Standard Post with Image
BPR

Pencabutan Izin BPR Kencana Membuat Nasabah Kesulitan Mengakses Dana Tabungan

BPRNews.id - BPR Kencana, yang beralamat di Jalan Raya Cimindi No. 271, Kota Cimahi, telah dicabut izin operasionalnya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 16 Desember 2024. Pencabutan izin ini menjadikan BPR Kencana sebagai salah satu dari 19 BPR yang ditutup tahun ini.

Akibat pencabutan izin tersebut, sejumlah nasabah, terutama pedagang di pasar, merasa terhambat. Dana tabungan mereka yang tersimpan di BPR Kencana tertahan hampir setahun, yang mengganggu perputaran modal usaha mereka.

Tina, seorang pedagang sayur di Pasar Atas Cimahi, merasa sangat terpengaruh dengan kondisi ini.

“Kalau untuk dampak, otomatis sangat berpengaruh. Kita kan menabung setiap hari ke situ (BPR),” katanya.

Tina mengungkapkan bahwa ia sudah berencana mencairkan dana tabungannya sejak tahun lalu untuk keperluan THR dan kebutuhan lainnya, namun dana tersebut tidak kunjung cair.

“Jadi THR tidak jadi, kebutuhan lain tidak jadi, lalu modal akhirnya terbengkalai. Istilahnya kekurangan lah,” ujar Tina.

Karena dana yang tertahan, Tina terpaksa mencari pinjaman dari pihak lain untuk memenuhi kebutuhan usaha, terutama menjelang bulan puasa tahun lalu.

“Hampir satu tahun kira-kira sampai sekarang,” tambahnya.

Beberapa waktu lalu, para pedagang sempat menggelar aksi di kantor BPR Kencana, namun pihak bank hanya menjelaskan bahwa penyelesaian masalah masih menunggu keputusan dari OJK.

“Kita pernah ada pertemuan juga dengan direktur utamanya. Tapi tetap menunggu dari pihak OJK,” tambah Tina.

Hendri, seorang pedagang lainnya, juga mengalami kesulitan yang sama. Ia berharap dana yang tertahan segera bisa dicairkan agar usahanya bisa kembali berjalan lancar.

“Setahun ini dana kami tertahan oleh BPR. Kalau dana itu balik lagi, bisa untuk perputaran ekonomi jualan kami,” ujarnya.

Hendri juga menyampaikan bahwa informasi terakhir yang diterima dari pihak BPR adalah proses pencairan akan dilakukan dalam waktu 90 hari kerja setelah izin dicabut. Namun, hingga saat ini belum ada kejelasan lebih lanjut mengenai kapan dana tersebut bisa dicairkan.

 

Standard Post with Image
BPR

BPR Sukabumi Tetap Layani Nasabah di Tengah Bencana

BPRNews.id - Di wilayah Pajampangan yang terdampak bencana longsor, banjir, dan pergerakan tanah, Perumda BPR Sukabumi melalui Kantor Kas Cabang Jampangkulon tetap berupaya memberikan layanan keuangan untuk masyarakat.

Meskipun jaringan internet sempat terganggu, pelayanan di kantor tersebut berjalan normal.

Kepala BPR Jampangkulon, Erviandi, menegaskan bahwa nasabah yang membutuhkan layanan keuangan menjadi prioritas utama.

“Untuk pelayanan kami upayakan berjalan seoptimal mungkin. Memang ada kendala sedikit terkait jaringan internet, tetapi operasional tetap normal, apalagi listrik sudah menyala kembali,” jelasnya.

Erviandi juga menyebutkan bahwa pihaknya masih menunggu kebijakan pemerintah atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait kemungkinan keringanan bagi nasabah terdampak.

“Biasanya, kebijakan terkait keringanan kredit itu menunggu arahan dari OJK dulu. Kami berharap ada langkah yang bisa membantu meringankan beban nasabah di wilayah terdampak,” tambahnya.

Selain memastikan pelayanan berjalan lancar, Erviandi menyampaikan rasa duka kepada warga Pajampangan yang terdampak bencana. Menurutnya, dukungan moral dan operasional adalah wujud komitmen Perumda BPR Sukabumi untuk hadir di tengah masyarakat.

“Kami turut berbelasungkawa kepada seluruh korban terdampak bencana di Pajampangan. Semoga situasi ini segera membaik dan warga bisa kembali menjalani kehidupan normal,” tandasnya.

 

Standard Post with Image
BPR

BPR Penataran Berupaya Tutup Kerugian Operasional Hingga 2025

BPRNews.id - Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Penataran Kabupaten Blitar menargetkan menutup kerugian operasional sebesar Rp 1,7 miliar pada tahun depan. Hal ini menjadi langkah penting agar perusahaan milik daerah tersebut bisa segera memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Direktur Utama PT BPR Penataran, Sahrial Amri, menegaskan bahwa kondisi keuangan perusahaan saat ini sudah positif. Target laba tahun ini hampir tercapai, dengan hasil yang cukup baik dibandingkan tahun sebelumnya.

"Per November, target sudah tertutup sekitar Rp 955 juta. Tahun lalu kita capai sekitar Rp 565 juta," ujarnya.

Namun, ia menjelaskan bahwa laba usaha ini belum bisa langsung menjadi pendapatan daerah. Sebab, perusahaan masih memiliki kerugian akumulatif sejak belasan tahun lalu. Salah satu syarat agar BPR dapat menyumbang PAD adalah menyelesaikan seluruh kerugian yang menjadi beban usaha.

"Saat pengurus baru mulai bekerja, kami mengetahui bahwa perusahaan ini masih belum sehat. Ada kerugian operasional sekitar Rp 42 miliar," ungkapnya.

