BPR


Rasio NPL BPR Turun Meski Masih di Atas Batas Maksimal

Standard Post with Image

Bprnews.id - Rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) di sektor Bank Perekonomian Rakyat (BPR) mengalami penurunan meskipun masih berada di atas threshold yang ditetapkan regulator. Menurut data Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio NPL BPR pada Desember 2023 berada di level 9,87%, mengalami penurunan sebesar 65 basis poin (bps) dari bulan sebelumnya yang mencapai 10,52% pada November 2023.

Meskipun terjadi penurunan, rasio tersebut masih di atas batas maksimal yang ditetapkan regulator, yaitu 5%. Total nilai kredit bermasalah di BPR mencapai Rp13,89 triliun per Desember 2023, dari total kredit yang telah disalurkan sebesar Rp140,79 triliun.

"Industri ini telah melakukan antisipasi yang baik, sejalan dengan akan berakhirnya masa relaksasi Covid-19 pada Maret 2024," ujar Ketua Umum Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo), Tedy Alamsyah.

 

Perbaikan rasio kredit bermasalah ini diharapkan akan semakin membaik seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan terus meningkatnya kualitas kredit industri BPR. Namun, meski terjadi penurunan, fenomena bank bangkrut tetap menjadi perhatian.

Sejak awal tahun ini, lima bank di Indonesia telah dicabut izinnya oleh OJK karena bangkrut, termasuk Perumda Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Purworejo dan PT BPR Bank Pasar Bhakti. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menegaskan bahwa OJK akan mempercepat penanganan bank bangkrut untuk menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan.

BPR
Share this Post:

TERBARU

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News