BPRNews.id - Dalam pertemuan bilateral yang berlangsung pada tanggal 23 September 2024 di Beijing, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membahas peluang kerja sama antara Kementerian PUPR dengan Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) terkait pembiayaan infrastruktur melalui skema Public Private Partnership (PPP). Kerja sama ini melibatkan proyek pembangunan infrastruktur seperti sumber daya air, jalan, jembatan, permukiman, dan perumahan.
Menteri Basuki menyatakan bahwa keterbatasan anggaran pemerintah menjadi alasan utama untuk mencari alternatif pembiayaan, terutama dari investasi luar seperti AIIB. Menurutnya, "Kami telah mengidentifikasi beberapa proyek infrastruktur yang bisa kita diskusikan dan dalami sebagai peluang kerja sama antara AIIB dan Kementerian PUPR untuk periode pemerintahan berikutnya."
Beberapa proyek yang sudah berjalan dengan dukungan AIIB adalah proyek Modernisasi Irigasi Strategis dan Rehabilitasi Mendesak (SIMURP) senilai USD 250 juta. Proyek ini berfokus pada peningkatan layanan irigasi melalui rehabilitasi, revitalisasi, dan modernisasi sistem irigasi serta penguatan kelembagaan.
Selain itu, Kementerian PUPR juga mengusulkan proyek pembangunan konektivitas, seperti pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Jambi–Rengat dan jembatan Batam–Bintan, serta proyek sanitasi dan perumahan, termasuk program pembangunan 3 juta rumah yang dilengkapi dengan infrastruktur kawasan permukiman.