Standard Post with Image
bank umum

Pergeseran Modal Inti Beberapa Bank di Indonesia Sepanjang Tahun 2023

Bprnews.id - Perkembangan modal inti beberapa bank di Indonesia mengalami pergeseran sepanjang tahun 2023.

Beberapa bank mengalami peningkatan kelas karena melakukan penambahan modal melalui rights issue, sementara beberapa bank lainnya terancam turun kasta menjadi Bank Perekonomian Rakyat (BPR) karena tidak memenuhi modal inti minimum.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan perubahan dalam jumlah bank berdasarkan kelompok Modal Inti (KBMI).

Jumlah bank dalam kelompok KBMI 1 (modal inti hingga Rp 6 triliun) mengalami penyusutan dari 70 bank pada 2022 menjadi 68 bank.

Sementara itu, jumlah bank dalam kelompok KBMI 2 (modal inti di atas Rp 6 triliun hingga Rp 14 triliun) bertambah dari 19 bank menjadi 20 bank.

Beberapa bank yang naik kasta dari KBMI 1 menjadi KBMI 2 antara lain PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) dan PT Bank Mayapada Tbk (MAYA).

Bank KB Bukopin melakukan penambahan modal melalui rights issue pada Mei 2023, sedangkan Bank Mayapada rajin melakukan penambahan modal melalui rights issue.

Beberapa bank yang memenuhi ketentuan modal inti minimum di tahun 2023 antara lain PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) dan PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) Kedua bank ini melakukan rights issue untuk memenuhi persyaratan modal inti.

Di sisi lain, PT Bank Jago Tbk (ARTO) mengalami penyusutan modal inti, tetapi rasio kecukupan modal (CAR) masih besar, yaitu 71% per September 2023. Bank Jago optimistis terhadap bisnisnya pada tahun 2024, terutama dalam perekonomian digital.

Sebanyak 12 Bank Pembangunan Daerah (BPD) terancam berubah status menjadi BPR jika tidak memenuhi modal inti minimal Rp 3 triliun pada akhir tahun 2024.

OJK memberikan pelonggaran hingga akhir Desember 2024 untuk BPD tersebut dapat memenuhi ketentuan modal inti minimum. Salah satu upaya yang dianjurkan adalah melakukan konsolidasi melalui kelompok usaha bank (KUB).

Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah, Yuddy Renaldi, menekankan bahwa BPD yang modal intinya di bawah Rp3 triliun bukanlah bank sakit, tetapi sehat dan memiliki kinerja yang baik.

"BPD yang modal intinya di bawah Rp3 triliun ini bukan bank sakit, justru sehat dan kinerjanya bagus, jadi sangat sayang sekali jika nantinya berubah menjadi BPR," kata dia belum lama ini. 

Konsolidasi diharapkan dapat menjadi solusi untuk tetap memberikan pelayanan yang baik bagi nasabah tanpa harus meleburkan bank ke dalam bank lain atau melakukan merger.

 

 

Standard Post with Image
bank umum

Bunga Kredit Perbankan Masih Memiliki Peluang Untuk Naik Pada Tahun 2024

Bprnews.id - Meskipun BI diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuan, bunga kredit perbankan masih memiliki peluang untuk naik pada tahun 2024.

Kenaikan ini dianggap sebagai efek dari kenaikan suku bunga acuan BI sepanjang tahun 2023.

Data dari BI menunjukkan bahwa per November 2023, hanya bank BUMN yang mengalami kenaikan bunga kredit menjadi 9,70% dari periode sama tahun lalu yang sekitar 7,95% sementara bank swasta nasional mengalami penurunan dari periode sama tahun lalu di 10,60% menjadi 10,17%.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Moch Amin Nurdin berpendapat proyeksi bunga kredit saat ini trennya masih akan naik, meskipun tak bakal terlalu tinggi. Ini pengaruh dari kondisi global dan perpolitikan di Indonesia yang belum memiliki titik terang.

“Kenaikan bunga kredit itu akan cuma adjustment saja, untuk mengantisipasi kenaikan NPL” ujar Amin.

Kenaikan bunga kredit dijelaskan sebagai hasil dari kebijakan masing-masing bank, tergantung pada cara mereka melihat persaingan bunga kredit dengan bank lain.

Keputusan untuk menetapkan kenaikan bunga dapat bergantung pada persepsi persaingan dan strategi bisnis masing-masing bank.

