Bprnews.id - Bank Indonesia (BI) mencatat peningkatan permintaan pembiayaan oleh rumah tangga melalui utang atau kredit dengan sumber pembiayaan utama berasal dari pinjaman bank umum. Hal ini diungkapkan dalam Survei Penawaran dan Permintaan Pembiayaan Perbankan yang dirilis oleh BI.
Berdasarkan survei tersebut, terdapat peningkatan signifikan pada responden rumah tangga yang melakukan penambahan pembiayaan melalui utang/kredit pada Desember 2023, mencapai 11,9% dari total responden. Meskipun relatif stabil dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 10,7%, data ini mencerminkan tingginya minat masyarakat untuk memperoleh pembiayaan.
Menurut BI, sumber utama pemenuhan pembiayaan rumah tangga pada Desember 2023 berasal dari pinjaman bank umum dengan pangsa sebesar 35,8%, mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya yang sebesar 33,2%. Alternatif sumber pembiayaan lain seperti koperasi dan leasing mengalami penurunan pangsa masing-masing menjadi 23,1% dan 15%.
Sementara itu, pembiayaan dari perusahaan Financial Technology (Fintech) dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mengalami peningkatan. BI mencatat bahwa mayoritas pembiayaan yang diajukan oleh rumah tangga pada Desember 2023 adalah Kredit Multi Guna (KMG) sebesar 41,5%, meskipun mengalami penurunan dari bulan sebelumnya.
Pembiayaan lainnya termasuk Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), kredit peralatan rumah tangga, Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dan kartu kredit. Responden yang berencana melakukan penambahan pembiayaan ke depan tercatat sebesar 7,4% pada Desember 2023, menunjukkan peningkatan dari bulan sebelumnya yang sebesar 6,9%. Dalam rencana waktu pengajuan pembiayaan, sebagian besar akan dilakukan pada 12 bulan ke depan, diikuti oleh lebih dari 12 bulan dan 3 bulan mendatang.
Bank umum diperkirakan akan tetap menjadi sumber utama pembiayaan pada rencana ke depan, dengan pangsa sebesar 53,4%. Seluruh data ini memberikan gambaran mengenai dinamika permintaan pembiayaan rumah tangga di Indonesia, dengan kecenderungan peningkatan pembiayaan dari sektor perbankan, fintech, dan BPR. Pihak BI akan terus memonitor perkembangan ini untuk menjaga stabilitas dan kesehatan sektor keuangan di tanah air.