BPRNews.id - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Sukabumi Cabang Parungkuda semakin aktif dalam mengadakan program edukasi inklusi keuangan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya literasi keuangan.
Kepala Cabang Perumda BPR Sukabumi Parungkuda, Ramdan Maulana, menjelaskan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk mendorong masyarakat memahami pengelolaan keuangan secara bijak.
"Selain menangani pengajuan kredit dari calon debitur dan menilai kelayakan finansial mereka, kami tetap berupaya memberikan edukasi terkait inklusi keuangan," ungkap Ramdan.
Menurut Ramdan, meski ada pengajuan kredit yang tidak disetujui, pihaknya tetap memberikan penjelasan kepada calon kreditur terkait alasan penolakan tersebut. Sedangkan untuk nasabah yang diterima, diberikan pula pemahaman mengenai risiko keuangan yang bisa muncul.
"Kami ingin calon nasabah memahami risiko yang mungkin timbul sehingga mereka dapat mempertimbangkannya dengan baik. Jangan sampai mereka mengalami kerugian di tengah jalan," tambahnya.
Proses edukasi ini, lanjut Ramdan, dilakukan secara langsung melalui percakapan selama survei lapangan, dengan membahas pengeluaran operasional seperti listrik, bahan bakar, dan manajemen keuangan sehari-hari. "Tujuannya agar keuntungan tidak habis hanya untuk biaya operasional," jelasnya.
Program ini menargetkan pelaku UMKM dan pekerja sebagai sasaran utama. Harapannya, kredit yang diberikan benar-benar membantu mengembangkan usaha mereka. "Timbal baliknya adalah kelancaran kredit, yang memberikan nilai lebih bagi BPR karena kami mengajarkan tata kelola keuangan yang baik," jelas Ramdan.
Ia berharap bahwa edukasi inklusi keuangan ini dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di Sukabumi. Jika usaha masyarakat semakin berkembang, pendapatan daerah juga akan meningkat, termasuk kontribusi BPR terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sukabumi. "Jika usaha masyarakat berkembang, pembayaran pajak terpenuhi, dan dampak positifnya akan luas," pungkasnya.