Standard Post with Image
BPR

Bank BPR Modern Express Menambah Jaringan Kantor Cabangnya di Bulukumba

Bprnews.id - Bank BPR Modern Express (BPR MODEX) di usianya yang ke-34 tahun mengukir sejarah. Pasalnya, pertama kalinya penggabungan atau merger bagi BPR dapat terealisasi lintas provinsi. 

Bank BPR Modern Express ditunjuk sebagai Bank penerima penggabungan dari aksi korporasi penggabungan (merger) dari sepuluh BPR yang berada dalam naungan BPR Group Modern Multiartha.

Pada tanggal 22 September 2023, Bank BPR Modern Express  menambah jaringan kantor cabangnya yakni di Kabupaten Bulukumba, yang beralamat di Jalan Bung Tomo, Kelurahan Caile, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Tel. (0413) 2513338. 

Bank BPR Modern Express Kantor Cabang Bulukumba merupakan Kantor Cabang ke-47 sehingga total kantor pelayanan Bank BPR Modern Express sekarang terdapat 68 Kantor (Kantor Pusat, Kantor Cabang, dan kantor (Kas)  yang tersebar di 15 provinsi di Indonesia.

Peresmian Kantor Bank BPR Modern Express Cabang Bulukumba dihadiri oleh Bupati Bulukumba dalam hal ini diwakili oleh Asisten 2 Andi Asdar Bennu, Kepala Divisi Bisnis Area 2 Bank BPR Modern Express  Bp. Danny Sumampouw, Kepala Cabang Bulukumba Andi Albar Yunus, tokoh masyarakat dan Agama setempat serta para tamu undangan. 

Danny Sumampouw, Kepala Divisi Bisnis Area 2 Bank BPR Modern Express  mengatakan, dengan hadirnya Kantor BPR Modern Express di Bulukumba diharapkan dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat sebagai solusi, dengan senantiasa melakukan inovasi terhadap permbiayaan/kredit yang dibutuhkan masyarakat, dan penghimpunan dana dari masyarakat sesuai slogan BPR Modern Express 'Solusi yang Tepat'.

"Bank BPR Modern Express ke depannya terus meningkatkan pelayanan di sistem digitalisasi dengan Perangkat Perbankan Elektronik, antara lain sebagai penerbit Kartu ATM yang dapat digunakan dan memudahkan nasabah untuk bertransaksi tanpa harus ke kantor bank, pengajuan permohonan kredit secara digital, pembukaan rekening tabungan secara digital, dan lainnya yang masih dalam tahap pengembangan," ujarnya.

Beliau juga menjelaskan saat ini BPR Modern Express mengelola berbagai produk unggulan, diantaranya adalah Tabungan Solusi, Tabungan Simpel dan Deposito Modern untuk layanan penghimpunan dana, dan Kredit Pegawai, Kredit Pegawai Plus, Kredit Pensiun, Kredit Pegawai Swasta, Kredit Usaha dan Kredit Super Mikro untuk layanan penyaluran kredit.

"Dengan jumlah nasabah saat ini lebih dari seratus ribu Nasabah dan Total Asset berjumlah Rp. 6,7 Triliun serta Portofolio Kredit sebesar 6,1 Triliun, BPR Modern Express melayani masyarakat melalui 68 Kantor Pelayanan yang tersebar di kota dan kabupaten di 15 provinsi. Adapun rencananya pada tahun 2023 ini, Bank BPR Modern Express  akan menambah jaringan ATM, pengembangan Mobile Banking, serta penyaluran kredit Usaha Produktif dan Mikro," tuturnya.

Sementara itu, Andi Asdar Bennu mewakili Bupati Bulukumba menyampaikan selamat dan sukses atas peresmian Kantor BPR Modern Express di Kabupaten Bulukumba. Ia berharap semoga keberadaan kantor ini mampu meningkatkan performa dan kualitas pelayanan sebagai penyedia jasa perbankan dan menjadi intermediator atau perantara keuangan masyarakat.

