Bprnews.id - Pengusaha besar Indonesia mau berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara hal ini sangat diapresiasikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pemerintah sejak dulu lebih memprioritaskan investor dalam negeri ketimbang investor asing untuk pembangunan ibu kota baru.
Dalam agenda groundbreaking Hotel Nusantara pada Kamis (21/9) kemarin di IKN Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jokowi awalnya menyapa sejumlah nama pengusaha besar yang hadir dalam agenda tersebut.
Mereka adalah Sugianto Kusuma alias Aguan bos Agung Sedayu Group, bos Indofood Franky Welirang, bos Sinarmas, bos Pulau Intan, bos Adaro, bos Barito Pacific, bos Astra, bos Mulia Group, dan Kawan Lama Group.
"Terima kasih sudah datang pak. Beliau-beliau ini, kan, orang sangat sibuk. Mau jauh-jauh ke sini pasti mau memastikan bagus nggak sih Nusantara ini," ucap Presiden.
Mendahulukan Investor Dalam Negeri
Jokowi lantas membeberkan, bahwa sejumlah investor masing beberapa bulan terakhir mulai menunjukkan minat investasi di IKN Nusantara, seperti Korea Selatan 30 Investor. Jepang 40 investor, Singapura 120 investor, serta Uni Emirat Arab. Negara terakhir, sebut Jokowi, bahkan mengaku ingin langsung bertemu dengannya.
Menurutnya, tingginya kunjungan itu menunjukkan minat bahwa investor internasional mulai menaruh perhatian terhadap IKN Nusantara. Namun, Jokowi mengungkap, pemerintah sebenarnya mendahulukan investor dari dalam negeri.
"Tapi jangan dari sana dulu. Kalau ndak nanti saya dikomplain. 'Pak di dalam negeri ini yang punya duit banyak pak. Ngapain cari ke jepang, ke Korsel, ke Arab, ke Singapura, ke Malaysia, di sini banyak yang punya duit pak'. Pasti ada yang berbicara seperti itu," beber Jokowi.
Oleh sebab itu, Jokowi melihat minat Aguan dan kawan-kawan konsorsium untuk berinvestasi adalah tanda bahwa 'kereta 'pembangunan sebentar lagi berangkat. Sebab, Jokowi melihat para investor awal dalam negeri ini tentu akan membawa 'lokomotif' berikutnya.
"Nggak mungkin beliau beliau ini mau mulai dengan Rp 20 triliun kalau gada cuannya. Dipikir beliau ini lembaga sosial? Bukan. Kalau datang menanam modal pasti mencari keuntungan dan itu wajar," jelas Jokowi.
Jokowi pun berterima kasih dan mengaku senang atas kedatangan Aguan dan konsorsium dalam agenda tersebut.
"Oleh sebab itu saya mengucapkan terima kasih kepada pak Aguan dan kawan-kawan. Ini memberikan confidence dan rasa percaya diri pada Nusantara. Bahwa ini sangat diminati oleh investor," imbuh Jokowi.
Bprnews.id - Pengusaha besar Indonesia mau berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara hal ini sangat diapresiasikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pemerintah sejak dulu lebih memprioritaskan investor dalam negeri ketimbang investor asing untuk pembangunan ibu kota baru.
Dalam agenda groundbreaking Hotel Nusantara pada Kamis (21/9) kemarin di IKN Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jokowi awalnya menyapa sejumlah nama pengusaha besar yang hadir dalam agenda tersebut.
Mereka adalah Sugianto Kusuma alias Aguan bos Agung Sedayu Group, bos Indofood Franky Welirang, bos Sinarmas, bos Pulau Intan, bos Adaro, bos Barito Pacific, bos Astra, bos Mulia Group, dan Kawan Lama Group.
"Terima kasih sudah datang pak. Beliau-beliau ini, kan, orang sangat sibuk. Mau jauh-jauh ke sini pasti mau memastikan bagus nggak sih Nusantara ini," ucap Presiden.
Mendahulukan Investor Dalam Negeri
Jokowi lantas membeberkan, bahwa sejumlah investor masing beberapa bulan terakhir mulai menunjukkan minat investasi di IKN Nusantara, seperti Korea Selatan 30 Investor. Jepang 40 investor, Singapura 120 investor, serta Uni Emirat Arab. Negara terakhir, sebut Jokowi, bahkan mengaku ingin langsung bertemu dengannya.
Menurutnya, tingginya kunjungan itu menunjukkan minat bahwa investor internasional mulai menaruh perhatian terhadap IKN Nusantara. Namun, Jokowi mengungkap, pemerintah sebenarnya mendahulukan investor dari dalam negeri.
"Tapi jangan dari sana dulu. Kalau ndak nanti saya dikomplain. 'Pak di dalam negeri ini yang punya duit banyak pak. Ngapain cari ke jepang, ke Korsel, ke Arab, ke Singapura, ke Malaysia, di sini banyak yang punya duit pak'. Pasti ada yang berbicara seperti itu," beber Jokowi.
Oleh sebab itu, Jokowi melihat minat Aguan dan kawan-kawan konsorsium untuk berinvestasi adalah tanda bahwa 'kereta 'pembangunan sebentar lagi berangkat. Sebab, Jokowi melihat para investor awal dalam negeri ini tentu akan membawa 'lokomotif' berikutnya.
"Nggak mungkin beliau beliau ini mau mulai dengan Rp 20 triliun kalau gada cuannya. Dipikir beliau ini lembaga sosial? Bukan. Kalau datang menanam modal pasti mencari keuntungan dan itu wajar," jelas Jokowi.
Jokowi pun berterima kasih dan mengaku senang atas kedatangan Aguan dan konsorsium dalam agenda tersebut.
"Oleh sebab itu saya mengucapkan terima kasih kepada pak Aguan dan kawan-kawan. Ini memberikan confidence dan rasa percaya diri pada Nusantara. Bahwa ini sangat diminati oleh investor," imbuh Jokowi.