BPRNews.id - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) turut serta dalam penanganan kekeringan yang melanda Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. LPS memberikan bantuan berupa air bersih dan alat pompa sebagai bagian dari upaya mereka dalam membantu warga yang terdampak.
Anggota Dewan Komisioner LPS Bidang Program Penjaminan dan Resolusi Bank, Didik Madiyono, menjelaskan bahwa bantuan ini bukanlah yang pertama kalinya diberikan. "Pada bulan Oktober dan Desember tahun lalu LPS telah memberikan bantuan berupa mesin pompa air sumur bor untuk sumur dalam dan pipa yang akan dipasang di Desa Tlogoharjo di Kecamatan Giritontro," katanya.
Selain itu, LPS juga telah menyalurkan air bersih sebanyak 241 tangki, masing-masing berkapasitas 6.000 liter. "Namun, ini merupakan bantuan darurat atau jangka pendek. Itu bukan solusi, maka dari itu ke depan akan kami upayakan pemasangan pompa. Ini merupakan solusi jangka panjang," kata Didik.
LPS juga memberikan bantuan untuk kajian atau riset terkait pembuatan sumur dalam, dengan dana yang dialokasikan untuk menemukan sungai air dalam. Tahun ini, bantuan serupa juga diberikan.
Bantuan air bersih kali ini didistribusikan ke delapan desa atau kelurahan di Kabupaten Wonogiri. Sebanyak 180 tangki air bersih disalurkan ke Kelurahan Bayemharjo, Desa Jatirejo, Desa Ngargoharjo, Desa Tlogosari di Kecamatan Giritontro, serta Desa Basuhan, Desa Pucung, Desa Baleharjo, dan Desa Tempurharjo di Kecamatan Eromoko.
Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, menyambut baik bantuan tersebut dan menyatakan bahwa kontribusi LPS sangat membantu dalam upaya penanganan kekeringan di daerah tersebut. Ia juga mengapresiasi adanya pembiayaan survei sungai air bawah tanah yang dilakukan oleh LPS.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Wonogiri, Trias Budiono, menjelaskan bahwa bantuan tersebut diberikan untuk wilayah Wonogiri bagian selatan. "Kesiapsiagaan pada tahun 2024 kami siaga di 14 kecamatan untuk kekeringan dengan total jiwa terdampak 28.959 jiwa. Seandainya dihitung kebutuhan rata-rata air bersih, prediksi 60 liter/orang/hari, maka dalam jangka waktu tiga bulan kebutuhan air bersih, kami total selama di musim kemarau butuh anggaran Rp 8,044 miliar. Dari LPS Jakarta berkontribusi memberikan bantuan air bersih, Insya Allah 180 tangki," ujar Trias.