bank umum


Saham Bank Negara Indonesia Melesat ke Rekor Tertinggi Pasca Stock Split

Standard Post with Image

BPRNews.id - Saham emiten perbankan Himbara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terpantau melesat pada perdagangan sesi I Rabu (13/3/2024), di mana saham BBNI kembali mencetak rekor tertinggi pasca stock split lagi hari ini.

Saham BBNI melonjak 2,05% ke posisi harga Rp 6.225 per unit hingga pukul 11:40 WIB. Bahkan, saham BBNI kembali mencetak rekor tertinggi pasca stock split lagi hari ini di harga Rp 6.250. Adapun terakhir BBNI mencetak rekor tertinggi pasca stock split adalah pada 20 Februari lalu di Rp 6.025 per unit.

Saham BBNI telah ditransaksikan sebanyak 7.385 kali dengan volume sebesar 48,88 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 302,34 miliar. Kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 232,18 triliun.

Melesatnya saham BBNI hingga kembali mencetak rekor tertinggi pasca stock split terjadi menjelang pembagian dividen untuk tahun buku 2023. Adapun periode cum date dari dividen BBNI kali ini diperkirakan akan jatuh pada 14 Maret mendatang.

Sebelumnya, pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang digelar pada Senin lalu, BBNI sepakat untuk membagikan dividen sebesar 50% dari laba tahun buku 2023 atau senilai Rp 10,45 triliun, setara dengan Rp 280,49 per lembar saham.

Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini, mengatakan kenaikan dividen tersebut telah melalui sejumlah pertimbangan.

"Laba akan terus meningkat sehingga penguatan modal akan terus terjadi. BNI juga tetap dapat memenuhi kebutuhan investasi dan digital yang sedang kami kembangkan," ujarnya.

Selain itu, BNI mencatat laba bersih Rp 20,9 triliun sepanjang 2023, naik 14,2% secara tahunan (year-on-year/yoy). Laba perusahaan anak menyumbang Rp 419,4 miliar, dengan pertumbuhan 36,2% yoy.

Pendapatan non-bunga (non-interest income) sepanjang 2023 naik 6,6% yoy menjadi Rp 21,47 triliun.

Adapun BNI memiliki aspirasi untuk meningkatkan ROE hingga 20% pada tahun 2028, melalui konsistensi dalam membukukan pertumbuhan kredit yang berkualitas dari segmen consumer, corporate, dan UMKM sehingga kualitas aset akan sehat dalam jangka panjang.

Share this Post:

TERBARU

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News