"Tentu kami bersyukur sekali dengan hadirnya BPR Modern Express  di Bulukumba. Dengan ini juga diharapkan bukan hanya akses layanan semakin mudah bagi masyarakat namun diharapkan mampu melakukan pemberdayaan pada para masyarakat untuk tetap produktif dalam pengembangan usaha ataupun yang lainnya untuk membantu perekonomian masyarakat serta mendorong kualitas, kreativitas usaha ekonomi sehingga juga semakin meningkat," harapnya. 

Standard Post with Image
bank umum

Bank Universal BPR Tembus Aset Rp 1 Triliun

Bprnews.id - Bank Universal BPR meraih posisi ke-4 secara nasional sebagai BPR terbaik di kategori aset Rp1 triliun ke atas di ajang Infobank 14th BPR Award 2023 yang diselenggarakan di Jakarta, Jumat (25/8/23).

“Kami sangat bangga dengan pencapaian ini. Ini adalah hasil kerja keras dan kolaborasi tim yang luar biasa. Kami berkomitmen untuk terus memberikan solusi keuangan yang inovatif dan memberdayakan masyarakat dalam mencapai tujuan keuangan mereka” ujar Presiden Direktur Universal BPR, P. Canisius Soriton.

Dalam beberapa tahun terakhir, Universal BPR telah berhasil memperluas jaringan kantor cabang dan meningkatkan kualitas layanan dengan memanfaatkan teknologi terkini.

Kerja keras dan dedikasi dari seluruh tim Universal BPR merupakan faktor kunci yang telah mendorong Universal BPR mencapai puncak kesuksesan dalam industri perbankan.

Dalam beberapa bulan mendatang, Universal BPR akan meluncurkan beberapa produk baru yang akan memberikan nilai tambah bagi nasabah serta memperkuat posisi di industri perbankan.

Antara lain pembukaan rekening online end-to-end dan QRIS Payment. Universal BPR juga akan terus berfokus pada pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dan memperkuat kerjasama dengan mitra bisnis.

Canisius merupakan bankir senior dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di industri perbankan. Sebelum bergabung dengan Universal BPR, Canisisus mengawali karier sebagai MT, AO, TL, Kepala Cabang, Kepala Wilayah, Regional SME di Bank Danamon dan 10 tahun terakhir Kepala Divisi SME di BTPN dengan jabatan terakhir sebagai Business Banking Academy Head (Executive Vice President).

Per 31 Des 2022, total aset Universal BPR mencapai Rp 1,330 triliun atau tumbuh 187 persen selama Desember 2020 ke Desember 2022.

Pertumbuhan ini didorong dengan pertumbuhan Kredit serta Dana Pihak Ketiga (DPK).

Kredit tumbuh sebesar Rp 647 miliar atau tumbuh sebesar 180 persen 2020-2022. Adapun pertumbuhan DPK sebesar Rp. 659 Miliar atau tumbuh sebesar 184 persen.

Standard Post with Image
UMKM

Perbankan Nasional Berdayakan UMKM lewat Pembiayaan Inovati

Bprnews.id - Digitalisasi proses bisnis internal dan menciptakan model bisnis baru menjadi dua pendekatan utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) untuk menawarkan pembiayaan inovatif bagi UMKM.

Melalui upaya tersebut, bank nasional tersebut semakin memberdayakan UMKM sekaligus mengatasi risiko operasional dan menekan pembiayaan operasional dalam perseroan.

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Sunarso mengatakan transformasi digital dan pembiayaan inovatif, yang merupakan subtema Forum ASEAN-Indo-Pasifik (AIPF), menjadi strategi perseroan dalam upaya mendongkrak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Kami melihat bahwa subtema yang paling relevan dalam konteks ASEAN dan Indo-Pasifik adalah transformasi digital dan pembiayaan inovatif, karena BRI berada dalam posisi strategis untuk mendukung perekonomian nasional dan ASEAN melalui UMKM,” kata Sunarso dalam sesi pleno AIPF di Jakarta, Selasa.