“Jika mereka merasa tidak bersaing, mungkin memutuskan untuk tidak menetapkan kenaikan bunga terlebih dahulu, tapi nanti pasti mereka struggle sendiri,” ujarnya.

Sementara itu, ia bilang bank juga akan melihat perlu tidaknya menaikkan suku bunga dengan melihat basis risiko dari sektor-sektor yang mendapat kredit. Ia mencontohkan sektor pertambangan.

Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk Lani Darmawan bilang bahwa sepanjang tahun lalu pihaknya telah  menaikkan bunga kredit, terutama di sektor ritel dan UMKM, tetapi mencoba untuk tidak menaikkan bunga kredit jika BI menurunkan bunga acuan.

BCA, sementara itu, belum melakukan penyesuaian tingkat suku bunga kredit di segmen ritel untuk mendukung nasabah pasca pandemi.

“Jika BI menurunkan bunga acuan tahun ini, kami usahakan tidak naikkan bunga kredit,” ujar Lani.

Jika mengacu pada situs resminya, kredit ritel di CIMB Niaga memang memiliki Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) paling tinggi dibandingkan sektor lainnya. Di mana, SBDK untuk kredit ritel sebesar 8,75%.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya relatif belum melakukan penyesuaian tingkat suku bunga kredit di segmen ritel.

“Ini untuk mendukung para nasabah pasca pandemi sehingga dapat mengoptimalkan permintaan kredit,” ujarnya.

Di sisi lain, sejalan dengan pergerakan suku bunga BI terakhir, Hera bilang Bank BCA telah beberapa kali meningkatkan suku bunga deposito seiring dengan kenaikan suku bunga BI dalam 18 bulan terakhir. 

Saat ini, SBDK BCA paling tinggi juga untuk sektor ritel. Bank milik Djarum Group tersebut menetapkan SBDK untuk sektor tersebut sebesar 8,10%

 

Standard Post with Image
bank umum

Penurunan Suku Bunga Pada Layanan Pinjol Menjadi 0,3 Persen

Bprnews.id - Suku bunga pada layanan pinjaman online (pinjol) dari financial technology (fintech) peer-to-peer (P2P) lending secara resmi turun pada tahun 2024, seiring dengan regulasi yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Berdasarkan Surat Edaran OJK Nomor 19/SEOJK.05/2023 tentang Penyelenggaraan Layanan Pendanaan Berbasis Teknologi Informasi, penurunan suku bunga ini akan diimplementasikan secara bertahap selama tiga tahun, dari 2024 hingga 2026.

Pada sektor produktif, suku bunga pinjol ditetapkan sebesar 0,1 persen per hari pada 2024 dan 2025, kemudian turun menjadi 0,067 persen per hari pada 2026.

Sementara itu, di sektor konsumtif, suku bunga pinjol turun dari 0,4 persen per hari menjadi 0,3 persen per hari pada 2024, lalu turun menjadi 0,2 persen per hari pada 2025, dan 0,1 persen per hari pada 2026.

Meskipun ada penurunan, suku bunga pinjol di sektor konsumtif pada 2024 masih terbilang tinggi, yaitu sebesar 0,3 persen per hari.

Misalnya, OJK mencatat, pada September 2023, suku bunga rata-rata kredit bank umum jenis penggunaan konsumsi dalam rupiah sebesar 10,23 persen per tahun dan suku bunga rata-rata kredit konsumsi bank perekonomian rakyat (BPR) sebesar 19,48 persen per tahun.

Sementara, batas maksimum suku bunga kartu kredit bank sebesar 1,75 persen per bulan atau 21 persen per tahun. Pertanyaannya, mengapa suku bunga pinjol tidak langsung ditetapkan 0,1 persen per hari di sektor konsumtif untuk tahun ini? Kenapa harus menunggu hingga 2026?

Menurut Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK, penurunan suku bunga pinjol harus bertahap untuk menghindari risiko kolapsnya industri.

“Soal (penurunan) bunga ini bertahap, supaya industri fintech tetap bisa bertahan,” katanya, beberapa waktu lalu.

Penting untuk dicatat bahwa regulasi ini mendukung upaya OJK untuk mengatur industri pinjol agar lebih transparan dan memberikan perlindungan kepada konsumen, sambil memastikan keberlanjutan bisnis fintech di Indonesia.

