BPRNews.id - PT Bank Jago Tbk (ARTO) melakukan perubahan signifikan dalam jajaran Komisaris dan Direksi melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 17 Desember 2024. Perubahan ini mencerminkan komitmen Bank Jago untuk memperkuat struktur manajemen dalam menghadapi pertumbuhan bisnis yang pesat. Salah satu keputusan penting dalam RUPSLB adalah menyetujui pengunduran diri Peterjan van Nieuwenhuizen sebagai anggota direksi, yang efektif berlaku mulai 1 Januari 2025. Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, menyampaikan apresiasi atas kontribusi Peterjan. “Dengan segala pencapaian yang telah diperoleh bersama Bank Jago, Peterjan memiliki aspirasi baru untuk mengeksplorasi karier di tingkat regional,” ujar Arief, Selasa (17/12). Peterjan dikenal sebagai sosok yang berperan besar dalam pengembanganAplikasi Jago serta memperkuat strategi kolaborasi dengan mitra strategis.
RUPSLB juga menyetujui pengunduran diri Teguh Dartanto sebagai komisaris independen. Keputusan ini akan efektif setelah penggantinya dinyatakan lulus penilaian dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selama menjabat sejak 2020, Teguh dikenal memberikan saran berharga untuk perkembangan Bank Jago. “Atas nama Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan Bank Jago, saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Teguh Dartanto dan Peterjan van Nieuwenhuizen atas kepemimpinan serta dedikasinya yang telah meletakkan fondasi kuat bagi pengembangan bisnis Bank Jago dalam jangka panjang,” tambah Arief. Sebagai pengganti, Bank Jago menunjuk Mahdi Syahbuddin sebagai komisaris baru. Penunjukan ini akan efektif setelah mendapat persetujuan OJK hingga RUPST Tahun Buku 2026. Mahdi adalah bankir dengan lebih dari 35 tahun pengalaman, yang pernah berkarir di Citibank, Bank Universal, BTPN Syariah, dan BTPN.
Dengan perubahan ini, susunan terbaru Komisaris Bank Jago adalah Jerry Ng sebagai Komisaris Utama, Anika Faisal sebagai Komisaris, serta Arief Tarunakarya Surowidjojo dan Mahdi Syahbuddin (menunggu persetujuan OJK) sebagai Komisaris Independen. Sementara itu, jajaran Direksi diisi oleh Arief Harris Tandjung sebagai Direktur Utama, Tjit Siat Fun sebagai Direktur Kepatuhan, serta Sonny Christian Joseph, Umakanth Rama Pai, dan Supranoto Prajogo sebagai Direktur.
Bank Jago mencatatkan pertumbuhan signifikan hingga kuartal III-2024. Jumlah nasabah funding melalui Aplikasi Jago telah menembus 11,1 juta, sementara nasabah lending mencapai 14,1 juta. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) melonjak 64% menjadi Rp16,9 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp10,3 triliun. Penyaluran kredit juga tumbuh 59% menjadi Rp17,3 triliun, naik dari Rp10,9 triliun pada tahun sebelumnya. Total aset Bank Jago kini mencapai Rp 26,8 triliun, naik 40% dari Rp19,1 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Laba bersih setelah pajak juga mengalami lonjakan signifikan, tumbuh 71% menjadi Rp86 miliar, dari sebelumnya Rp50 miliar per September 2023. Dengan perubahan struktur manajemen dan kinerja yang impresif, Bank Jago optimis dapat terus mengembangkan layanan perbankan digitalnya serta mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan.