaluran kredit sebesar Rp324 miliar.

"Sampai September, kami mencatat laba sebesar Rp10,1 miliar," ungkap Basri.

Basri menambahkan bahwa pelaksanaan Gebyar Tamades ini adalah bentuk penghargaan dan rasa terima kasih kepada nasabah yang telah setia dan percaya kepada PT BPR BKK Jepara (Perseroda). Pada acara tersebut, bantuan juga diberikan kepada masyarakat.

Beberapa di antaranya termasuk bantuan untuk 60 anak yatim senilai masing-masing Rp300 ribu, bantuan air bersih sebesar Rp8 juta untuk warga Karimunjawa, serta bantuan untuk 6 Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) masing-masing sebesar Rp10 juta.

Untuk hadiah utama dari undian Tamades, satu unit rumah tipe 36/66 berhasil dimenangkan oleh Abdullah Afifudin dari Cabang Bangsri.

Sedangkan, tiga unit sepeda motor dimenangkan oleh Eri Susanto (Kantor Pusat), Masyuni (Cabang Welahan), dan Fina Khoirun Nisa (Cabang Bangsri).

Standard Post with Image
BPR

Proyeksi OJK Saat Rasio Kredit Bermasalah (NPL) BPR Tembus Lebih dari 10%

BPRNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan tanggapan terkait meningkatnya rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) di Bank Perekonomian Rakyat (BPR) yang kini berada di atas 10%. Kepala OJK Jabodebek & Provinsi Banten, Roberto Akyuwen, menyatakan bahwa NPL dengan angka dua digit adalah karakteristik alami dari BPR. Pandemi Covid-19 juga menjadi salah satu faktor yang memperparah tekanan yang dialami BPR. "Memang nature-nya begitu, secara empiric memang dari waktu ke waktu NPL BPR senantiasa di atas 10% rata-rata industri," ujarnya kepada Bisnis, dikutip pada Rabu (16/10/2024).

Walaupun beberapa BPR saat ini memiliki NPL di level dua digit, Roberto tetap optimis bahwa kebijakan konsolidasi yang diterapkan OJK, bersama dengan peningkatan operasional BPR, akan memberikan dampak positif.

Ia juga mencatat bahwa BPR yang telah melakukan transformasi digital menunjukkan kemampuan yang lebih baik dan respons yang lebih cepat dalam menghadapi tekanan akibat pandemi. "Ke depan, tidak banyak lagi banyak BPR yang NPL-nya itu dobel digit. Kita berharap bisa di bawah itu," tuturnya.

Menurut Statistik Perbankan Indonesia yang diterbitkan oleh OJK, rasio kredit bermasalah di BPR meningkat menjadi 11,49% per Juli 2024, dengan total nominal NPL sebesar Rp16,71 triliun. Total kredit macet mencapai Rp11 triliun, naik 25,12% dibandingkan dengan tahun sebelumnya (yoy). Pada periode yang sama pada Juli 2023, NPL BPR masih berada di level 9,79% dengan nominal Rp13,35 triliun, sementara total kredit macetnya tercatat Rp8,87 triliun. Kenaikan NPL ini telah terjadi secara bertahap sejak awal 2024, dengan level 10,25% pada Januari, lalu 10,55% di Februari, dan meningkat pada bulan-bulan berikutnya: Maret (10,7%), April (11,2%), Mei (11,37%), dan Juni (11,39%).

Meskipun NPL mengalami peningkatan, data OJK per Juli 2024 menunjukkan bahwa kinerja industri BPR dan BPRS secara keseluruhan masih terjaga dengan baik. Total aset tumbuh 6,12% menjadi Rp221,13 triliun, penyaluran kredit dan pembiayaan naik 7,07% (yoy) menjadi Rp163,33 triliun, serta penghimpunan dana pihak ketiga meningkat 6,52% (yoy) mencapai Rp155,93 triliun.