 

 

Standard Post with Image
bank umum

Penawaran Bunga Deposito SeaBank, Simpan Uang 100 Juta Dapat bunga Rp 2 Juta di SeaBank

Bprnews.id - Pada Pada awal bulan Januari 2024, Bank SeaBank Indonesia, yang terafiliasi dengan Grup Shopee, menawarkan bunga deposito maksimal sebesar 6%. Bank digital ini memiliki penawaran bunga deposito yang hampir mirip dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Nasabah dapat membuka rekening deposito di SeaBank dengan penempatan dana terendah sebesar Rp 1 juta, dan tenor simpanan deposito tersedia mulai dari 1 bulan, 3 bulan, hingga 6 bulan.

Namun, penting bagi nasabah untuk memahami risiko yang ditanggung. Dana nasabah tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) jika saldo simpanan melebihi Rp 2 miliar, suku bunga tabungan melebihi tingkat bunga penjaminan LPS, atau jika suku bunga tabungan memperhitungkan pemberian dalam bentuk uang dari bank yang diterima oleh nasabah.

Dalam konteks pembukaan deposito di SeaBank, terdapat batasan bahwa pembukaan deposito pada satu akun hanya terbatas pada 200 deposito, dan bunga deposito yang dicairkan sebelum jatuh tempo tidak dapat diperoleh. 

Nasabah disarankan untuk memahami syarat dan ketentuan dengan seksama sebelum membuka deposito di SeaBank.

Berikut rincian bunga deposito Seabank:

  1. Jangka waktu 1 bulan : 5,00%
  2. Jangka waktu 3 bulan : 5,50%
  3. Jangka waktu 6 bulan : 6,00%

Di SeaBank, nasabah yang menyimpan deposito akan dikenakan pajak bunga sebesar 20%, lalu jika Anda menempatkan dana Rp 100 juta di Sea Bank dengan bunga sebesar 6,00% dan tenor selama 6 bulan, maka estimasi bunga saat jatuh tempo yang diterima nasabah setelah pajak sebesar Rp 2,38 juta setelah dipotong pajak Rp 595.068.

 

 

Standard Post with Image
BPR

Pencapaian PT BPR Fianka Rezalina Pada Tahun 2023

Bprnews.id - Pada penutupan tahun 2023, PT BPR Fianka Rezalina mencatatkan hasil cemerla dan kreativitas yang tinggi.dimana salah satunya adalah pertumbuhan aset yang naik lebih dari 30 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Ini tentunya hal yang menajubkan salah satu penyebab peningkatan Aset ini adalah karena pertumbuhan OS atau Out standing (jumlah kredit yang diberikan) yang mana pada penutup tahun 2023 ini BPR Fianka Mencatatkan OS Dianka 83,7 M yang berujung pada pertumbuhan Aset yang tercatatan diangka 146 M.

Direktur Utama BPR Fianka, Dedy Febrianto menyatakan, "BPR Fianka yang diisi mayoritas kaum milenial memiliki daya juang dan semangat pantang menyerah dalam mencapai target-target yang sudah dirancang sebelumnya." 

Anak muda yang kreatif dan inovatif turut berkontribusi dalam mendukung rencana bisnis bank.

"BPR Fianka yang diisi mayoritas kaum milenial memiliki daya juang dan semangat patang menyerah dalam mencapaiu target-target yang sudah dirancang sebelumnya. Serta yang anak muda yang senan tiasa berkarya dan inovatif dalam melakasanakan segala jkegiatan mendukung tercapainya Rencana Bisnis Bank (RBB)," lanjutnya.

"Pada intinya konsepnya sih lebih kami memaparkan hasil cemerlang kami salah satu nya karena semangat yg dinominasi 80 persen anak muda karyawan kantor ini."

Selain pertumbuhan aset, BPR Fianka juga mencapai tingkat Non-Performing Loan (NPL) Net sebesar 0,4 persen, yang termasuk dalam kategori sangat sehat dalam perhitungan tingkat kesehatan bank.

Keseluruhan, BPR Fianka berhasil menjaga tren positif laba dengan pertumbuhan hampir 30 persen dari tahun sebelumnya.

Dedy berharap tim BPR Fianka dapat terus menjaga semangat dan kreativitas untuk mencapai target yang ditetapkan pada tahun 2024. Dukungan dari seluruh tim, termasuk dewan komisaris, tenaga ahli, pejabat eksekutif, pengawas, dan seluruh staf, diakui sebagai faktor penting dalam mencapai hasil cemerlang di tahun 2023.

 

 

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News