Bprnews.id - Dana investasi Sovereign Wealth Fund (SWF) milik Norwegia yang saat ini bernilai US$1,4 Triliun atau setara Rp 22.157 Triliun (kurs Rp 15.827) mengalami kerugian sebesar 2,1% pada kuartal ketiga tahun 2023 hal ini dikarekanan penurunan nilai seluruh kelas aset secara luas.
Wakil CEO Norges Bank Investment Management, Trond Grande mencatat bahwa kondisi pasar masih terbebani oleh kekhawatiran jangka panjang mengenai melemahnya perekonomian.
"Pasar saham mengalami kuartal yang lebih lemah dibandingkan dua kuartal sebelumnya. Khususnya sektor teknologi, industri dan sektor konsumen lah yang memberikan kontribusi negatif," kata Grande, Selasa (24/10).
Dana Pensiun Pemerintah Global (Global Pension Fund) rugi sebesar US$ 34 miliar atau setara Rp 538,11 triliun pada kuartal ketiga, dengan periode tiga bulan lebih lemah dibandingkan dengan paruh pertama tahun ini.
Meski begitu, hasilnya 0,17 poin persentase masih lebih kuat dibandingkan imbal hasil indeks acuan dana tersebut dana tersebut terakhir kali melaporkan kerugian kuartalan satu tahun lalu.
Sebagai informasi Dana Kekayaan Negara Norwegia (SWF), yang didirikan pada tahun 1990an untuk menginvestasikan kelebihan pendapatan dari sektor minyak dan gas Norwegia yang melimpah. Hingga saat ini, menjadi dana abadi terbesar di dunia dan telah menyalurkan pendanaan ke lebih dari 9.200 perusahaan di 70 Negara di seluruh dunia.
Dana tersebut melaporkan kerugian kuartalan sebesar 3,3% atas investasinya pada real estate yang tidak terdaftar, sementara kerugian kuartal ketiga atas investasi infrastruktur energi terbaru mencapai 2,4%.
Pada akhir kuartal ketiga, ekuitas menyumbang 70,6% dari investasi dana tersebut, sedikit turun dari tiga bulan sebelumnya.