BPRNews.id - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menyatakan bahwa OJK terus mendorong sektor jasa keuangan untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah. Salah satu langkahnya adalah pengembangan ekosistem pembiayaan untuk peternakan domba di Garut.
“Kolaborasi ini merupakan upaya nyata OJK untuk memperkuat perekonomian daerah, terutama di Jawa Barat,” ujar Mahendra saat berbicara di Jakarta, Sabtu.
Program ini melibatkan OJK, Bank BJB, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat, serta Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia. Mahendra menjelaskan bahwa sejak terbitnya UU P2SK, OJK memiliki tugas untuk meningkatkan kontribusi sektor keuangan terhadap ekonomi, yang diimplementasikan melalui peran kantor OJK daerah.
“Kami membantu pemerintah daerah memetakan potensi ekonomi lokal dan mendukung produk unggulan daerah, seperti domba di Jawa Barat,” tambahnya.
Menurut Kepala OJK Jawa Barat, Imansyah, program pengembangan peternakan domba menjadi prioritas karena wilayah tersebut menyumbang 80 persen produksi domba nasional. “Kami telah memulai pilot project sejak akhir Agustus 2024 dengan melibatkan 10 peternak dari total 5.000 peternak domba,” kata Imansyah.
Imansyah juga menyebutkan, satu peternak telah mendapatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk penggemukan domba pada September 2024. “Satu lagi telah menerima surat persetujuan kredit pekan lalu, dan delapan lainnya diproyeksikan menerima pembiayaan pada 2025, tergantung kesiapan kandang mereka,” jelasnya.
Salah seorang peserta program, Zilan Faliq, menyampaikan bahwa ia tengah menyelesaikan perbaikan kandangnya sesuai standar agar mendapatkan akses pembiayaan. “Program ini memberi kami pelatihan, mulai dari pembibitan hingga perencanaan keuangan,” ungkap Zilan.
Peternak lain, Imas, mengaku telah memperoleh keuntungan besar. “Setiap panen bisa menghasilkan hingga Rp30 juta. Saya juga mendapat pendampingan dari off taker untuk memastikan semua proses berjalan baik,” katanya.
Program ini diharapkan dapat direplikasi di daerah lain, dengan tujuan mendukung ketahanan pangan nasional dalam jangka panjang.