BPRNews.id - Kepala Bidang Preservasi Jalan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulawesi Selatan, Irawan Dermayasamin, mengungkapkan bahwa progres pengerjaan jalan di wilayah tersebut telah mencapai 92 persen. “Progres pengerjaan sudah mencapai 92 persen,” kata Irawan.
Ia menjelaskan bahwa akses kendaraan ke lokasi sudah siap digunakan, yang mendukung persiapan peresmian RS OJK yang semakin dekat. Meskipun demikian, beberapa bagian, seperti pejalan kaki dan elemen pendukung lainnya, masih dalam tahap penyelesaian akhir. “Beberapa titik pejalan kaki masih perlu kami selesaikan, tetapi secara umum jalan sudah bisa digunakan, dan dalam pekan ini akan selesai 100 persen,” tambahnya.
Pada 21 Agustus lalu, progres pengerjaan baru mencapai 51 persen, namun dalam waktu kurang dari dua pekan, meningkat signifikan menjadi 92 persen. Jalan yang dikerjakan memiliki panjang sekitar 500 meter, dengan dua jalur yang masing-masing memiliki lebar 7 meter. Desain jalan ini juga mencakup pejalan kaki yang ramah disabilitas.
Awalnya, proyek ini dianggarkan sekitar Rp 12 miliar, tetapi kontrak akhir disepakati senilai Rp 9 miliar.
BPRNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan pada tahun 2027 akan ada dua hingga tiga bank syariah di Indonesia yang setara dengan PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk. Target ini telah masuk dalam rencana yang sedang disusun oleh OJK.
"Kami sedang melakukan berbagai pendekatan agar tercipta dua atau tiga bank syariah lagi yang selevel dengan BSI," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, dalam Sharia Economic Forum pada Selasa, 3 September 2024.
Dian menjelaskan bahwa OJK tengah memetakan skenario merger antara beberapa bank syariah, dengan mempertimbangkan kecocokan budaya korporasi dan model bisnis masing-masing bank. "Kami menganalisis laporan dari mereka, apakah mereka berencana untuk spin-off setelah dua tahun atau langsung melakukan merger," tambahnya.
Namun, Dian menekankan bahwa OJK tidak akan memaksakan merger tersebut, melainkan mendorong perbankan syariah untuk mengambil inisiatif sendiri. "Kami lebih memilih pendekatan inisiatif dari pihak bank sendiri daripada memaksakan merger. Saya percaya itu akan lebih positif," jelasnya.
Dian juga mengungkapkan bahwa langkah ini merupakan strategi untuk mendorong pertumbuhan perbankan syariah secara anorganik, dengan harapan pangsa pasar perbankan syariah dapat meningkat pada tahun 2027. "Target kami adalah agar pangsa pasar perbankan syariah mencapai 10% pada tahun 2027. Namun, untuk menjadi alternatif yang cukup kuat bagi bank konvensional, pangsa pasar ini idealnya harus mencapai 30%," tutup Dian.
BPRNews.id - PT Pegadaian (Persero) menyampaikan bahwa rencana pembentukan gold bullion bank di Indonesia diharapkan akan selesai pada bulan September tahun ini. Rencana ini merupakan amanat dari Undang-Undang tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).
Elvi Rofiqotul Hidayah, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian, menjelaskan bahwa sesuai dengan UU P2SK, pembentukan gold bullion bank harus selesai paling lambat Januari 2025. "Mudah-mudahan bulan September sudah bisa keluar, sehingga kami bisa mengajukan izin ke OJK [Otoritas Jasa Keuangan] untuk bisa melaksanakan servicenya," ungkap Elvi di Jakarta pada Selasa, 3 September 2024.
Elvi menambahkan bahwa Pegadaian telah siap mengelola bank bullion ini, mulai dari pengembangan sistem hingga pelaksanaan kegiatan usaha. Salah satu kegiatan pertama yang akan dilakukan adalah perdagangan emas, yang saat ini sudah dijalankan oleh entitas usaha Pegadaian melalui Galeri24. Selain itu, gold bullion bank juga akan menawarkan skema titipan emas, di mana nasabah dapat menitipkan emas mereka kepada bank. Saat ini, Pegadaian sudah menampung lebih dari 9 ton emas titipan nasabah.
Selain skema titipan, gold bullion bank akan menyediakan layanan simpanan emas. Nasabah akan memiliki opsi untuk menyimpan emas mereka di Pegadaian, dan emas tersebut bisa dimonetisasi atau diputar, menunggu izin dari OJK. "Kita saat ini sedang melakukan uji sistem dengan anak usaha kita, Galeri24. Saat ini sudah lancar sistemnya, tinggal nunggu peraturan keluar, baru akan kita campaign ke masyarakat," kata Elvi.
Yang terakhir, Pegadaian juga akan membentuk ekosistem bisnis pinjaman emas, di mana nasabah dapat meminjam emas dari Pegadaian, dan pengembaliannya juga akan dilakukan dalam bentuk emas.
Rencana pembentukan gold bullion bank ini juga didukung oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang melihatnya sebagai respon terhadap ketidakpastian geopolitik global. Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, yang akrab dipanggil Tiko, menjelaskan bahwa ketegangan geopolitik global mendorong banyak negara besar kembali berinvestasi dalam emas sebagai aset yang aman. "Sekarang ini justru negara-negara besar, Cina, Amerika malah back to gold lagi, karena dengan situasi geopolitik yang sekarang semakin tidak terprediksi. Jadi ini sebenarnya bukan aset yang *sunset*," ujar Tiko pada awal Mei lalu.
