bprnews.id - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa yang digelar oleh PT BPR Subang Gemi Nastiti (Perseroda) pada Jumat (4/10/2024), bertempat di Sari Alam Resort Ciater, menghasilkan keputusan penting terkait perubahan nomenklatur dari Bank Perkreditan Rakyat menjadi Bank Perekonomian Rakyat.
Direktur Utama PT BPR Subang Gemi Nastiti, Anton Abdul Rasyid, menjelaskan bahwa perubahan ini membuka peluang baru bagi perusahaan untuk menjadi lebih kompetitif dan memperluas fungsinya. "Perubahan nama ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi BPR dalam memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Subang," ujar Anton.
Menurut Anton, tujuan utama perubahan ini adalah untuk memperkuat peran BPR sebagai penggerak perekonomian, terutama bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. "Kami berharap BPR bisa menjadi lembaga keuangan yang lebih kuat dan semakin dipercaya oleh masyarakat," tambahnya.
Penjabat Bupati Subang, Imran, menekankan bahwa perubahan nomenklatur ini bukan hanya sebatas pergantian nama, tetapi juga perubahan paradigma perusahaan. Dengan mengubah kata “perkreditan” menjadi “perekonomian”, PT BPR Subang harus lebih proaktif dalam mencari peluang baru. "Perubahan ini bukan sekedar tentang nomenklatur, tapi kita harus berubah dari menunggu pelanggan datang ke kita menjadi lebih proaktif mencari peluang di luar," jelas Imran.
Ia menambahkan bahwa PT BPR Subang harus bersikap antisipatif, adaptif, dan inovatif agar dapat bersaing dalam dunia yang terus berubah. "Perusahaan ini perlu responsif terhadap perubahan lingkungan dan jangan hanya duduk diam di kantor. Kita perlu bergerak dan ekspansi," lanjutnya.
Lebih jauh, Imran menggarisbawahi pentingnya perubahan dalam cara kerja dan mentalitas para karyawan PT BPR Subang. "Kita perlu mengadopsi praktik-praktik yang baik dari perusahaan lain, meningkatkan kompetensi karyawan, serta mengembangkan mentalitas inovatif dan profesional," imbuhnya.
Ia juga menyoroti bahwa Kabupaten Subang memiliki potensi besar dengan adanya dua Kawasan Ekonomi Khusus yang seharusnya dapat menjadi peluang besar bagi BUMD di Subang, termasuk BPR Subang. "Jika kita ingin BPR Subang benar-benar menjadi bank perekonomian, kita harus responsif terhadap peluang besar ini," kata Imran.
RUPS ini kemudian ditutup dengan persetujuan dari Komisaris Utama PT BPR Subang, H. Hidayat, S.Ag., M.Si, serta penandatanganan dokumen oleh pemilik perusahaan terkait perubahan nama dari Bank Perekonomian Rakyat menjadi Bank Perekonomian Rakyat PT BPR Subang Gemi Nastiti Perseroda.
Acara ini turut dihadiri oleh jajaran komisaris dan direksi PT BPR Subang, Kepala Bagian Perekonomian Setda Subang, serta tamu undangan lainnya.