Standard Post with Image
bank umum

Bank Swasta Asing di Indonesia, Meningkatkan Layanan Perbankan Internasional

BPRNews.id - Indonesia menjadi tempat beroperasinya banyak bank umum milik swasta asing yang memiliki status sebagai perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA). Bank-bank ini, yang dimiliki dan dikelola oleh perusahaan asing, menyediakan berbagai layanan perbankan seperti simpanan, pinjaman, layanan investasi, dan banyak lagi kepada masyarakat Indonesia.

Dengan saham mayoritas dimiliki oleh individu atau perusahaan berbasis di luar negeri, beberapa bank asing ini juga melibatkan investor lokal. Bank-bank ini terkenal dengan layanan perbankan internasional mereka, termasuk transaksi lintas batas dan layanan valuta asing, berkat jaringan global mereka yang luas.

Daftar Bank Umum Swasta Asing di Indonesia

  1. Citibank N.A. Indonesia
    • Citibank, yang berasal dari Amerika Serikat, telah hadir di Indonesia sejak 1968. Bank ini menawarkan layanan perbankan seperti kartu kredit, perbankan ritel, dan pengelolaan investasi.
  2. HSBC Indonesia
    • The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), berasal dari Hong Kong, menawarkan layanan perbankan komersial dan ritel di Indonesia.
  3. Standard Chartered Bank Indonesia
    • Standard Chartered, yang telah beroperasi di Indonesia sejak 1863, menawarkan produk dan layanan perbankan termasuk pembiayaan perusahaan, perbankan ritel, dan layanan keuangan internasional.
  4. Deutsche Bank Indonesia
    • Deutsche Bank dari Jerman menyediakan layanan perbankan korporasi, investasi, dan layanan perbankan internasional di Indonesia.
  5. Bank of America, N.A.
    • Bank of America, bank asal Amerika Serikat kedua di Indonesia, menawarkan layanan perbankan korporat, investasi, dan manajemen risiko.
  6. ANZ Indonesia
    • Australia and New Zealand Banking Group (ANZ) menawarkan berbagai layanan perbankan komersial dan ritel di Indonesia.
  7. UOB Indonesia
    • United Overseas Bank (UOB) dari Singapura adalah salah satu bank terbesar di Asia Tenggara, dengan jaringan di Malaysia, Thailand, Indonesia, dan China.

Selain ketujuh bank di atas, bank asing lainnya di Indonesia termasuk OCBC (Singapura), Maybank (Malaysia), DBS (Singapura), CIMB Niaga (Malaysia), Bangkok Bank (Thailand), CCB (China), Bank KEB Hana (Korea Selatan), dan Bank Woori (Korea Selatan).

Layanan Unggulan Bank Asing di Indonesia

Bank-bank asing ini menawarkan berbagai layanan perbankan kepada nasabah mereka, seperti:

  • Perbankan Ritel:
    • Meliputi rekening tabungan, deposito, pinjaman pribadi, dan kartu kredit.
  • Perbankan Komersial dan Korporat:
    • Termasuk pembiayaan perdagangan, pinjaman komersial, manajemen kas, dan solusi perbankan untuk bisnis.
  • Manajemen Kekayaan:
    • Menyediakan layanan manajemen aset dan investasi untuk nasabah dengan kekayaan tinggi.
  • Treasury and Global Markets:
    • Layanan terkait valuta asing, derivatif, dan produk pasar modal.

Kehadiran bank-bank asing ini menandakan pentingnya Indonesia sebagai pasar keuangan yang signifikan. Melalui layanan inovatif dan jaringan global mereka, bank-bank ini berkontribusi pada perkembangan sektor perbankan di Indonesia, memberikan lebih banyak pilihan kepada nasabah dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Bank-bank asing ini terus berinovasi dan menyediakan berbagai layanan perbankan modern yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Dengan kehadiran mereka, nasabah di Indonesia dapat menikmati layanan perbankan yang lebih beragam dan kompetitif.

 

Standard Post with Image
BPR

Penjelasan Pj Bupati Jepara atas Pencabutan Izin PT BPR BJA dalam Rapat Paripurna

BPRNews.id - Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta hadir dalam Rapat Paripurna DPRD Jepara Pada Rabu (10/7/2024) untuk menjelaskan hak interpelasi terkait pencabutan izin PT BPR BJA. Ketua DPRD Jepara Haizul Ma'arif beserta jajarannya juga turut hadir.

Edy Supriyanta menjelaskan sepuluh poin penting mengenai pencabutan izin oleh OJK pada 21 Mei 2024. Ia menyatakan bahwa Pemkab Jepara prihatin atas kondisi Bank Jepara Artha yang akan genap 73 tahun. Bank ini telah menjadi kebanggaan masyarakat Jepara dan berperan dalam pertumbuhan ekonomi setempat.

Sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP), Pemkab Jepara telah melakukan berbagai langkah untuk menyehatkan kembali bank tersebut, termasuk membentuk Tim Penyehatan pada 14 Desember 2023. Terkait tuduhan motif lain dalam keputusan pemberian kredit keluar daerah, Edy menegaskan bahwa Pemkab Jepara tidak terlibat dalam proses penyaluran kredit PT BPR Bank Jepara Artha.

Pemkab Jepara juga telah melakukan gugatan perdata untuk mengembalikan kerugian yang dialami. Rapat ini diharapkan menjadi jawaban atas pertanyaan masyarakat.

Ketua DPRD Jepara, Haizul Ma'arif, berharap pansus bisa bekerja secara profesional dan transparan, serta menunggu hasilnya pada 8 Agustus mendatang. DPRD Jepara juga akan menghadirkan Direksi BJA untuk mendapatkan informasi lebih lengkap.

 

Standard Post with Image
BPR

Dewan Desak Pemerintah Cari Solusi untuk Stagnasi BPR Buleleng 45

BPRNews.id - Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Buleleng 45 Perseroda, milik Pemerintah Kabupaten Buleleng, dari tahun ke tahun menjadi perhatian khusus DPRD Buleleng. Kondisi BPR Buleleng 45 selama ini dinilai stagnan tanpa perkembangan yang berarti. DPRD Buleleng mendesak Pemkab Buleleng untuk merumuskan solusi agar bank daerah ini dapat bersaing, setidaknya di tingkat lokal Buleleng.

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Buleleng, Nyoman Bujana, saat rapat dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), menggambarkan kondisi BPR Buleleng 45 sebagai "hidup segan mati tak mau". Dari empat perusahaan daerah milik Pemkab Buleleng, hanya BPR Buleleng 45 yang tidak menunjukkan perkembangan selama bertahun-tahun.

"Istilah Balinya kayak-kayak (tidak berdaya). Sekian tahun tidak ada perkembangan. Agar ini tidak berlarut-larut, kami mohon kepada pemegang kebijakan untuk mencarikan jalan keluar. Bagaimana membedah permasalahan yang terjadi. Kalau memang harus penyertaan modal, kami DPRD siap memberikan rekomendasi," ujar Bujana, yang juga anggota Fraksi PDI Perjuangan.

Bujana menekankan perlunya kajian dan bedah permasalahan secara menyeluruh. Manajemen harus jujur mengutarakan kendala dan masalah internal sehingga solusi yang tepat dapat diberikan. "Minimal top leadernya harus orang perbankan, sehingga paham betul bagaimana strategi bisnis. Kalau sekarang bagaimana masyarakat mau kesana, bunga kreditnya saja sangat tinggi. Sedangkan di bank daerah atau bank umum sangat ringan," tegasnya.

Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, ditemui terpisah pada Rabu (10/7), mengatakan pemerintah sedang melakukan kajian mendalam terhadap BPR Buleleng 45. Menurutnya, solusi penyertaan modal kembali bisa saja dilakukan, tetapi harus dipastikan solusi tersebut memberi dampak yang positif. "Yang tidak diinginkan adalah pemerintah terus menyusui perusahaan daerah tanpa ada dampak dan perkembangan pasti," ujarnya.

Lihadnyana menjelaskan bahwa kajian yang sedang dilakukan mencakup proses bisnis dan manajemen internal. Hasil audit dari OJK menunjukkan bahwa kondisi BPR Buleleng 45 sudah sehat, meski masih dalam tahap pemulihan. Jumlah Non-Performing Loan (NPL) atau kredit macet masih tinggi akibat warisan manajemen terdahulu, tetapi perlahan berhasil dikurangi.

"Kami sedang mencari formula yang pas untuk solusinya, sambil menunggu laporan Dewan Pengawas. Bisa saja Pemda yang punya saham di BPD bersinergi dengan BPR kita," tambah Lihadnyana, pejabat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu.

Standard Post with Image
BPR

Pendapatan Per Kapita Rote Ndao Urutan Keempat di NTT, BPR TLM Buka Kantor Cabang Baru

BPRNews.id - Direktur Utama BPR TLM, Robert P. Fanggidae, mengungkapkan bahwa pendapatan per kapita di Kabupaten Rote Ndao kini menempati urutan keempat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). "Pertumbuhan Rote Ndao signifikan, saat ini berada di urutan keempat pendapatan per kapita masyarakat, di bawah Kota Kupang, Kabupaten Sumba Timur, dan Kabupaten Ende," ujar Robert dalam acara pembukaan Bank TLM Kantor Cabang Rote Ndao di Kelurahan Mokdale, Rabu, 10 Juli 2024.

Dengan kondisi ini, manajemen BPR TLM memutuskan untuk membuka kantor cabang di Kabupaten Rote Ndao, melihat sejumlah potensi daerah. Robert menyebutkan bahwa dengan jumlah penduduk sekitar 148.000 jiwa dan pendapatan per kapita yang mencapai Rp 25 juta per tahun, Rote Ndao menunjukkan potensi ekonomi yang besar.

