Bprnews.id - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah membayarkan klaim penjamin simpanan nasabah bank yang dinyatakan bankrut senilai Rp40 miliar di awal tahun 2024 ini. Dua bank yang terkena dampak bankrut selama dua bulan terakhir adalah BPRS Mojo Artho Kota Mojokerto (Perseroda) di Jawa Timur dan BPR Usaha Madani Karya Mulia (UMKM) Solo, Jawa Tengah.
"Pembayaran tahap satu untuk BPRS Mojo Artho Mojokerto sebesar Rp22 miliar dan BPR UMKM Solo sebesar Rp18 miliar, total sekitar Rp40 miliar," ungkap Kepala Divisi Kesekretariatan LPS, Nur Budiantoro, saat berkunjung ke kantor Harian Jogja, Jumat (16/2/2024).
Nur Budiantoro menyampaikan bahwa pembayaran klaim penjamin simpanan nasabah ini menambah daftar pembayaran serupa pada tahun sebelumnya senilai Rp329,2 miliar dari empat bank di Banyuwangi, Pasuruan, Madiun Jawa Timur, dan Indramayu Jawa Barat, yang semuanya merupakan bank perkreditan rakyat (BPR).
Meskipun terjadi bankrut pada beberapa BPR, Nur Budiantoro menekankan bahwa tidak semua BPR rentan terhadap kondisi ini. "BPR, sama halnya dengan bank pada umumnya, cukup bagus dari sisi bisnis. Sehingga bank tersebut bankrut bukan karena bisnisnya, melainkan ada yang salah dalam tata kelolanya," paparnya.
Dia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak khawatir karena LPS menjamin simpanan nasabah bank yang terkena dampak bankrut. "Ketika bank dinyatakan bankrut, LPS akan membayar klaim simpanan nasabah. Karena itu, nasabah tidak perlu panik jika ada bank yang dinyatakan bankrut oleh otoritas terkait," tambahnya.
Nur Budiantoro menjelaskan bahwa setelah bank dinyatakan bankrut dan tidak boleh beroperasi, LPS akan melakukan verifikasi data nasabah dan mengumumkan pembayaran dana nasabah.
Bprnews.id - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah mengumumkan bahwa mereka akan segera mencairkan simpanan nasabah PT BPR Pasar Bhakti Sidoarjo, Jawa Timur, setelah izin usaha bank tersebut dicabut oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 16 Februari 2024.
"Proses pembayaran akan dilakukan secara bertahap dengan target penyelesaian paling lama 90 hari kerja atau hingga 12 Juli 2024," ujar Sekretaris Lembaga LPS, Dimas Yuliharto, dalam pernyataannya.
Sebelum pencairan dilakukan, LPS akan melakukan rekonsiliasi dan verifikasi data simpanan nasabah untuk memastikan keakuratannya. Nasabah dapat memeriksa status simpanan mereka di kantor PT BPR Pasar Bhakti atau melalui situs web LPS (www.lps.go.id) setelah pengumuman resmi mengenai pembayaran klaim penjaminan simpanan diterbitkan.
Bagi debitur BPR Pasar Bhakti, pembayaran cicilan atau pelunasan pinjaman tetap dapat dilakukan di kantor bank dengan menghubungi Tim Likuidasi LPS.
Dimas Yuliharto juga memberikan himbauan kepada nasabah untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang menjanjikan bantuan dalam proses pencairan simpanan dengan imbalan tertentu. "Proses pembayaran klaim penjaminan dan likuidasi bank ini tidak dipungut biaya," tegas Dimas.
Untuk informasi lebih lanjut, nasabah dapat menghubungi Pusat Layanan Informasi (Puslinfo) LPS di nomor 154.
