bprnews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah, memberikan penghargaan berupa piagam kepada 16 donatur atas kontribusi mereka melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Tegal. Piagam tersebut diserahkan dalam acara seremonial uji coba MBG yang berlangsung di Ruang Adipura, Komplek Balai Kota Tegal, pada Kamis (19/9).
Sebanyak 16 donatur berpartisipasi dalam program CSR untuk mendukung pelaksanaan uji coba MBG ini, termasuk Bank Jateng, Baznas Kota Tegal, OJK Tegal, PNM Cabang Tegal, BNI KCU Tegal, Mandiri KCP Tegal, BSI Tegal, BPR Central Artha, BPM Hikmah Bahari, Pegadaian Kota Tegal, PDAM Kota Tegal, Bank Bahari Kota Tegal, BPR BKK Kota Tegal, Yayasan Perguruan Al Irsyad Tegal, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tegal, dan Yayasan Perguruan Ihsaniyah Tegal.
Piagam penghargaan diserahkan oleh Sekretaris Daerah Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono, bersama anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Tegal secara bergantian.
Agus menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi, baik dari sektor perbankan, lembaga pendidikan, maupun Badan Amil Zakat yang turut mendukung program ini. "Kami mengucapkan terima kasih kepada para donatur, baik dari perbankan, yayasan pendidikan, maupun Badan Amil Zakat Kota Tegal yang telah mendukung uji coba program MBG," ujar Agus.
Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi dari Pemkot Tegal kepada berbagai pihak yang telah mendukung jalannya uji coba MBG di wilayah tersebut.
Agus juga menyampaikan bahwa melalui evaluasi yang dilakukan, diharapkan dapat ditemukan solusi untuk masalah-masalah yang mungkin muncul selama program berlangsung. "Salah satu persoalan yang dihadapi adalah pasokan bahan baku, karena Kota Tegal bukan penghasil bahan baku makanan ataupun susu," jelasnya.
"Oleh sebab itu, kami telah menjalin kerjasama dengan gabungan koperasi susu serta distributor beras dan telur," tambah Agus.
Terkait pengolahan makanan, Agus mengatakan bahwa pihaknya memanfaatkan momen ini untuk memberikan pembinaan yang berkelanjutan kepada UMKM melalui Dinas Kesehatan, Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan, serta OPD terkait. "UMKM yang sudah dibina akan diberikan kesempatan untuk menjadi mitra penyedia MBG," ungkap Agus.
Dengan demikian, UMKM yang telah dibina diharapkan mampu bertahan dan berkembang, guna mempersiapkan pelaksanaan program MBG pada tahun 2025. "Sehingga UMKM tersebut dapat bertahan dengan baik dalam menghadapi pelaksanaan MBG di tahun 2025," pungkasnya.