Bprnews.id - Bank Sentral China (People's Bank of China/PBoC) mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan pinjaman 5 tahunnya, pertanda pertama sejak bulan Juni. "Kami memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan pinjaman 5 tahun untuk mendukung pemulihan ekonomi dan pasar properti yang lesu," ungkap juru bicara PBoC.
Suku bunga pinjaman 5 tahun, yang menjadi acuan, dipangkas sebesar 25 basis poin menjadi 3,95%. Langkah ini bertujuan untuk merangsang aktivitas pinjaman, khususnya di sektor properti yang mengalami lesu. China sebelumnya juga telah memotong persyaratan rasio cadangan bagi perbankan, menyediakan tambahan modal jangka panjang untuk mendukung sektor real estat.
Sementara itu, Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI Rate di level 6%, suku bunga Deposit Facility 5,25%, dan suku bunga Lending Facility 6,75% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan lalu. Keputusan ini mencerminkan fokus BI pada kebijakan moneter yang stabil, dengan tujuan mengamankan nilai tukar rupiah dan menjaga inflasi sesuai target.
Dalam RDG bulan ini, diprediksi BI akan tetap mempertahankan BI Rate di 6%, mengingat suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) tetap stabil di level 5,25-5,5%. Pelaku pasar juga menantikan risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC Minutes) The Fed pada Kamis, yang diharapkan memberikan petunjuk mengenai kebijakan suku bunga AS ke depan.