Digitalisasi bisnis internal bertujuan untuk menyederhanakan proses dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan. Sementara penciptaan model bisnis baru melalui digital dilakukan dengan mengeksplorasi peluang yang ada sehingga dapat menambah pendapatan dan nilai baru bagi perseroan.

BRI menjadi salah satu perusahaan yang hadir dalam peresmian AIPF yang merupakan bagian dari kepemimpinan Indonesia pada Keketuaan ASEAN 2023. AIPF berfungsi sebagai platform untuk dialog yang konstruktif serta mendorong kolaborasi yang inklusif dan konkret antara badan usaha milik negara dan swasta.

Diskusi pada AIPF akan mencakup tiga fokus utama, yaitu infrastruktur hijau dan rantai pasok yang tangguh, pembayaran berkelanjutan yang inovatif, serta transformasi digital inklusif dan ekonomi kreatif.

Penyelenggaraan AIPF adalah implementasi nyata dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP), yang diadopsi oleh negara-negara anggota ASEAN pada 2019. Inisiatif AOIP sendiri bertujuan untuk memperkuat arsitektur regional yang inklusif, mendorong kolaborasi, memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan, dan menangkap peluang yang ada di kawasan Indo-Pasifik.

Standard Post with Image
bank umum

Digital Banking Terus Melesat

Bprnews.id - Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi digital banking terus melesat, setidaknya hingga Agustus 2023. Kondisinya berbeda dengan transaksi menggunakan kartu ATM, kartu debit, hingga kartu kredit yang kian menurun.

Berdasarkan data BI, nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.098,46 triliun pada Agustus 2023, tumbuh 11,87 persen secara tahunan (year on year/yoy). Nilai transaksi uang elektronik juga naik 8,62 persen yoy pada Agustus 2023 jadi Rp38,51 triliun.

Sementara nominal transaksi QRIS mencapai Rp18,33 triliun pada Agustus 2023, tumbuh pesat 89,64 persen yoy. Jumlah pengguna QRIS pun mencapai 40,05 juta dan jumlah merchant 28,38 juta yang sebagian besar merupakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).


"BI terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran dan perluasan kerja sama sistem pembayaran antarnegara guna mendorong inklusi ekonomi keuangan serta perluasan ekonomi dan keuangan digital," kata Perry Warjiyo dalam pengumunan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Kamis (21/9/2023).

Di tengah pesatnya pertumbuhan transaksi digital banking, justru nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit kian menurun. Per Agustus 2023, transaksi kartu itu turun 6 persen yoy menjadi Rp679,16 triliun.

Pada bulan sebelumnya atau Juli 2023, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit juga mengalami penurunan 4,26 persen yoy menjadi Rp707,90 triliun.

Sejumlah bank mencatat transaksi ATM pun kian mengalami penurunan. Di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) misalnya jumlah transaksi ATM turun 14,63 persen yoy menjadi 601 juta pada semester I/2023. Sementara nilai transaksi turun 5,85 persen yoy menjadi Rp321 triliun.

Berbeda dengan transaksi digital yang moncer. Misalnya, nilai transaksi di BNI Mobile Banking pada semester I/2023 menanjak 52,1 persen yoy menjadi Rp544 triliun. Sementara, jumlah transaksi melesat 71,1 persen yoy menjadi lebih dari 460 juta transaksi.

Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati mengatakan BNI pun terus mengembangkan layanan digitalnya. "Kami terus memperluas layanan untuk membantu memberikan solusi mulai dari transaksi dasar hingga keuangan investasi dan remitansi,” katanya.

Di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), jumlah ATM kian susut dari 13.077 unit pada Juni 2022 menjadi 13.034 unit pada Juni 2023.

BMRI juga mencatat kontribusi transaksi ATM terhadap pendapatan nonbunga bank turun 21,8 persen yoy menjadi Rp240 miliar pada paruh pertama 2023.

