BPRNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung mencatat penyaluran kredit untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada kuartal III 2024 mencapai Rp33,48 triliun. Angka ini naik 14,42 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Kredit bermasalah juga tetap terjaga di bawah 5 persen, yaitu sebesar 4,12 persen," ujar Kepala OJK Provinsi Lampung, Otto Fitryandi, di Bandarlampung, Kamis.
Otto menyampaikan, secara keseluruhan penyaluran kredit perbankan di Lampung pada kuartal III 2024 mengalami peningkatan dibanding kuartal III 2023. "Total kredit meningkat Rp7,13 triliun atau 9,33 persen dari Rp76,37 triliun menjadi Rp83,50 triliun," jelasnya.
Ia menambahkan, jika dibandingkan dengan kuartal II 2024, penyaluran kredit juga naik sebesar Rp1,87 triliun atau 2,29 persen dari Rp81,63 triliun menjadi Rp83,50 triliun.
Tiga sektor utama penerima kredit di Lampung adalah:
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Lampung hingga September 2024 tercatat sebesar Rp7,92 triliun atau 73,33 persen dari kuota Rp10,80 triliun."Penyaluran KUR tertinggi ada di Kabupaten Lampung Tengah dengan Rp1,88 triliun untuk 37.804 debitur, diikuti Lampung Timur Rp825,27 miliar (18.925 debitur), dan Lampung Utara Rp791,45 miliar (17.640 debitur)," ungkap Otto.
Ia menambahkan, sektor perdagangan besar dan eceran serta sektor pertanian menjadi penerima terbesar KUR, masing-masing dengan share 28,34 persen dan 23,40 persen.