BPRNews.id - Iwan Soeroto, Direktur Utama Bank DP Taspen, terlihat serius saat memimpin rapat di kantornya. Walaupun dikenal dengan sikap tegasnya, pria berusia 58 tahun ini sering melontarkan gurauan yang seketika mencairkan suasana rapat.
Lahir di Jakarta pada 3 Mei 1966, Iwan Soeroto memiliki latar belakang pendidikan yang solid. Ia menyelesaikan studi Sarjana Manajemen Informatika pada tahun 1996 dan memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Dr Soetomo Surabaya pada tahun 2014. Dengan dasar keilmuan di bidang komputer dan jaringan, Iwan memulai karirnya pada tahun 1987 di PT Taspen (Persero). Karirnya dimulai sebagai programmer di biro pengelolaan data elektronik kantor pusat, kemudian ia diangkat sebagai Manager Pengembangan SDM. Selanjutnya, ia menjabat sebagai Kepala Cabang Utama di PT Taspen (Persero) Semarang dan terakhir sebagai Kepala Divisi Corporate Secretary PT Taspen (Persero) pada tahun 2014. Pada tahun 2016, Iwan dipercaya menjadi Komisaris di Bank Kesejahteraan. Pada tahun 2017, ia bergabung dengan Bank Mandiri Taspen sebagai Direktur IT dan Network hingga Juli 2023, sebelum akhirnya diangkat sebagai Direktur Utama Bank DP Taspen pada Oktober 2023.
Dalam menyusun Rencana Bisnis Bank (RBB) untuk periode tahun 2024, Iwan menilai bahwa Bank DP Taspen memerlukan peningkatan, terutama dalam hal tata kelola. Bersama dua pimpinan lainnya, Iwan merancang lima program strategis untuk mencapai target tahun ini.
Program strategis pertama adalah melakukan merger PT BPR DP Taspen Jawa Tengah sesuai dengan amanah POJK No. 7 Tahun 2024. Kedua, melakukan transformasi digital untuk meningkatkan pelayanan dengan pengembangan berbagai fitur seperti Digital Core, Star Branch (Sistem Transaksi Cabang), Mobile Banking, dan ATM.
Ketiga, melakukan ekspansi bisnis melalui kerjasama dengan perusahaan induk PT Taspen (Persero) serta mitra bisnis lainnya, termasuk pembukaan layanan di Kantor Cabang Taspen Selindo, pembangunan agen sales, pembukaan kantor cabang baru, serta pembuatan produk tabungan, deposito, dan kredit yang menarik.
Keempat, melakukan peningkatan tata kelola dengan perubahan visi dan misi BPR, restrukturisasi organisasi, peninjauan ketentuan internal, pembentukan komite, dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta pembaruan Standar Operasional Prosedur (SOP). "Selain itu yang terakhir kami juga membangun corporate branding agar dikenal masyarakat luas dengan melakukan perubahan logo dan nama BPR, merubah tampak depan gedung kantor, standarisasi Banking Hall, membuat corporate identity serta membuat tagline 'Mudah dan Nyaman bersama Bank DP Taspen'," jelas Iwan dalam perbincangan dengan Jawapos.com, belum lama ini.
Menurut Iwan, saat ini kinerja Bank DP Taspen menunjukkan pertumbuhan yang cemerlang. Secara aset, bank ini memiliki total aset di atas Rp500 miliar. NPL (non-performing loan) Bank DP Taspen juga terbilang rendah, yakni 0,01%. “Secara kinerja keuangan, Bank DP Taspen tergolong baik dan memiliki Tingkat Kesehatan Bank berpredikat Sehat,” terangnya.
Dengan strategi yang telah diterapkan, Iwan berharap Bank DP Taspen dapat mencapai pertumbuhan yang signifikan dengan menargetkan pendapatan laba bersih sebesar Rp28 miliar year on year (YoY) atau tumbuh sekitar 18,4% dibandingkan tahun lalu. Sementara itu, untuk penyaluran lending, Bank DP Taspen menargetkan pertumbuhan sebesar 27% atau mencapai Rp635 miliar dan target funding sebesar 62% atau mencapai Rp679 miliar.
"Meskipun (target) tersebut cukup tinggi, kami optimis dapat mencapai target untuk tahun 2024 ini," pungkasnya.