REGULATOR


LPS Jamin 99,78% Rekening BPR dan BPRS hingga Agustus 2024

Standard Post with Image

BPRNews.id - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat hingga Agustus 2024, pihaknya telah menjamin 99,78 persen atau sekitar 15,81 juta rekening nasabah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Sementara itu, rekening nasabah bank umum yang dijamin seluruh simpanannya mencapai 99,27 persen dari total rekening atau setara dengan 592,42 juta rekening.

"Cakupan simpanan perbankan tersebut melampaui amanat Undang-Undang LPS (UU No 24/2004) yang minimal harus 90 persen, dan juga berada di atas rata-rata negara anggota International Association of Deposit Insurer (IADI) yang berada di level 80 persen," ujar Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Purbaya juga mengungkapkan bahwa hingga September 2024, LPS telah menangani 15 BPR yang mengalami kebangkrutan hingga izin usahanya dicabut. Dari jumlah tersebut, 8 BPR bangkrut setelah penerapan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), ditambah 7 BPR lainnya sehingga totalnya menjadi 15 BPR.

Anggota Dewan Komisioner LPS Bidang Program Penjaminan Simpanan dan Resolusi Bank, Didik Madiyono, menjelaskan bahwa total dana yang telah dicairkan untuk membayar simpanan nasabah dari 15 BPR ini mencapai Rp899,37 miliar, mencakup 108.288 rekening nasabah.

"Dari hasil verifikasi, LPS menyatakan 99,23 persen atau 107.457 rekening dari total 108.288 rekening sudah layak dibayar, dengan total simpanan layak dibayar sebesar Rp719,37 miliar," jelas Didik. "Dari jumlah tersebut, kami telah melakukan dropping pembayaran sebesar Rp658,79 miliar," tambahnya.

Sebagai bagian dari upaya memperkuat BPR, LPS saat ini sedang menyiapkan program percontohan penerapan sistem teknologi informasi (IT) untuk 100 BPR yang dipilih, mulai tahun depan. Program ini dirancang untuk meningkatkan daya saing BPR terhadap bank umum dan platform pinjaman daring (pinjol).

"Tahun ini studinya sudah dilakukan, dan kami berencana melakukan pembelian perangkat keras pada tahun 2025," kata Purbaya. Ia menambahkan bahwa LPS juga berencana mengembangkan program pelatihan manajemen jarak jauh bagi BPR, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kompetensi manajemen BPR dalam menghadapi tantangan industri keuangan yang terus berkembang.

 

 

 

lps
Share this Post:

TERBARU

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News