Bprnews.id - Kebangkrutas BPR serta kinerja keuangan yang memburuk ini memang jadi satu persoalan cukup penting. Akan tetapi persoalan BPR tak akan berdampak sistemik pada industri perbankan nasional.
Hal ini karena secara keseluruhan, industri perbankan Tanah Air masih terjaga dengan baik. Hasil uji ketahanan bank (stress test) yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) dan International Monetary Fund (IMF) masih menunjukkan resiliensi perbankan yang terjaga.
Menurut IMF, stabilitas sistem keuangan Indonesia tetap terjaga dengan baik, didukung oleh buffer permodalan serta likuiditas perbankan yang mampu menyerap risiko yang muncul.
Melansir dari pengumuman Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada hari ini, Kamis (23/11/2023) menyatakan, perbankan nasional masih memiliki likuiditas yang didukung oleh implementasi Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) yang efektif berlaku sejak 1 Oktober 2023," Ungkap Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Oktober 2023, Kamis (23/11/2023).
Lebih lanjut, Perry mengatakan bahwa rasio alat likuiditas per DPK (AL/DPK) sebesar 26,36%. Angka ini malah naik dibandingkan dengan September 2023, yakni 25,83%.
Kondisi likuiditas yang masih memadai tersebut juga tercermin pada posisi suku bunga deposito. simpanan jangka panjang untuk tenor 1 bulan terjaga pada level 4,4% dengan suku bunga kredit per 1 Oktober 2023 9,7%.
Perry mengatakan bahwa BI selanjutnya akan terus meningkatkan efektivitas implementasi KLM untuk mendorong penyaluran kredit dan pembiayaan perbankan kepada sektor-sektor prioritas guna mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Adapun BI mencatat pertumbuhan kredit perbankan tumbuh 8,99% secara tahunan (year on year/yoy) per Oktober 2023. Secara sektoral pertumbuhan kredit ditopang oleh industri jasa dan pertambangan.
Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, pertumbuhan kredit secara tahunan per Oktober 2023 tidak jauh berbeda. BI melaporkan pertumbuhan kredit per September 2023 sebesar 8,96% yoy.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjabarkan pembiayaan bank syariah masih tumbuh lebih tinggi, yakni 14,8% yoy. Bila dilihat dari skala usaha, kredit kepada UMKM tumbuh 8,36% yoy
"Ke depan BI akan terus mendorong penyaluran kredit dan pembiayaan perbankan untuk menjaga momentum per sektor," kata Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur Oktober 2023, Kamis (23/11/2023).