Senior Vice President Transaction Bank Retail Sales Group Bank Mandiri Thomas Wahyudi sebelumnya mengatakan tren penyusutan transaksi memakai kartu, termasuk di ATM itu terjadi seiring pesatnya digitalisasi.

"Tren [transaksi digital] ini juga cukup berkembang, terlihat dari pertumbuhan transaksi cardless yang relatif tinggi," ujarnya pada beberapa waktu lalu.
 

Standard Post with Image
bank umum

Bank Ikutan Paylater, Ini Kata OJK

Bprnews.id - Penggunaan produk keuangan Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater semakin marak di Indonesia. Bahkan, jumlah penggunaan layanan menunda atau mencicil pembayaran itu kini sudah melampaui penggunaan kartu kredit.

Industri perbankan pun tak mau kalah dan sudah ikut masuk ke bisnis paylater. Di tahun ini saja, ada dua bank besar yang mengumumkan hendak merambah ke bisnis tersebut, yakni yakni bank pelat merah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun memandang hal ini baik untuk bisnis. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Frederica Widyasari Dewi mengatakan yang terpenting masyarakat harus teredukasi agar memiliki pemahaman soal penggunaan paylater.

"Kalau [bank masuk ke bisnis paylater] secara bisnis bagus-bagus saja, yang penting masyarakat tahu untuk penggunaannya aja. Makanya anak muda harus kita edukasi agar mereka tidak hidup besar pasar dari tiang, itu ngeri banget," ujarnya selepas acara CNBC Investment Expo 2023 di Central Park, Jakarta, Jumat (15/9/2023) lalu.

Sebelumnya, OJK mencatat kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) layanan BNPL per April 2023 mencapai 9,7% atau di atas batas aman 5%. Berdasarkan umur, rentang usia muda 20-30 tahun menyumbang 47,78% terhadap rasio NPL BNPL.

Menanggapi hal itu, Friderica yang akrab disapa Kiki itu, menyebut tingkat inklusi keuangan pada rentang usia muda tersebut sebenarnya sudah mencapai sekitar 86% atau tergolong tinggi. Tingkat tersebut juga terus naik dari tahun ke tahun, tetapi tidak diikuti dengan peningkatan tingkat literasi keuangan.

"Anak muda sekarang, 'jam temenku bagus deh padahal belum gajian' akhirnya [beli] pakai paylater, jangan kayak gitu," kata Kiki.

Memang tidak bisa dipungkiri, kontribusi generasi muda, yakni milenial dan generasi z terhadap bisnis ritel bank sangat besar. Terutama, pada produk keuangan yang terdigitalisasi seperti paylater.

"Untuk itu wajar bila bank-bank besar mulai masuk ke bisnis paylater. Karena memang prospektif dan bisa menyesuaikan dengan tren transaksi keuangan milenial dan Gen Z," ujar SVP, Head of Research Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan saat dihubungi CNBC Indonesia, dikutip Senin (18/9/2023).

Maka dari itu, Trioksa memandang bisnis paylater tentunya akan menguntungkan bank. Belum lagi, bank memiliki modal dan sumber daya yang lebih dari memadai untuk masuk ke bisnis tersebut.

Selain itu, ia menyebut masuknya bank terhadap bisnis paylater tidak terlepas dari tren kartu kredit yang mulai tergantikan oleh layanan produk keuangan baru itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Utama PT Pefindo Biro Kredit (IdScore) Yohanes Arts Abimanyu mengungkapkan bahwa jumlah outstanding amount atau jumlah utang yang belum terbayarkan dari BNPL sebesar Rp 25,16 triliun per semester I-2023. Sementara total outstanding yang termasuk kredit macet atau non performing loan (NPL) sebesar Rp 2,15 triliun. Besaran tersebut berasal dari sekitar 13 juta pengguna BNPL, yang mana sudah melampaui lebih 2 kali lipat pengguna kartu kredit yang sebanyak 6 juta.(WJ)

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News