Amri menambahkan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk menyehatkan perusahaan, termasuk melibatkan aparat penegak hukum dalam penyelesaian kasus kredit macet. Langkah ini dinilai efektif, sehingga dalam beberapa tahun terakhir perusahaan mulai menunjukkan perkembangan positif.

"Jadi, laba usaha selama ini hanya untuk menutup kerugian operasional. Agar dapat berkontribusi kepada pendapatan daerah, hal itu harus diselesaikan dulu. Kalau soal modal inti perusahaan yang sebelumnya sempat jadi kendala, kini sudah memenuhi syarat," jelasnya.

Meski demikian, Amri belum bisa memastikan BPR Penataran akan menyetor pendapatan pada 2025. Fokus utama perusahaan saat ini adalah menyelesaikan kerugian operasional sebesar Rp 1,7 miliar.

"Target kami tahun depan, Rp 1,7 miliar kerugian operasional perusahaan bisa ditutup dengan laba usaha tahun 2025. Sehingga berikutnya bisa segera berkontribusi untuk pendapatan daerah," tutupnya.

 

Standard Post with Image
BPR

BPR Lestari Jatim Dukung Gaya Hidup Sehat Melalui Event Fun Run

BPRNews.id - BPR Lestari Jatim menunjukkan komitmennya dalam mendukung gaya hidup sehat dengan mensponsori acara JETE RUN yang berlangsung di Naiki Cafe, Malang.

Marcomm BPR Lestari Jatim, Julia Sofi, menyampaikan bahwa keterlibatan BPR Lestari Jatim dalam acara ini sejalan dengan visi perusahaan, yaitu #LifeHealthyandWealthy. Visi ini mendukung gaya hidup sehat untuk menjaga stamina, daya tahan tubuh, dan memaksimalkan kinerja otak. "Kami percaya bahwa pola hidup sehat sangat penting, tidak hanya untuk fisik tetapi juga untuk kesehatan mental, terutama dalam mencegah risiko penyakit degeneratif seperti pikun di usia lanjut," ujarnya.

Acara ini diikuti lebih dari 200 peserta dari berbagai komunitas pelari di Malang dan sekitarnya. Seluruh Lestarian (sebutan untuk karyawan BPR Lestari Jatim) juga ikut serta memeriahkan acara ini. Selain kegiatan Fun Run, peserta juga mendapatkan fasilitas pemeriksaan gula darah gratis.

“Program ini bertujuan untuk mendeteksi dini risiko diabetes sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kadar gula darah tetap normal demi kesehatan jangka panjang,” jelas Julia.

Dalam acara Fun Run ini, peserta menempuh rute sejauh 5 kilometer dengan jalur Naiki Cafe – Jalan Besar Ijen – Simpang Balapan – Naiki Cafe. Kegiatan dimulai pukul 06.00 WIB dengan suasana pagi yang cerah, menambah semangat para peserta.

“Melalui dukungan ini, BPR Lestari Jatim kembali menegaskan komitmennya sebagai perusahaan yang peduli pada kesehatan masyarakat, sekaligus mendorong semangat komunitas untuk tetap aktif dan sehat,” tandasnya.

Acara ditutup dengan pembagian doorprize menarik dan paket makanan segar untuk seluruh peserta. Kegiatan ini menciptakan suasana akrab antara peserta, komunitas pelari, dan Lestarian yang turut meramaikan acara.

Standard Post with Image
BPR

PT Bank Perekonomian Rakyat Cirebon Jabar Raih Apresiasi Good Corporate Governance 2023

BPRNews.id - PT Bank Perekonomian Rakyat Cirebon Jabar (Bank bcj) berhasil meraih apresiasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat atas penerapan Good Corporate Governance (GCG) untuk periode tahun buku 2023. Penghargaan ini menunjukkan kondisi keuangan Bank bcj yang sehat serta tata kelola perusahaan yang baik.

Direktur Utama PT Bank bcj, Uripa Endang Susanto, mengungkapkan bahwa apresiasi ini diberikan setelah audit yang dilakukan Pemprov Jabar bekerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). "Ini juga sebagai penghargaan untuk kita, karena dinilai baik dalam tata kelola PT BPR Cirebon Jabar selama tahun buku 2023," ujarnya.

Uripa menegaskan bahwa Bank bcj terus berkomitmen meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Ia juga mengajak masyarakat untuk tidak ragu menggunakan layanan Bank bcj karena kondisi keuangan perusahaan berada dalam keadaan sehat dan stabil. "PT BPR Cirebon Jabar ini perusahaan milik Pemerintah Kabupaten Cirebon dan Pemprov Jabar yang dalam keadaan sehat. Jangan khawatir dan saya sendiri yang menjamin nasabah akan aman. Kita juga ada beberapa program yang mungkin bisa masyarakat manfaatkan," tambahnya.

Mengenai tantangan yang dihadapi, Uripa mengakui adanya kendala dalam operasional. Namun, ia memastikan bahwa setiap tantangan akan dihadapi dengan solusi terbaik untuk terus memberikan pelayanan maksimal. "Kita akan memaksimalkan setiap potensi yang ada. Kendala memang selalu ada. Tetapi, solusi pasti ada dan kita akan manfaatkan sekecil apapun kesempatan yang kita miliki," jelasnya.

Bank bcj juga telah mengalami perubahan nomenklatur sesuai dengan peraturan yang berlaku. Nama sebelumnya, PT Bank Perkreditan Rakyat Cirebon Jabar, kini resmi menjadi PT Bank Perekonomian Rakyat Cirebon Jabar. Uripa memastikan bahwa perubahan ini tidak berdampak pada layanan maupun nasabah.

Dengan penghargaan dan komitmen yang terus ditingkatkan, Bank bcj optimis untuk terus memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah sekaligus memperkuat kepercayaan masyarakat.

 

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News