bank umum


BSI Siap Jadikan Bank Syariah Jumbo sebagai Mitra Strategis

Standard Post with Image

BPRNews.id - Wakil Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), Bob T. Ananta, menyampaikan bahwa perseroan memposisikan kehadiran bank syariah jumbo hasil merger yang direncanakan pemerintah sebagai partner atau mitra bagi BSI di dalam ekosistem industri perbankan syariah nasional.

"Justru BSI itu merasa punya 'sparring partner' kalau kemudian ada bank syariah lain yang juga sizeable," ujar Bob.

Diketahui, BTN Syariah dan Bank Muamalat direncanakan bersinergi melalui aksi penggabungan atau merger. Pemerintah berharap perusahaan hasil merger dapat menjadi bank syariah besar di Indonesia, bahkan masuk ke dalam 16 besar bank syariah dunia.

Bob mengatakan BSI menyambut baik rencana merger bank syariah tersebut sehingga sesama perbankan syariah bisa berkontribusi untuk melayani, membangun, dan mengembangkan keuangan syariah di Indonesia.

"Kami menyikapinya menjadi 'sparring partner', kami merasa positif," tambahnya.

Bob mencatat mayoritas bank syariah saat ini rata-rata masuk ke dalam kategori Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) 2 dan 1. Sementara BSI masuk dalam kategori KBMI 3, dengan modal inti lebih dari Rp 14 triliun. Dengan demikian, kehadiran bank syariah jumbo lainnya dapat menjadi partner bagi BSI di dalam ceruk pasar.

Sebelumnya, Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, mengungkapkan bahwa perseroan tengah berfokus pada proses uji kelayakan bersama salah satu bank syariah di Indonesia jelang pemisahan atau spin off unit usaha syariahnya (UUS).

Perusahaan hasil merger paling lambat harus berdiri pada Oktober 2025, sesuai dengan ketentuan OJK. Mengingat penyiapan perusahaan baru membutuhkan waktu yang tidak sebentar, BTN pun memilih jalan akuisisi.

Share this Post:

TERBARU

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News