Sebelumnya, Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo), Tedy Alamsyah, menyatakan bahwa kenaikan rasio NPL merupakan dampak dari pandemi yang terjadi beberapa waktu lalu. Menurutnya, beberapa BPR baru menyesuaikan kebijakannya pada akhir masa berlaku relaksasi. "Saya lihat ini akan sebentar, seiring dengan naiknya kredit, tentu rasio NPL akan mengalami perbaikan," ucapnya kepada Bisnis.

Tedy juga menambahkan bahwa para pelaku industri BPR memiliki semangat yang sama untuk terus memperbaiki kinerjanya, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Ia optimistis rasio NPL di industri BPR bisa ditekan di bawah 8%.

Standard Post with Image
BPR

PT. BPR BDG Selenggarakan Pengundian Hadiah Tabungan Handayani dan Kredit Karyawan 2024, Dua Kepala Dinas Gunungkidul Bawa Pulang Hadiah Utama

BPRNews.id - Kemeriahan tampak jelas di acara pengundian hadiah Tabungan Handayani dan Kredit Karyawan PT. BPR Bank Daerah Gunungkidul (BDG) 2024, yang berlangsung di Hotel Santika, Gunungkidul, Rabu siang (16/10/2024). Acara yang digelar setiap tahun ini selalu ditunggu-tunggu, menghadirkan hadiah menarik, termasuk dua unit mobil Toyota Agya dan Calya, serta berbagai hadiah menarik lainnya.

Pada kesempatan ini, hadiah utama Tabungan Handayani berupa dua unit mobil berhasil diraih oleh Ismono, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, yang berhasil membawa pulang Toyota Agya. Sementara itu, Toyota Calya jatuh ke tangan Putro Sapto Wahyono, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gunungkidul. Kemenangan kedua pejabat tersebut disambut dengan sorak sorai dari tamu undangan yang turut merasakan kebahagiaan.

Selain mobil, hadiah lain untuk nasabah Tabungan Handayani yang diundi antara lain dua unit sepeda motor Honda Beat, dua sepeda, dua lemari es, dan dua mesin cuci. Untuk kategori Kredit Karyawan, hadiah yang diundi termasuk tiga unit sepeda motor Honda Beat, tiga sepeda, tiga lemari es, dan tiga mesin cuci.

Kemeriahan acara semakin terasa dengan kehadiran seluruh Kepala Dinas di Kabupaten Gunungkidul, Panewu, Ketua Semar Gunungkidul, serta puluhan tamu undangan lainnya yang ikut serta menyaksikan pengundian.

Dalam sambutannya, Ketua Kegiatan Pengundian Hadiah, Bowo, menyampaikan ucapan selamat kepada nasabah yang beruntung. Dia juga mengungkapkan harapan agar PT. BPR BDG terus memberikan kontribusi bagi masyarakat Gunungkidul. "BDG hadir di tengah masyarakat Gunungkidul dengan program-program yang meringankan, salah satunya Kredit KURda yang bunganya hanya 4%. Ini tentu sangat membantu perekonomian masyarakat," ujar Bowo.

Pengundian ini juga menjadi momen spesial bagi PT. BPR BDG, karena menandai hari terakhir Direktur Utama Rini dalam acara tersebut. Setelah 17 tahun memimpin, Rini akan segera mengakhiri masa baktinya. Di bawah kepemimpinannya, PT. BPR BDG berhasil meraih berbagai penghargaan setiap tahunnya. Bowo menambahkan, "Selama 17 tahun, Ibu Rini sudah banyak memberi sumbangsih bagi perkembangan BDG. Kami berharap ke depan sinergi antara BDG dengan masyarakat dan Pemkab Gunungkidul akan semakin kuat."

Dengan berbagai hadiah yang luar biasa dan suasana penuh kebersamaan, acara pengundian Tabungan Handayani dan Kredit Karyawan PT. BPR BDG 2024 tidak hanya menjadi momen bagi nasabah yang beruntung, tetapi juga mencerminkan komitmen BDG dalam mendukung kesejahteraan masyarakat Gunungkidul.

