BPRNews.id - Bank UMKM Jatim kembali menunjukkan dukungannya untuk meningkatkan ekspor nonmigas serta memperluas jaringan pasar produk unggulan Jawa Timur. Melalui program business matching yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), pelaku UMKM, khususnya di sektor makanan dan minuman, berkesempatan untuk bertemu langsung dengan calon pembeli dari China, membuka peluang mereka memasuki pasar internasional.
“Kami memberikan ruang baik dari segi pembiayaan maupun penempatan dana, jadi pada saat pelaku usaha mikro maupun menengah sudah mandiri. Harapan kami mereka juga dapat menempatkan dana di BPR Jatim berupa deposito/tabungan, jadi selain menyalurkan kredit, kita juga terbuka menerima dana mereka,” ujar Direktur Pemasaran Bank UMKM Jatim, Agung Soeprihatmanto, dalam siaran pers, Kamis, 14 November 2024.
Business matching bertema “Mempromosikan Produk Jawa Timur Masuk ke China” ini terlaksana berkat kerja sama antara Disperindag Jawa Timur, Kementerian Perdagangan RI, dan PT Feihuang Berdikari Sentosa, dengan dukungan dari Bank UMKM Jatim. Acara ini mempertemukan 45 buyer dari Cina dengan 50 UMKM binaan Disperindag dan Bank UMKM, memberikan kesempatan luas bagi pelaku usaha untuk menjalin koneksi bisnis internasional.
“Khusus hari ini, kami diminta menyiapkan makanan dan minuman yg ada di Jawa Timur, kita upayakan untuk kita pamerkan. Untuk pendaftaran bisnis matching ini kita upload di sosial media (Instagram), sehingga siapapun bisa daftar melalui persyaratan. Teman-teman yang hadir pada acara ini sudah memenuhi GACC (persyaratan yang wajib dimiliki jika ingin ekspor produk ke China)” kata Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Jawa Timur, Erivina Lucky Kristian, menyampaikan pidato pembuka dari Kepala Disperindag Jatim, Iwan.
Pertumbuhan ekspor Jawa Timur pada periode Januari-September 2024 mencapai 26,31 persen, dengan nilai total USD 19,05 miliar. Ekspor nonmigas menjadi pendorong utama, dengan kenaikan 26,76% mencapai USD 18,37 miliar, menandakan bahwa produk unggulan Jawa Timur semakin kompetitif di pasar global. “Pertumbuhan ekspor Jawa Timur yang signifikan pada tahun 2024 menunjukkan bahwa provinsi ini semakin mampu bersaing di pasar global,” ujar Lucky.
Program business matching ini adalah salah satu upaya strategis Bank UMKM Jatim dalam mendukung daya saing produk lokal di kancah internasional. Melalui layanan digital yang juga dimanfaatkan oleh diaspora warga Jatim di berbagai negara, Bank UMKM Jatim mampu menjangkau nasabah di Singapura, Malaysia, Hongkong, hingga Inggris dan Amerika Serikat. Bank ini mencatat nominal transaksi layanan cash in melalui virtual account sebesar Rp 553 miliar dan layanan cash out sekitar Rp 954,9 miliar.
UMKM peserta acara ini telah memenuhi persyaratan internasional dan memiliki kapasitas produksi yang memadai. Beberapa mitra binaan Bank UMKM Jatim, seperti Gula Aren Temon dan Sambel Dede Satoe, turut serta dalam business matching ini. Agung mengakui bahwa tantangan terbesar yang dihadapi oleh UMKM adalah kapasitas produksi yang terbatas serta pemahaman akan standar pasar internasional.
“Untuk menyentuh pasar Internasional tentu perlu adanya pemahaman mengenai syarat dan tata cara dalam ekspor impor, kedepannya kami akan membuat suatu kegiatan yaitu memberikan layanan atau cara agar UMKM ini dapat melakukan ekspor dengan sendirinya” kata Agung.
Pasar Cina, yang dikenal sangat potensial, memiliki tantangan tersendiri. Selain kapasitas produksi yang besar, pelaku usaha juga perlu memahami preferensi konsumen serta regulasi setempat. Melalui business matching ini, UMKM Jatim memiliki kesempatan emas untuk memperkenalkan produknya ke pasar Cina secara lebih efektif dan terarah.
Selain dukungan untuk ekspor, Bank UMKM Jatim menawarkan berbagai skema kredit yang terjangkau untuk UMKM, seperti Dagulir dengan bunga 4%, Kredit untuk Semua Usaha Masyarakat (KUSUMA), dan Paket Kredit Petani Jawa Timur. Pengusaha UMKM juga dapat menyimpan keuntungan ekspor melalui produk Deposito Berjangka dengan bunga 4,5% pa atau Deposito On Call dengan bunga 2% pa.
Program ini merupakan bukti nyata komitmen Bank UMKM Jatim untuk membantu UMKM Jawa Timur melebarkan sayapnya hingga pasar internasional, membangun ekonomi lokal dengan memaksimalkan potensi ekspor yang ada.