bank umum


INILAH JAWARA UNTUK BANK DENGAN PENCETAKAN LABA TINGGI

Standard Post with Image

Bprnews.id - Laba perbankan terus tumbuh hingga sembilan bulan pertama tahun 2023. Hal ini tercermin dari rasio profitabilitas Return On Equity (RoE) yang terus meningkat.

RoE perbankan adalah indikator kinerja perusahaan yang mengukur kemampuan bank untuk menghasilkan laba dari modal yang ditanamkan. Investor menggunakan RoE untuk menilai potensi dividen.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan RoE tertinggi hingga September 2023, tapi laba bersihnya kalah dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

RoE BCA pada Januari-September 2023 naik 209 basis poin menjadi 23,50% dari 20,60% pada periode yang sama tahun lalu.

Sepanjang tiga kuartal di 2023 ini, BCA mampu mencatatkan laba sebesar Rp 36,4 triliun atau naik 25,8% secara tahunan (YoY). Capaian tersebut menempatkan dirinya di posisi ketiga dengan laba terbesar di tanah air.

Lebih lanjut, Bank Mandiri tercatat menjadi penghasil laba bersih kedua terbesar dibanding jumlah modalnya. Bank berlogo pita emas ini mencatat RoE yang dimiliki ada di level 22,7%, meningkar 245 basis poin.

Peningkatan RoE tersebut didorong oleh peningkatan laba bersih yang naik hingga 27,4% YoY menjadi Rp 39,06 triliun. Pertumbuhan laba tersebut menjadi yang terbesar di industri perbankan pada periode tersebut.

Rudi As Aturridha, Corporate Secretary Bank Mandiri, mengatakan bahwa pencapaian tersebut merupakan hasil dari implementasi strategi berkelanjutan Bank Mandiri.

Ini terlihat dari efektivitas biaya operasional dalam rasio CIR konsolidasi yang turun 228 basis poin secara YoY menjadi 38,1%. Di sisi lain, rasio cost of credit juga turun 50 basis poin menjadi 0,96%.

Oleh karenanya, Rudi optimistis dapat melanjutkan kinerja yang baik di tahun 2023 dengan fokus menggarap peluang ekosistem nasabah terutama di sektor-sektor potensial.

“Tentu didukung oleh digitalisasi yang menyeluruh pada bisnis Bank Mandiri,” ujarnya.

BRI yang memiliki laba terbesar yang mencapai Rp 43,99 triliun barulah menempati posisi RoE terbesar ketiga. Di mana, RoE nya berada di level 19,69%, naik tipis dari periode sama tahun lalu yang berada di level 18,16%.

Tak mau kalah dengan sesama bank pelat merah lainnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menyusul untuk menempati posisi RoE terbesar keempat. RoE bank berlogo 46 ini berada di level 15.50%.

PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) menjadi bank swasta kedua dengan RoE besar dan pertumbuhan RoE tercepat.

CIMB Niaga mencatat RoE berada di level 15.40% per periode September 2023. Angkanya meningkat 250 basis poin dibandingkan periode sama di tahun lalu.

Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan pun optimistis RoE ini masih akan terus tumbuh hingga akhir tahun. Di mana, target akhir tahunnya untuk RoE bisa berada di kisaran 14% hingga 16%.

Lani mengatakan bahwa capaian tersebut didukung oleh penurunan CIR. CIR CIMB Niaga turun dari 67,7% menjadi 66,7%.

“Sebagian berasal dari digitalisasi sehingga cost per account dan per transaksi menurun serta pertumbuhan balance sheet yang sehat,” ujar Lani.

Lani mengatakan bahwa tantangan terbesar terkait RoE adalah kemungkinan NIM turun. Hal ini dikarenakan biaya DPK yang masih tinggi.

Share this Post:

TERBARU

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News