Tiko juga menyoroti pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Manyar, Gresik, yang diperkirakan akan memproduksi 50 ton emas per tahun. Ia meminta Pegadaian, yang memiliki pengalaman dalam mengelola investasi emas, untuk bekerja sama dengan Holding BUMN Pertambangan MIND ID dalam pengembangan gold bullion bank ini
BPRNews.id - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah, atau Bank Jateng, kembali meraih penghargaan bergengsi atas kinerjanya yang konsisten. Bank Jateng dianugerahi penghargaan The Excellent Performance Bank in 20 Consecutive Years 2003-2023 (Diamond Trophy) dalam ajang Infobank Banking Mastery Forum & Appreciation 2024. Penghargaan ini diberikan pada 29 Agustus 2024 di Shangri-La Hotel, Jakarta
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Eko B. Supriyanto, Chairman Infobank Media Group, kepada Irianto Harko Saputro, Plt. Direktur Utama Bank Jateng. Penghargaan ini merupakan apresiasi atas pencapaian kinerja keuangan Bank Jateng selama periode 2003 hingga 2023, yang terus mengalami pertumbuhan secara berkelanjutan.
Irianto Harko Saputro mengungkapkan bahwa penghargaan ini membuktikan kemampuan Bank Jateng dalam beradaptasi terhadap perubahan kondisi ekonomi melalui inovasi, digitalisasi, serta pengelolaan risiko yang efektif. “Kami optimis dapat terus menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan, meskipun tantangan ekonomi yang dihadapi oleh industri perbankan, seperti suku bunga tinggi, memaksa Bank Jateng untuk lebih kreatif dalam menyusun strategi bisnis,” ungkap Irianto pada 3 September 2024.
Ia juga menambahkan bahwa meskipun beban bunga semakin meningkat, Bank Jateng tetap fokus pada pengelolaan risiko dan efisiensi operasional untuk menjaga profitabilitas. Selain itu, Bank Jateng aktif dalam mendorong pertumbuhan kredit sebagai bagian dari komitmennya untuk mendukung perekonomian daerah.
Penghargaan ini didasarkan pada hasil kajian Biro Riset Infobank yang menggunakan 12 rasio keuangan dan pertumbuhan sebagai dasar penilaian. Rasio-rasio tersebut mencakup tujuh kategori utama, yaitu profil manajemen risiko, peringkat Good Corporate Governance, permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas, dan efisiensi.
Eko B. Supriyanto menambahkan, “Penghargaan ini merupakan apresiasi Infobank terhadap bank-bank yang berhasil mencatatkan kinerja terbaiknya di tahun 2023. Semoga prestasi ini dapat berlanjut di tahun 2024, meskipun tantangan di industri perbankan semakin besar.
BPRNews.id - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memperkirakan bahwa aset perbankan syariah Indonesia berpotensi mencapai Rp1.000 triliun dalam waktu dekat. Prediksi ini muncul dengan asumsi adanya optimalisasi sektor-sektor ekonomi syariah seperti wisata halal dan produk-produk halal yang semakin berkembang di Indonesia.
Didik J. Rachbini, Ekonom Senior INDEF, menyatakan bahwa saat ini aset perbankan syariah berada di kisaran Rp845 triliun. Menurutnya, jika potensi ekonomi syariah dapat dimaksimalkan, angka Rp1.000 triliun bukanlah hal yang sulit dicapai dalam waktu dekat. “Ekonomi syariah itu, dari data terakhir, aset perbankannya sudah sekitar Rp845 triliun. Saya kira, dalam waktu dekat bisa tembus Rp1.000 triliun, dan ini adalah potensi yang besar,” ungkap Didik dalam acara peluncuran Center for Sharia Economic Development (CSED) yang diadakan secara virtual pada Selasa (3/9/2024).
Didik menyoroti bahwa wisata halal dan produk halal di Indonesia memiliki peluang besar, meskipun promosi dan pengelolaan bisnis serta manajemen sektor ini masih memerlukan peningkatan signifikan. Menurutnya, perbankan syariah memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi syariah Indonesia, sehingga perkembangan aset di sektor ini dapat memberikan dorongan positif bagi perekonomian syariah secara keseluruhan. “Instrumen-instrumen yang paling penting dalam ekonomi syariah itu adalah perbankan, turisme, produk halal, dan lain-lain,” tambah Didik.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebutkan bahwa Indonesia saat ini menduduki peringkat ketiga dalam ekonomi dan keuangan syariah global. Selain itu, pada tahun 2024, Indonesia berhasil menempati posisi pertama dalam sektor global muslim travel. Sektor-sektor unggulan seperti pertanian, makanan dan minuman halal, fesyen muslim, serta pariwisata ramah muslim telah tumbuh sebesar 3,93%, dan kontribusinya mencakup sekitar 23% dari ekonomi nasional.
Di sisi lain, Ma’ruf Amin juga menyoroti perkembangan positif sektor keuangan syariah Indonesia, yang terlihat dari peningkatan aset dan diversifikasi lembaga keuangan syariah. "Aset pasar modal syariah kini hampir mencapai 20% dari total aset pasar modal nasional," jelasnya.
Berdasarkan Statistik Perbankan Syariah Juni 2024 yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total aset bank umum syariah dan unit usaha syariah per Juni 2024 tercatat sebesar Rp874,09 triliun, meningkat dari Rp845,6 triliun pada Januari 2024