BPRNews.id - Penyaluran kredit bank umum di Provinsi Jambi hingga Juni 2024 mencapai Rp52,45 triliun, meningkat sebesar 7,50 persen dari tahun sebelumnya. Kepala OJK Provinsi Jambi, Yudha Nugraha Kurata, mengatakan, "Kinerja intermediasi Bank Umum (BU) stabil dan tumbuh, per Juni 2024 kredit tumbuh sebesar 7,50 persen (yoy) menjadi Rp52,45 triliun." Kredit konvensional tumbuh sebesar 6,13 persen menjadi Rp46,71 triliun, sementara pembiayaan syariah meningkat tajam sebesar 20,08 persen, mencapai Rp5,74 triliun.
"Dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami peningkatan sebesar 2,42 persen, dengan perbankan konvensional menyumbang Rp40,65 triliun dan perbankan syariah sebesar Rp3,85 triliun," tambah Yudha. Loan to Deposit Ratio (LDR) bank umum di Jambi tercatat sebesar 117,86 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang sebesar 86,77 persen.
Meskipun demikian, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL sebesar 1,94 persen, lebih rendah dibandingkan rasio nasional yang mencapai 2,24 persen. "Sebagian besar penyaluran kredit di Jambi digunakan untuk konsumsi, yakni sebesar 42,34 persen, diikuti oleh kredit modal kerja sebesar 30,04 persen dan investasi sebesar 27,62 persen," jelas Yudha.
Menurut Yudha, kredit kepada UMKM mencapai 45,96 persen dari total penyaluran, sementara non-UMKM mencatatkan porsi sebesar 54,04 persen. Secara sektoral, kredit terbesar disalurkan ke sektor bukan lapangan usaha-rumah tangga, termasuk multiguna (28,67 persen), sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan (27,31 persen), serta perdagangan besar dan eceran (16,20 persen)