REGULATOR


LPS dan Tirto.id Lanjutkan Edukasi Generasi Muda di Kelas Tirto Universitas Pamulang

Standard Post with Image

BPRNews.id - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bersama Tirto.id kembali menggelar Kelas Tirto, kali ini bertema “Gen Z and The Future of Media,” di Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, pada Senin (4/11). Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman publik, khususnya generasi muda, mengenai peran dan fungsi LPS. Sekretaris Lembaga LPS, Jimmy Ardianto, menjelaskan pentingnya peran generasi muda dalam menyebarkan informasi terkait LPS.

“Kenapa kita hadir di sini? Kami berharap teman-teman bisa menjadi corong untuk menyampaikan bahwa ‘eh, ada LPS loh,’” ujar Jimmy. Ia juga mengingatkan pentingnya menabung di tempat yang aman seperti bank, baik konvensional, digital, maupun syariah, daripada menggunakan pinjaman online. “Nabung di bank, jangan pinjol,” tambahnya.

Jimmy menegaskan bahwa dana yang disimpan di bank akan dijamin hingga Rp2 miliar per nasabah per bank, asalkan suku bunga sesuai dengan ketentuan penjaminan LPS.

Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang, Katry Anggraini, mengapresiasi acara ini, yang menurutnya dapat membantu generasi muda untuk lebih kritis terhadap informasi yang mereka terima dan memahami dunia industri media saat ini. “Anak-anak Gen Z ini cepat beradaptasi dengan teknologi, dan mereka punya cara pandang baru terkait media, bisnis, dan informasi,” katanya.

Dalam sesi diskusi panel bertajuk “Bisnis Media di Indonesia, Bagaimana Anak Muda Menjadi Motor,” Pemimpin Redaksi Tirto.id, Rachmadin Ismail, mengungkapkan tantangan yang dihadapi industri media. “Tantangan terbesar sekarang adalah kita tidak lagi memonopoli informasi. Bisnis informasi kini tersebar ke influencer, media sosial, dan lainnya,” ujar Rachmadin. Ia menekankan pentingnya media untuk tetap memberikan informasi yang bertanggung jawab dan beradaptasi dengan audiens yang lebih spesifik.

Pakar Komunikasi dari Universitas Pamulang, Ratna Komala, sepakat bahwa media perlu bertransformasi sesuai dengan perkembangan industri. “Media masih dibutuhkan dengan tetap berpegang pada kode etiknya,” ungkap Ratna. Di Universitas Pamulang, ia menambahkan bahwa kampus juga menyesuaikan kurikulumnya dengan kebutuhan industri.

Ratna dan Rachmadin mendorong para peserta yang tertarik pada industri media untuk terus membangun dasar keilmuan dan praktik yang kuat, dengan meneliti berbagai isu secara mendalam sebagai bekal untuk keberlanjutan dalam industri media di masa depan.

 

 

lps
Share this Post:

TERBARU

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News