BPRNews.id - OJK Jawa Timur bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur (KPw BI Jatim), Kantor Perwakilan Lembaga Penjamin Simpanan II Surabaya (KPW II LPS), dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Jawa Timur (DJPb Kemenkeu) untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Kolaborasi ini dilaporkan dalam Media Briefing Triwulan III Tahun 2024 dengan tema "Penguatan Sinergi Untuk Menjaga Stabilitas dan Momentum Peningkatan Kinerja Ekonomi Jawa Timur."
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Erwin Gunawan Hutapea, mengungkapkan, "Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI Rate di angka 6,25%. Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2024 akan berada di kisaran 4,7% hingga 5,5%." Erwin menambahkan bahwa, "Meskipun ekonomi global diprediksi tumbuh sebesar 3,2%, negara-negara ASEAN termasuk Indonesia masih menunjukkan ketahanan yang kuat terhadap perlambatan ekonomi global."
Direktur Pengawasan LJK 2 dan Manajemen Strategis OJK Regional 4 Jawa Timur, Dedy Patria, menyoroti kinerja sektor jasa keuangan di Jawa Timur. "Hingga Juni 2024, pertumbuhan dana pihak ketiga di Jawa Timur mencapai 7,81%, sementara pertumbuhan kredit sebesar 5,3%," jelas Dedy. Dia juga mencatat bahwa sektor perbankan masih kuat dengan rasio kecukupan modal di angka 29% dan Non-Performing Loan (NPL) terjaga di level 3,24%.
Dedy menambahkan bahwa, "Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) membaik dari 14% pada Juni 2023 menjadi 10,57% tahun ini, menandakan penurunan risiko kredit dan peningkatan efisiensi penggunaan dana." Sektor perbankan juga menunjukkan likuiditas yang memadai dengan Alat Likuid Bersih terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/NCD) di angka 93,27%.
Kepala Kantor Perwakilan LPS II Surabaya, Bambang S. Hidayat, menyampaikan bahwa hingga akhir Juni 2024, LPS telah menjamin 99,94% dari total rekening nasabah bank umum di Indonesia. "Dengan berbagai langkah strategis yang dilakukan oleh BI, OJK, dan LPS, KSSK optimis bahwa perekonomian Jawa Timur dan Indonesia akan tetap solid meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan global," ujar Bambang S. Hidayat, mengajak semua pemangku kepentingan untuk terus bersinergi mendukung pertumbuhan ekonomi.