Bisnis


Pertumbuhan Ekonomi Jabar Diproyeksi di Bawah 5%, BI Tetap Optimis

Standard Post with Image

BPRNews.id - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Muhamad Nur, mengantisipasi bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun ini akan mendekati angka 5%, meskipun sedikit berada di bawahnya. Berdasarkan data pertumbuhan ekonomi per triwulan secara year-on-year (yoy) tahun ini, pertumbuhan ekonomi mengalami fluktuasi yang cukup signifikan: triwulan pertama sebesar 5,61%, turun menjadi 4,95% pada triwulan kedua, dan sedikit lagi menurun menjadi 4,91% di triwulan ketiga. "Kami masih memproyeksikan ekonomi Jawa Barat berada di kisaran 4,6% hingga 5,4%. Namun, dari data triwulanan ini, kemungkinan kita akan sedikit di bawah 5%," ujar Nur dalam acara Media Update Ekonomi Jawa Barat Triwulan III 2024 yang digelar di Kota Bandung, Selasa 12 November 2024.

Meski pertumbuhannya cenderung melambat, Muhamad Nur tetap optimis terhadap potensi perbaikan ekonomi pada sisa bulan 2024. Hal ini didukung dengan adanya berbagai momentum besar yang akan segera berlangsung, seperti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak di akhir November, serta perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, yang diyakini mampu meningkatkan aktivitas ekonomi dan konsumsi masyarakat.

"Saya masih optimis [ekonomi] Jawa Barat akan tumbuh sesuai dengan proyeksi," imbuhnya. Nur juga menggarisbawahi bahwa kepercayaan investor untuk berinvestasi di Jawa Barat masih tinggi, dengan capaian 83,4% dari target tahunan atau sekitar Rp184,9 triliun.

Dari perspektif sektor usaha, perbaikan kinerja di sektor perdagangan, transportasi, dan komunikasi diharapkan akan mendukung perekonomian Jawa Barat pada triwulan IV 2024. Peningkatan mobilitas masyarakat pada saat Pilkada dan momentum perayaan akhir tahun menjadi faktor utama yang diperkirakan mendukung pertumbuhan ini. Tanda positif ini terlihat dari Indeks Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) di sektor perdagangan, yang diperkirakan tumbuh 5,77% pada triwulan IV 2024, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang hanya mencapai 1,02%. Selain itu, penjualan mobil yang sebelumnya mengalami kontraksi pada triwulan III sebesar -10,44% (yoy) menunjukkan perbaikan dibandingkan triwulan sebelumnya dengan kontraksi lebih dalam sebesar -12,89% (yoy).

Tidak hanya di sektor perdagangan, SKDU sektor transportasi dan pergudangan juga mencatatkan pertumbuhan 1,66% pada triwulan IV 2024, lebih baik dari -0,09% pada triwulan sebelumnya. Hal ini memperkuat proyeksi pertumbuhan ekonomi Jawa Barat di kisaran 4,6% hingga 5,4% (yoy) tahun 2024. Nur optimis bahwa permintaan domestik yang stabil, didukung oleh meningkatnya mobilitas masyarakat dan penyelenggaraan Pilkada, akan memberikan dampak positif pada ekonomi secara keseluruhan. "Mobilitas masyarakat yang lebih tinggi diperkirakan akan mendorong konsumsi rumah tangga," jelasnya.

Optimisme ini menunjukkan bahwa perekonomian Jawa Barat masih berada di jalur yang positif, meskipun tantangan tetap ada di sepanjang tahun ini.

Share this Post:

TERBARU

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by BPR News