BPRNews.id - PT Bank UMKM Jatim, atau PT BPR Jatim (PERSERODA), telah menyalurkan kredit sebesar Rp500 miliar melalui program Kredit Sejahtera UMKM Jawa Timur (Prokesra) dari 2022 hingga Oktober 2024, yang bertujuan membantu pelaku usaha kecil dan mikro. Menurut Plt Direktur Utama Bank UMKM Jatim, Irwan EkaWijaya Arsyad, Prokesra ini memberi subsidi bunga, meringankan beban pelaku UMKM.
“Program ini kami rancang untuk menanggulangi dampak negatif pandemi COVID-19 pada UMKM,” kata Irwan dalam acara di Surabaya, Jawa Timur, Selasa.
Irwan menyebut kesuksesan Prokesra bukan hanya berkat bunga yang rendah, tapi juga berkat prosedur operasional yang efektif, pemasaran yang tepat sasaran, serta analisis risiko yang baik. Hasilnya, Prokesra berhasil menjaga kualitas kreditnya dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang sangat rendah, yaitu hanya 0,64 persen.
Selain Prokesra, Bank UMKM Jatim juga menyediakan produk unggulan lain, seperti Kredit untuk Semua Usaha Masyarakat (KUSUMA), Paket Kredit Petani Jawa Timur, dan kredit dengan agunan emas.
Irwan menambahkan, "Kami fokus pada kredit produktif yang menyasar pengusaha kecil yang kerap tidak terjangkau oleh bank umum."
Bank UMKM Jatim kini melayani lebih dari 54 ribu debitur, sebagian besar dari sektor perdagangan jasa dan pertanian.
Keberhasilan Bank UMKM Jatim menarik perhatian Komisi C DPRD Jawa Tengah yang datang ke Jawa Timur untuk mempelajari strategi penyaluran kredit serta pengelolaan risiko kredit guna mendorong pengembangan UMKM di wilayah mereka. Ketua Komisi C DPRD Jateng, Bambang Haryanto Baharudin, menyatakan, “Kami ingin mempelajari pengelolaan kredit bagi UMKM yang diterapkan di Jawa Timur sebagai bahan untuk pengembangan di Jawa Tengah."
Dalam kunjungan tersebut, Koesnanto, Direktur Utama PT BPR Badan Kredit Kecamatan Jateng, menyampaikan bahwa pihaknya berencana menggabungkan 34 BPR di Jawa Tengah pada tahun 2026, terinspirasi oleh praktik terbaik yang diterapkan oleh Bank UMKM Jatim.