Bprnews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riau mengumumkan bahwa realisasi kredit perbankan di provinsi tersebut mencatat pertumbuhan sebesar 8,50 persen (yoy), mencapai angka Rp93,52 triliun per Desember 2023. Hal ini menandai peningkatan signifikan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp86,20 triliun.
Pelaksana Tugas Kepala OJK Riau, Endang Nuryadin, menyoroti kinerja positif industri perbankan Riau, khususnya dalam hal kredit. "Tren pertumbuhan kredit pada empat tahun terakhir di Riau bagus, dengan besaran kredit di perbankan Riau mengalami pertumbuhan setiap tahunnya," ungkapnya.
Menurut Nuryadin, pada Desember 2020, kredit perbankan Riau tercatat sebesar Rp73,34 triliun. Kemudian pada Desember 2021, terjadi pertumbuhan sebesar 7,31 persen (yoy) menjadi Rp78,70 triliun. Pada Desember 2022, pertumbuhan mencapai 9,52 persen (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai Rp86,20 triliun.
Nuryadin juga menjelaskan bahwa sektor ekonomi terbesar yang menerima kredit adalah rumah tangga dengan nilai Rp34,18 triliun, diikuti oleh sektor pertanian sebesar Rp25,36 triliun, dan perdagangan sebesar Rp13,41 triliun.
Di sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), industri perbankan di Riau juga mengalami pertumbuhan meskipun tipis, yaitu sebesar 2,88 persen dari Rp116,14 triliun pada akhir 2022 menjadi Rp119,49 triliun pada akhir 2023.
Secara sektoral, penyaluran kredit perbankan di Riau sepanjang 2023 didominasi oleh tiga sektor utama, yaitu rumah tangga senilai Rp34,18 triliun, pertanian dan perkebunan senilai Rp25,36 triliun, serta perdagangan senilai Rp13,14 triliun.
"Dari sisi penggunaannya, kredit terbesar masih untuk pasar konsumtif dengan nilai Rp35,30 triliun, diikuti oleh investasi Rp29,27 triliun, dan modal kerja Rp28,96 triliun," tambahnya.