BPRNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan bahwa industri asuransi dan dana pensiun akan terus mengalami pertumbuhan pada tahun 2025, seiring dengan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK, Ogi Prastomiyono, menyatakan bahwa sektor asuransi akan didorong oleh berbagai program pemerintah di bidang kesehatan, pendidikan, dan perumahan rakyat.
"Industri asuransi akan tetap tumbuh seiring dengan optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan. Program Pemerintahan terbaru bidang kesehatan (fasilitas & infrastruktur), pendidikan (bangunan sekolah) dan pembangunan perumahan rakyat tentunya menjadi peluang bagi industri asuransi untuk mendukung dan menopang program-program tersebut," kata Ogi.
Sektor kesehatan yang terus berkembang membutuhkan peran penting asuransi jiwa, khususnya dalam penguatan prudential underwriting dan keberadaan medical advisory board dalam pemrosesan klaim asuransi kesehatan. Selain itu, sektor asuransi mikro diharapkan dapat mendukung program intensifikasi pangan dengan memberikan perlindungan bagi petani dan usaha kecil.
Di sisi lain, industri dana pensiun diperkirakan juga akan menunjukkan tren pertumbuhan yang positif pada tahun 2025. Hingga Oktober 2024, aset dana pensiun telah tumbuh 10,35% secara tahunan (year on year). Ogi menyatakan optimisme terhadap potensi pertumbuhan dana pensiun pada tahun depan, terutama dengan adanya perluasan cakupan kepesertaan yang dilakukan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
BPJS Ketenagakerjaan, Taspen, dan Asabri berperan penting dalam mendorong pertumbuhan dana pensiun melalui program pensiun wajib, yang ditujukan untuk menambah jumlah peserta dan meningkatkan kontribusi. "Semakin banyaknya pekerja yang terdaftar, kontribusi yang masuk ke dalam program pensiun juga meningkat. Perluasan kepesertaan ini sejalan dengan salah satu sasaran RPJMN Tahun 2025–2029, yang terkait dengan penurunan angka kemiskinan dan ketimpangan kesejahteraan masyarakat, serta mendukung pertumbuhan ekonomi melalui investasi yang dilakukan oleh program pensiun," jelas Ogi.
Proyeksi pertumbuhan investasi dana pensiun juga didukung oleh kondisi suku bunga yang diperkirakan masih tinggi. Sebagian besar investasi dana pensiun akan ditempatkan pada instrumen pendapatan tetap, seperti obligasi pemerintah dan obligasi korporasi, yang memberikan stabilitas di tengah dinamika pasar.