Bprnews.id - Kebijakan restrukturisasi kredit Covid-19 akan segera berakhir pada Maret 2024, menghasilkan dampak signifikan pada portofolio kredit sejumlah bank ternama di Indonesia.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan sisa outstanding kredit restrukturisasi Covid-19 sebesar Rp54,5 triliun per Desember 2023, menunjukkan penurunan yang signifikan dari tahun sebelumnya. Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menyatakan bahwa bank tersebut telah menyiapkan strategi soft landing untuk menghadapi akhir dari kebijakan restrukturisasi ini.
Bank-bank lainnya juga mencatatkan penyusutan dalam nilai restrukturisasi kredit Covid-19 mereka. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatatkan penurunan dari Rp50,7 triliun pada tahun 2022 menjadi sisa Rp26 triliun pada 2023. Sedangkan nilai restrukturisasi kredit di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) turun dari Rp49,6 triliun menjadi Rp26,6 triliun.
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) atau BCA mencatatkan penurunan nilai restrukturisasi kredit dari Rp46 triliun menjadi Rp21,4 triliun pada tahun 2023. Begitu juga dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) yang mencatatkan portofolio restrukturisasi kredit Covid-19 turun dari Rp13,28 triliun menjadi Rp7,55 triliun.
Terkait hal ini, Direktur Risk Management BTN, Setiyo Wibowo, menjelaskan bahwa Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) telah membentuk tim khusus untuk menghadapi penutupan kebijakan restrukturisasi kredit Covid-19. Ancaman akan berakhirnya kebijakan ini juga memicu bank-bank untuk menerapkan prinsip kehati-hatian yang lebih ketat dalam menyalurkan kredit.
Dengan demikian, penurunan jumlah kredit restrukturisasi dan peningkatan kualitas aset berdampak positif pada industri perbankan secara keseluruhan. Meskipun tantangan masih ada, bank-bank telah bersiap untuk menghadapi perubahan ini dengan langkah-langkah yang tepat guna.
Bprnews.id - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. mengandalkan ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 untuk merangkul nasabah baru. Emiten berkodesaham BDMN membidik pertumbuhan nasabah hingga 20% pada IIMS 2024 dibandingkan dengan acara yang sama tahun lalu.
Consumer Funding and Wealth Bussines Head Bank Danamon Ivan Jaya mengungkapkan jumlah nasabah individu Bank Danamon sepanjang 2023 tumbuh tiga kali lipat secara tahunan. Sementara itu, khusus untuk segmen nasabah prioritas, kata Ivan, pertumbuhannya mencapai 40% secara tahunan.
“Salah satu aktivitas kami di IMS adalah memberikan solusi Danamon kepada nasabah. Event ini penting karena dapat menjadi jalan memenuhi kebutuhan motor mobil untuk nasabah milenial dan emerging affluent,” ucapnya pada awak media yang dikutip Minggu (18/2/2024)
Sementara, dari sisi penyaluran kredit, Ivan bilang pihaknya berharap bisa mengambil kontribusi hingga 30% hingga 40% dari total penyaluran kredit yang disalurkan selama IIMS 2024 ini. Tahun ini, Danamon dan Adira Finance didukung oleh MUFG tidak hanya menjadikan IIMS 2024 sebagai ajang pameran otomotif, tetapi juga menyasar pilar hiburan.
Executive Officer, Country Head of Indonesia, MUFG Bank, Ltd Kazushige Nakajima mengatakan Grup ini memiliki posisi yang unik untuk dapat melayani seluruh mata rantai industri otomotif Indonesia.
“Sebagai grup keuangan, kami membantu Danamon dan Adira Finance memperluas sinergi bisnis dan jaringan ekosistemnya, yang mampu menghubungkan nasabah dengan klien dan mitra bisnis baik di dalam negeri maupun mancanegara,” ucapnya Apalagi, lanjut Kazushige, kemampuan dan kapabilitas grup ini terus bertambah seiring dengan semakin besarnya jaringan MUFG lewat berbagai akuisisi strategis terhadap institusi-institusi finansial di Indonesia.
