BPRNews.id - PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) resmi meluncurkan layanan Embedded Banking yang ditujukan untuk membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam mengelola keuangan dan mengakses layanan perbankan dengan lebih mudah. Layanan ini mengintegrasikan teknologi perbankan langsung ke dalam platform non-perbankan, seperti marketplace dan platform logistik, memungkinkan pengguna mengakses pembukaan rekening, kredit, hingga layanan keuangan lainnya secara langsung dari platform tersebut.
Menurut Benyamin Tampubolon, Special Project Retail Banking Function Head Amar Bank, layanan ini mempermudah pengusaha mikro, terutama perseorangan, untuk mengakses modal kerja tanpa perlu menghadapi kerumitan sistem tradisional. Sebagai contoh, pemilik usaha kecil dapat langsung mengajukan pembiayaan melalui platform penjualan yang mereka gunakan.
Namun, Bank Amar mengakui adanya tantangan berupa tingkat non-performing loan (NPL) yang tinggi pada segmen usaha mikro dan kecil. Untuk mengatasinya, Bank Amar menerapkan strategi mitigasi melalui kustomisasi penyaluran kredit. Pendekatan ini mempertimbangkan sifat dan siklus tunai dari masing-masing industri, dengan pencairan dan pengembalian kredit yang disesuaikan secara fleksibel.
Hingga saat ini, Bank Amar telah bermitra dengan tujuh platform dari berbagai industri, seperti eFishery di bidang aqua-tech, Tokban sebagai marketplace bahan bangunan, dan SAHARA yang berfokus pada ritel sembako. Bank Amar juga berencana memperluas kemitraan ke berbagai sektor lainnya pada tahun 2025 dan 2026 untuk meminimalkan risiko dan menjangkau lebih banyak pelaku usaha.
Tampubolon menegaskan bahwa Embedded Banking adalah langkah maju dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang lebih terhubung dan efisien. Dengan solusi yang menyesuaikan kebutuhan tiap industri, layanan ini tidak hanya mempermudah pengelolaan keuangan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan inklusivitas keuangan bagi UMKM.