bank umum


Ratusan Karyawan Bank Sentral AS The Fed akan di PHK

Standard Post with Image

Bprnews.id - Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve alias The Fed akan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK pada ratusan karyawan sepanjang tahun ini. Apa sebabnya?

Dinukil dari Reuters, Fed akan memangkas 300 karyawannya. PHK di The Fed berfokus pada staf dari 12 bank cadangan regional bank sentral AS, terutama pekerjaan yang terdampak bidang teknologi informasi.

Kedua, lanjut Bhima, pendanaan dan investasi di sektor energi terbarukan dapat menciptakan kesempatan kerja baru. Dengan begitu, harapannya angka pengangguran dapat ditekan. Ketiga, emisi karbon bisa turun hingga 90 juta ton CO2 dalam kurun 25 tahun ke depan.

Manfaat lainnya, bisa mencegah kelebihan pasokan listrik dan kerugian PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). "Selama ini skema take or pay membuat PLN harus membayar meski ada kelebihan pasokan dari pembangkit IPP (unit pembangkit swasta)," kata Bhima.

Karena itu, menurut Bhima, pensiun PLTU batu bara mesti dipercepat sebelum target net zero emission (NZE) pada 2060 yang dicanangkan pemerintah. Selain itu, pemerintah juga perlu memasukkan target pensiun PLTU di kawasan industri atau captive power plant

melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK pada ratusan karyawan sepanjang tahun ini. Apa sebabnya?

Dinukil dari Reuters, Fed akan memangkas 300 karyawannya. PHK di The Fed berfokus pada staf dari 12 bank cadangan regional bank sentral AS, terutama pekerjaan yang terdampak bidang teknologi informasi.

"Penghitungannya perlu total karena khawatir objek penutupan PLTU batu bara parsial hanya milik PLN atau IPP yang terkait kontrak dengan PLN," kata Bhima. 

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memang menyebut PLTU batu bara akan pensiun pada 2058 atau dua tahun sebelum Indonesia ditargetkan mencapai NZE.

Arifin menuturkan, setelah 2030, PLTU batu bara tidak akan lagi dikembangkan. "Pembangkit tambahan setelah 2030 akan berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT)," kata Arifin, Senin, 18 September 2023, dikutip dari Antara.

Untuk memenuhi kebutuhan listrik yang diperkirakan mencapai 1.942 terawatt per hour (twh), Indonesia bakal membangun pembangkit listrik yang bersumber dari EBT dengan kapasitas 700 gigawatt (GW).

Pada 2030, lanjut Arifin, solar tv akan ditingkatkan. Sumber energi panas bumi juga bakal dimaksimalkan hingga 22 GW. Kemudian pada 2039, energi nuklir akan dikomersialkan sebagai sumber energi dengan kapasitas yang ditingkatkan hingga lebihdari 30 GW paa 2060.

Share this Post:

TERBARU

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News