Belum lama ini, Grup ini baik secara langsung maupun melalui perusahaan di bawah jaringan MUFG telah mengakuisisi perusahaan-perusahaan penyedia jasa finansial, seperti Akulaku, Home Credit Indonesia, dan Mandala Finance, yang saat ini proses akuisisinya masih berlangsung.
Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk Daisuke Ejima, menambahkan, pihaknya menyadari bahwa event otomotif sekelas IIMS 2024 harus dapat memberikan nilai tambah maksimal bagi perekonomian Indonesia.
“Kami memiliki kemampuan untuk mendukung kebutuhan finansial seluruh ekosistem otomotif, mulai dari pemasok, produsen, distributor, dealer, hingga berbagai jenis pembeli akhir, termasuk pembiayaan armada dan alat berat. Hal ini untuk mendukung aspirasi kami menjadi bank pilihan ekosistem otomotif Indonesia,” ucapnya.
Di kesempatan yang sama Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk. (Adira Finance) Dewa Made Susila menyebut dengan kolaborasi antara Adira Finance, Danamon, dan dukungan dari MUFG, pihaknya terus menghadirkan solusi keuangan yang komprehensif bagi ekosistem perusahaan, termasuk pelanggan, mitra, dan rekan bisnis.
Menurutnya, di IIMS ini, Adira membawa keseluruhan produk pembiayaan untuk menjawab kebutuhan otomotif maupun non otomotif, termasuk Pinjaman Dana Tunai dengan jaminan BPKB. Kami juga menyajikan program bunga ringan mulai dari 1,99% p.a untuk pembiayaan mobil serta memperkenalkan layanan digital
“Inisiatif ini mencerminkan komitmen kami dalam mendukung pertumbuhan industri otomotif nasional,” ucapnya.
Bprnews.id - PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) secara efektif telah mengangkat Inkawan D. Jusi sebagai sebagai Komisaris Utama Independen Perseroan.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Perseroan telah memperoleh persetujuan pengangkatan Bapak Inkawan D. Jusi sebagaimana yang tertuang dalam Salinan Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan tentang Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (fit and proper test).
Sebelumnya, disebutkan bahwa pada tanggal 31 Januari 2024, Perseroan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk mengesahkan pengunduran diri Pamitra Wineka sebagai Komisaris Independen Perseroan.
“Kejadian ini tidak berdampak merugikan terhadap kegiatan usaha dan keuangan Perseroan,” tulis manajemen BBYB yang dikutip, Minggu (18/2/2024).
Melansir dari situs resminya, Inkawan lahir di Singkawang pada 1962. Dirinya diangkat sebagai Komisaris Utama Independen BBYB pada RUPSLB 18 April 2023 dan efektif menduduki jabatannya 5 Februari 2024.
Inkawan meraih gelar Sarjana di bidang Teknik/Arsitektur dari Universitas Indonesia pada tahun 1986, dan pada tahun 1989 memperoleh gelar Master of Business Administration dari Western Illinois University.
Mengawali karier di dunia perbankan pada 1989 sebagai Management Associate di Citibank N.A. Dalam perjalanan kariernya, dia telah menduduki sejumlah jabatan di sektor keuangan.
Mulai dari, President Director di Euronet Sigma Nusantara, Wealth Management Group Head & Mass and E-Banking Group Head di Bank Mandiri, President Commissioner di AXA Mandiri, dan General Manager Personal Banking and Service Excellence Center di Bank Muscat.
Atas dasar hal tersebut susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama Independen : Inkawan D. Jusi
- Komisaris :Tjandra Mindharta Gozali
- Komisaris Independen : Pramoda Dei Sudarmo Direksi
- Pjs. Direktur Utama dan Direktur Bisnis : Aditya Wahyu Windarwo
- Direktur Teknologi Sistem Informasi : Chen Jun
- Direktur Kepatuhan : Ricko Irwanto