Standard Post with Image
Bisnis

DBS Indonesia dan Moduit Kolaborasi, Targetkan AUM Rp500 Miliar di Obligasi Pasar Sekunder

BPRNews.id - PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS Indonesia) secara resmi menjalin kerja sama dengan PT Moduit Digital Indonesia (Moduit), sebuah platform teknologi finansial berlisensi yang fokus pada layanan private wealth management berbasis digital. Kolaborasi ini diumumkan pada Selasa (15/10) dan menjadi yang pertama di Indonesia yang mengintegrasikan layanan bank dengan perusahaan wealth tech melalui Application Programming Interface (API).

Dengan integrasi ini, masyarakat kini dapat mengakses lebih dari 100 pilihan Obligasi Pasar Sekunder yang disediakan oleh Bank DBS Indonesia langsung melalui aplikasi Moduit. Djoko Soelistyo, Head of Investment and Insurance Product PT Bank DBS Indonesia, menjelaskan bahwa pihaknya menargetkan hingga 5.000 transaksi dengan total aset mencapai Rp500 miliar pada tahun pertama kerjasama ini.

“Integrasi API kami ke dalam platform Moduit memudahkan masyarakat membeli 100 lebih pilihan Obligasi Pasar Sekunder dari DBS Indonesia di aplikasi Moduit. Di tahun pertama, kami menargetkan hingga 5.000 transaksi dengan aset hingga Rp500 miliar,” ungkap Djoko pada peresmian kolaborasi di Jakarta.

Bank DBS Indonesia melihat kolaborasi ini sebagai langkah penting untuk memperluas jangkauan nasabah, guna meningkatkan inklusi finansial di Indonesia. Berdasarkan riset YouGov pada 2023, sebanyak 27 persen masyarakat Indonesia dari segmen ritel telah beralih ke investasi untuk mengelola aset mereka. Di sisi lain, 41 persen masyarakat mengandalkan aplikasi online untuk mengakses layanan keuangan, yang menunjukkan pentingnya peran teknologi dalam dunia investasi.

Data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) juga menunjukkan bahwa minat terhadap obligasi semakin meningkat. Saat ini, jumlah investor obligasi telah melebihi satu juta, dengan pertumbuhan tahunan sebesar lebih dari 21,4 persen sejak 2020. Djoko menyatakan bahwa obligasi menjadi pilihan menarik bagi investor karena menawarkan imbal hasil yang kompetitif, stabilitas harga, serta pembayaran bunga dan tanggal jatuh tempo yang tetap.

"Sejalan dengan tren positif di pasar investasi Indonesia, kami senantiasa berkomitmen untuk terus menghadirkan produk yang terkurasi sesuai profil risiko dan kebutuhan nasabah serta pengalaman bertransaksi, menabung, dan berinvestasi yang seamless melalui aplikasi Digibank by DBS," tambah Djoko.

Moduit, sebagai platform wealth management, memberikan solusi alokasi portofolio yang lengkap dengan berbagai produk investasi, termasuk reksa dana, saham, dan obligasi. Hingga kini, Moduit telah mendukung puluhan ribu nasabah individu dan institusi untuk mencapai tujuan finansial mereka. Edina Saputra, Chief of Development PT Moduit Digital Indonesia, menyatakan antusiasmenya terhadap kolaborasi ini.

“Kami sangat antusias untuk berkolaborasi dengan Bank DBS Indonesia karena dengan ini, kami dapat melengkapi produk yang sudah ada sebelumnya dan memberikan solusi portfolio investasi yang lebih komprehensif kepada nasabah,” jelas Edina.

Mulai Oktober 2024, nasabah Moduit dapat mengakses produk obligasi pasar sekunder yang dikurasi oleh Bank DBS Indonesia melalui aplikasi Moduit, yang dapat diunduh di Google Play Store dan App Store.

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News