bprnews.id - Kawasan Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) kini menjadi wilayah kedua terbesar dalam penyaluran kredit Bank Perekonomian Rakyat (BPR) di Jawa Barat, setelah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek). Menurut Kepala OJK Cirebon, Agus Muntholib, tingginya minat masyarakat terhadap produk keuangan BPR berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
"Ciayumajakuning telah memberikan kontribusi signifikan dalam total penyaluran kredit BPR di Jawa Barat, di bawah Bodebek. Penyaluran kredit BPR di Ciayumajakuning mencapai lebih dari 13,16% dari total penyaluran di Jawa Barat," ujar Agus.
Agus menambahkan bahwa angka ini mencerminkan tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BPR sebagai lembaga yang mampu menyediakan akses keuangan yang inklusif. BPR dikenal sebagai lembaga keuangan yang fokus melayani sektor mikro dan usaha kecil menengah (UMKM). Dengan produk kredit yang lebih fleksibel, BPR menjadi pilihan utama masyarakat di daerah pedesaan maupun kota kecil, termasuk wilayah Ciayumajakuning, untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka atau mengembangkan usaha.
"Kredit yang disalurkan oleh BPR banyak digunakan sebagai modal usaha, khususnya di sektor perdagangan, pertanian, hingga industri kreatif," lanjut Agus.
OJK mencatat bahwa penyaluran kredit oleh 19 BPR di Ciayumajakuning selama semester 1 tahun 2024 mencapai Rp2,1 triliun, meningkat 2,47% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Dari catatan tersebut, ada tiga sektor utama yang menjadi fokus penyaluran kredit BPR di wilayah ini. Sektor perdagangan besar dan eceran mencapai Rp 752,29 miliar, sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan sebesar Rp101,3 miliar, serta sektor bukan lapangan usaha-lainnya sebesar Rp 970,54 miliar.
Di tengah kinerja positif ini, jumlah aset yang dimiliki oleh BPR mengalami sedikit penurunan sebesar 1,60% menjadi Rp2,65 triliun.