bank umum


Industri Perbankan Siapkan Langkah Antisipasi di Tengah Maraknya Judi Online

Standard Post with Image

BPRNews.id - Fenomena judi online yang kian marak di masyarakat mulai menunjukkan dampaknya pada industri keuangan, termasuk sektor perbankan. Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, mengungkapkan bahwa ada keterkaitan antara industri keuangan dan judi online, terutama terkait kepemilikan rekening di perbankan. OJK telah menggunakan wewenangnya untuk meminta pemblokiran rekening-rekening yang terlibat.

Pada awal Juni lalu, OJK melaporkan telah memblokir 4.921 rekening yang diduga terlibat dalam aktivitas judi online. Mahendra menekankan perlunya pemeriksaan lebih lanjut terkait dampak judi online terhadap industri jasa keuangan secara keseluruhan. “Kami juga mendengar ada kaitan dengan sistem pembayaran, namun itu merupakan wewenang Bank Indonesia,” ujar Mahendra saat ditemui di Gedung DPR, Rabu (26/6).

Mahendra menyatakan bahwa pihaknya belum ingin berspekulasi lebih jauh mengenai dampak judi online. Ia memastikan akan mengidentifikasi terlebih dahulu sektor keuangan yang paling terdampak. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menambahkan bahwa OJK terus bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk perbankan, untuk mengantisipasi dampak judi online.

Dian menjelaskan bahwa saat ini perbankan sedang menyiapkan beberapa langkah antisipasi. "Nantinya, kita akan lihat langkah-langkah yang akan diambil oleh bank dan OJK. Kami akan mengadakan sesi khusus untuk membahasnya dengan media," kata Dian. Ia juga menegaskan bahwa OJK tidak berhenti pada pemblokiran rekening, melainkan akan mengambil langkah-langkah sistemik untuk menangani masalah judi online.

Dari industri perbankan, Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menegaskan bahwa tidak ada indikasi penyelewengan dari debitur BCA yang menggunakan dana untuk judi online. Jahja menjelaskan bahwa pihaknya selalu mencabut merchant yang ketahuan melakukan gesek tunai (gestun) untuk aktivitas judi online. "Kami memastikan bahwa kredit yang disalurkan benar-benar digunakan untuk pembelian barang," jelas Jahja.

Sebagai informasi, pertumbuhan transaksi kartu kredit BCA per Maret 2024 tercatat mencapai 17,3% secara tahunan menjadi Rp 29,1 triliun. Jumlah pengguna BCA Paylater juga tumbuh 70% dibandingkan akhir tahun 2023.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Moch Amin Nurdin, menyatakan bahwa meskipun modus gestun untuk judi online masih sedikit, potensi risikonya tetap ada. "Fenomena ini masih sedikit, tetapi risikonya ada dan bank harus waspada," ujar Amin.

Industri perbankan dan OJK kini berkomitmen untuk terus memantau dan mengambil langkah-langkah proaktif guna mengantisipasi dampak negatif dari maraknya judi online, demi menjaga stabilitas dan integritas sistem keuangan.

 

Share this Post:

TERBARU

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News