BPRNews.id - Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi, Hera Iskandar, menekankan pentingnya peran BPR dalam menyediakan layanan keuangan yang lebih mudah diakses dan mendukung kebutuhan masyarakat, terutama bagi buruh pabrik di wilayah tersebut.
Hera menyampaikan bahwa BPR Sukabumi seharusnya memprioritaskan inovasi program yang dapat memenuhi kebutuhan buruh, terutama terkait kemudahan akses kredit dengan bunga yang lebih ringan.
“BPR Sukabumi perlu mengutamakan pelayanan yang cepat dan mudah, terutama bagi kelompok masyarakat dengan penghasilan tetap seperti buruh pabrik, agar mereka tidak terjebak pada pinjaman dari lembaga keuangan yang tidak resmi dan berbunga tinggi,” ujarnya.
Hera juga menyoroti perlunya BPR Sukabumi untuk fokus pada program yang memberikan manfaat nyata bagi buruh pabrik yang sering kali kesulitan mengakses layanan bank besar akibat persyaratan yang rumit. “Ke depan, inovasi apa yang akan dikedepankan oleh BPR Sukabumi? Apakah fokus pada kecepatan dan kemudahan layanan, atau segmen masyarakat yang memiliki penghasilan tetap seperti buruh pabrik? Daripada mereka terjebak dengan bank-bank tidak resmi yang memberikan bunga besar, lebih baik masuk ke BPR yang jelas lebih aman,” tambahnya.
Menurut Hera, buruh pabrik kerap kali menghadapi tantangan dalam memenuhi syarat-syarat perbankan konvensional. Oleh sebab itu, BPR Sukabumi diharapkan bisa menjadi alternatif yang lebih ramah dan mudah diakses oleh mereka.
Dengan bunga yang lebih terjangkau dan proses pinjaman yang lebih sederhana, buruh dapat menggunakan layanan BPR untuk membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga mereka.
“Kami sangat mendukung langkah BPR Sukabumi jika dapat lebih proaktif menjangkau buruh pabrik, sehingga mereka bisa mendapatkan pinjaman yang lebih adil dan tidak membebani,” tutup Hera.
Melalui pengembangan layanan yang lebih tepat sasaran, BPR Sukabumi diharapkan dapat berperan lebih besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, terutama di kalangan pekerja pabrik yang menjadi tulang punggung industri di Sukabumi.