BPRNews.id - Asuransi adalah hal penting, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Namun, banyak UMKM yang belum menyadari manfaat asuransi jiwa, padahal dapat membantu saat dibutuhkan.
BRI Life, bekerja sama dengan Dinas Tanaman Hias dan Hortikultura Jawa Barat, memberikan perlindungan berupa Asuransi Mikro (AMKKM) kepada 35.224 petani dari 24 kabupaten di Jawa Barat. Program ini bertujuan meningkatkan literasi keuangan. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilaksanakan di Bandung, dihadiri Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi, pejabat dari Dinas Tanaman Hias dan Hortikultura, serta perwakilan OJK dan BRI Regional Bandung.
Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi menyampaikan, “Literasi asuransi di masyarakat menengah ke bawah masih menjadi tantangan tersendiri, dikarenakan masih banyaknya persepsi yang kurang pas terkait hal tersebut. Untuk itu, BRI Life terus berupaya maksimal dalam memberikan edukasi dan literasi asuransi kepada masyarakat, dimana saat ini hal tersebut kami lakukan melalui kerjasama dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Bandung.”
Selain petani, BRI Life juga bekerja sama dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Medan. Mereka mengajak ibu-ibu pelaku usaha ultra mikro yang menjadi nasabah PNM Mekaar untuk mengenal asuransi syariah dalam pengembangan usaha. Ketua Dewan Pengawas Syariah BRI Life, Mohamad Hidayat, menyebutkan bahwa asuransi syariah menekankan tolong-menolong, tanpa melanggar prinsip syariah, bebas riba, dan praktik terlarang.
PNM, yang memberdayakan lebih dari 20 juta nasabah ultra mikro, terus mendorong kemandirian ekonomi perempuan. Dalam kegiatan pelatihan di Medan, Wakil Pemimpin Cabang PNM Medan, Delviana, menegaskan pentingnya melek keuangan syariah untuk menghindari pinjaman online ilegal. “Kami tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga pengetahuan yang bermanfaat untuk pengembangan usaha. Harapan kami, kegiatan ini dapat membangkitkan antusiasme dan memberikan ilmu yang berguna bagi ibu-ibu nasabah,” katanya.
Lestari, salah satu peserta pelatihan, menyampaikan, “Melalui literasi dan inklusi ekonomi syariah ini, menjadikan kami lebih paham dan terbuka akan pentingnya memahami keuangan dan asuransi Syariah, karena dapat mendukung upaya pemerintah daerah Medan khususnya dalam meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.”
Program kolaborasi seperti ini menjadi langkah nyata untuk memajukan UMKM dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.