BPR


Jumlah Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Menyusut, Merger BPR Meningkat di 2024

Standard Post with Image

BPRNews.id - Menurut data yang dirilis oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), jumlah bank perekonomian rakyat (BPR) terus mengalami penyusutan pada tahun 2023. Penyusutan ini disebabkan oleh sejumlah bank yang bangkrut serta aktivitas merger yang meningkat di sektor ini.

"Dari data yang kami peroleh, jumlah BPR pada Desember 2023 mencapai 1.575 bank, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya," ungkap LPS dalam laporannya, seperti dikutip dari Bisnis.

Selama tahun 2023, banyak BPR yang mengalami kebangkrutan dan merger. Pada paruh kedua 2023, sebanyak 30 BPR menjalankan proses merger, menandakan adanya tren konsolidasi yang signifikan di sektor ini.

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, mengungkapkan bahwa tren penurunan ini dapat berlanjut di tahun 2024. "Sudah ada 7 bank BPR yang bangkrut pada tahun ini, dan kami memproyeksikan kemungkinan 5 bank lagi akan mengalami kebangkrutan," ujarnya.

Sementara itu, terkait dengan aktivitas merger, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, memperkirakan bahwa tren merger BPR akan tetap tinggi di tahun ini. "OJK akan terus mendorong konsolidasi di sektor BPR untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan," tambahnya.

Tujuan dari konsolidasi ini adalah untuk memastikan bahwa BPR yang beroperasi adalah yang berkualitas dan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah. OJK berharap bahwa dari 1.600 penyelenggara BPR saat ini, jumlahnya dapat dikurangi menjadi sekitar 1.000, sehingga persaingan di setiap lokasi menjadi lebih sehat.

Penyusutan jumlah BPR dan meningkatnya aktivitas merger menjadi sorotan penting dalam upaya meningkatkan stabilitas sektor keuangan di Indonesia. OJK dan LPS terus melakukan langkah-langkah pengawasan dan regulasi untuk memastikan bahwa perbankan tetap sehat dan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

BPR
Share this Post:

TERBARU

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News