bank umum


Pemantauan Kinerja Jejak Laba BNI (BBNI) dalam 5 Tahun Terakhir

Standard Post with Image

 

Bprnews.id - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) bersiap untuk merilis paparan kinerja keuangan pada sore hari ini, Jumat (26/1/2024).

Dalam antisipasi laporan tersebut, konsensus analis memprediksi bahwa laba bersih BBNI akan mencapai Rp21,15 triliun sepanjang tahun 2023.

Tren laba BNI selama lima tahun terakhir menjadi sorotan utama.

Menurut Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bank-bank jumbo atau kelompok bank dengan modal inti (KBMI) IV berhasil mencetak laba sebesar Rp156,36 triliun hingga November 2023, mengalami peningkatan 18,22% secara tahunan.

"70% laba industri perbankan di Indonesia dihasilkan oleh bank-bank jumbo, termasuk BNI," ungkap SPI, mencatat laba industri perbankan pada November 2023 mencapai Rp221,62 triliun.

Meski mengalami penurunan tajam pada 2020 akibat pandemi Covid-19, BNI mampu pulih dan terus tumbuh, mencatatkan laba bersih Rp18,32 triliun pada akhir 2022, tumbuh 67,98% dibanding periode sebelumnya.

Dalam analisis Ciptadana Sekuritas, terungkap bahwa BBNI diprediksi memiliki penilaian yang paling menarik di antara bank-bank besar. Hal ini sejalan dengan tren Return on Equity (ROE) yang meningkat, menciptakan profil kredit yang lebih baik.

"Saham BBNI mendapatkan peringkat overweight dan menjadi pilihan utama saham big banks yang direkomendasikan untuk dibeli dengan target harga Rp5.825," ungkap Ciptadana Sekuritas.

Analisis Erni Marsella Siahaan menyoroti proyeksi pertumbuhan pinjaman yang menarik.

"Kami percaya bahwa pertumbuhan pinjaman akan mencapai titik terendah pada 7% pada 2023 dan akan meningkat menjadi 11% pada tahun 2024. Hal ini didorong oleh pertumbuhan yang lebih seimbang di seluruh segmen," tulisnya.

Selain itu, BNI juga membuka peluang untuk rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi, mencapai 50%, dibandingkan dengan dividend payout ratio historisnya sebesar 20-30%. Keputusan ini didukung oleh Capital Adequacy Ratio (CAR) yang berada pada level yang sehat, mencapai 19% pada kuartal II/2023.

"Akselerasi kinerja kredit pada kuartal III/2023 membuat pertumbuhan kredit mencapai 7,8%, mencapai Rp671,4 triliun. Ini didorong oleh ekspansi di segmen berisiko rendah, korporasi blue-chip, segmen konsumer, dan anak usaha," ungkap Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar.

Dengan pertumbuhan laba yang positif pada kuartal III/2023, yakni laba bersih konsolidasi sebesar Rp15,75 triliun, naik 15,1% secara tahunan, BNI tetap menjadi salah satu pemain utama di industri perbankan Indonesia. 

Pendapatan bunga bersih mencapai Rp31,13 triliun, naik 3,1% secara tahunan, meskipun margin bunga bersih turun dari 4,8% pada September 2022 menjadi 4,64% pada September 2023.

 

 

Share this Post:

TERBARU

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News