Sektor pertanian, yang menyumbang 49% dari pendapatan per kapita, serta pariwisata, menjadi faktor utama kontribusi ekonomi di Rote Ndao. Robert menegaskan bahwa BPR TLM akan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah ini dengan menyediakan produk-produk yang tidak hanya melayani sektor konsumtif, tetapi juga mendukung sektor pertanian dan UMKM serta pariwisata.

Setelah mendapatkan izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT pada 2 Juli 2024, BPR TLM dengan cepat meresmikan operasional kantor cabang kedua ini setelah pembukaan di Kabupaten Kupang. Robert menambahkan bahwa BPR TLM telah memenuhi syarat-syarat dari sisi kesehatan bank, termasuk modal, aset, tata kelola, pendapatan, likuiditas, serta kesiapan SDM, teknologi, dan aktiva tetap.

Robert juga menyampaikan bahwa undang-undang baru, yaitu Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, memberikan peluang tambahan bagi BPR TLM. Bank ini tidak hanya memperhatikan modal tetapi juga berfokus pada pertumbuhan.

BPR TLM, yang didirikan pada 1 Februari 2008 dengan modal awal Rp 1,5 miliar, kini memiliki aset sebesar Rp 249,9 miliar dan laba Rp 6,4 miliar per 31 Desember 2023, meskipun menghadapi Non-Performing Loan (NPL) sebesar Rp 6,4 miliar. Robert menambahkan bahwa BPR TLM terus mengembangkan sistem informasi dengan memanfaatkan peluang digital banking, yang akan memberikan lebih banyak pilihan bagi nasabah di Kabupaten Rote Ndao.

Melalui berbagai upaya ini, BPR TLM berkomitmen untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Rote Ndao.

Standard Post with Image
BPR

Bukti Universal BPR Raih Pertumbuhan Positif, Siap Menuju IPO

BPRNews.id - Universal BPR terus menunjukkan pertumbuhan bisnis yang pesat. Untuk memperkuat posisinya, Universal BPR mempersiapkan sejumlah aksi korporasi, termasuk rencana penawaran umum perdana (IPO). Komisaris Utama Universal BPR, Kaman Siboro, menyampaikan hal ini dalam sebuah siaran pers baru-baru ini.

"Kami melihat Universal BPR berkembang secara progresif dan sehat. Rencana masa depan kami mencakup pembangunan Universal Tower sebagai simbol kemajuan, merger antar BPR Universal Group, dan pelaksanaan IPO untuk memperkuat pertumbuhan perusahaan," ujar Kaman.

Universal BPR adalah bank perekonomian rakyat yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Kaman menegaskan bahwa Universal BPR menjamin keamanan dan kepercayaan nasabah dalam setiap transaksi dan layanan keuangannya.Dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun ke-21, Universal BPR menggelar berbagai kegiatan menarik. Acara bertajuk "Universal Bonanza" ini menjadi simbol berbagai kesempatan dan keuntungan yang ditawarkan kepada nasabah.

Salah satu kegiatan yang diadakan adalah pengundian Tabungan Universal Arisan. Program ini memberikan kesempatan kepada individu, perusahaan, serta lembaga keuangan lainnya untuk menabung secara efektif sekaligus berpeluang memenangkan hadiah menarik. 

"Kami mengadakan pengundian Tabungan Universal Arisan untuk pertama kalinya. Program ini tidak hanya menawarkan peluang finansial dan hadiah menarik, tetapi juga memperkuat ikatan sosial antar peserta," kata Kaman.

Pengundian dilakukan secara objektif dan transparan dengan metode flying ball dan disaksikan oleh notaris, dinas sosial, serta kepolisian untuk memastikan integritas dan keadilan. Beberapa pemenang yang beruntung termasuk Agustina dan Kurnia R yang memenangkan cashback Rp15 juta, serta Emi S yang mendapatkan Rp20 juta. Pemenang utama adalah Shinta T yang mendapatkan mobil Honda HRV dan Imelda yang memenangkan mobil Honda Brio.

"Rasanya sangat bahagia. Saya berdoa semoga dengan hadiah ini, saya bisa membantu orang lain yang membutuhkan," ujar Imelda.Pada kesempatan yang sama, Universal BPR juga meluncurkan maskot baru bernama Kaia, yang diambil dari kata "Kaya" yang berarti kaya raya. Nama ini dipilih untuk mencerminkan tujuan Universal BPR dalam memberdayakan nasabah secara finansial.

Sejak didirikan pada tahun 2003, Universal BPR telah tumbuh pesat dan menjadi salah satu pionir dalam industri bank perekonomian rakyat. Pada tahun 2023, Universal BPR mencatat total aset sebesar Rp1,5 triliun. Beberapa pencapaian utama termasuk distribusi lebih dari 30.000 paket sembako melalui program Deposito Peduli, peluncuran Universal Mobile, serta pembukaan kantor baru di PIK dan Depok untuk memperluas layanan kepada nasabah.

Universal BPR berharap dapat terus memberikan layanan komprehensif dan inovatif untuk mendukung pertumbuhan finansial para nasabahnya.

 

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News