REGULATOR


OJK Ingatkan Digitalisasi Tak Bisa Dihindari dalam Roadmap Asuransi

Standard Post with Image

Bprnews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah merumuskan peta jalan (roadmap) asuransi 2023-2027 untuk memacu pertumbuhan industri asuransi.

Dalam forum CEO 2024 yang digelar pada Jumat (1/3), Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Djonieri, menegaskan bahwa digitalisasi dalam industri asuransi sudah menjadi keharusan.

"Digitalisasi adalah suatu keharusan. Tidak bisa dihindari karena kita melihat perubahan nilai di industri asuransi sudah sepenuhnya terdigitalisasi," ujar Djonieri.

Peta jalan perasuransian Indonesia 2023-2027 menetapkan empat langkah strategis yang akan dilakukan oleh OJK. Pertama, penguatan ketahanan dan daya saing industri perasuransian.Kedua, pengembangan elemen-elemen dalam ekosistem industri perasuransian. Ketiga, akselerasi transformasi digital industri perasuransian. Dan keempat, penguatan pengaturan, pengawasan, dan perizinan. Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat memperkuat industri asuransi secara keseluruhan.

Menanggapi hal ini, Direktur Utama PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re), Benny Waworuntu, menekankan bahwa industri asuransi harus mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan, terutama dalam menghadapi disruption bisnis, seperti yang terjadi akibat pandemi COVID-19.

"COVID-19 telah memaksa kita untuk berubah, termasuk dalam proses transformasi digital," ujar Benny.

Dia menambahkan bahwa penting bagi industri asuransi untuk fokus pada pembaharuan model bisnis dan tata kelola risiko dan kepatuhan. Indonesia Re sendiri telah melangkah ke arah digitalisasi dengan produk unggulan seperti iMarest dan RIU Connect.

Meskipun industri asuransi menunjukkan pertumbuhan, OJK tetap memperhatikan solvabilitas dan permodalan. Rasio solvabilitasĀ  risk based capital (RBC) masih di atas threshold 120 persen, dengan permodalan yang menguat.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, menekankan pentingnya komunikasi yang efektif untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi.

"Upaya untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat harus kita komunikasikan dengan baik, baik itu produk, regulasi, dan lain-lainnya. Oleh karena itu, kita punya tagline baru yaitu 'pahami dan memiliki asuransi'," kata Ogi.

OJK
Share this Post:

TERBARU

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News